Meludah ke Langit
Berita Lainnya - 07 November 2023
Suatu hari seorang laki-laki pemarah menemui sang kakek. Dia mendamprat kakek dengan kata-kata kasar. Sang kakek mendengarkan dengan sabar, tenang dan tidak berkata sepatah kata-pun.
Akhirnya laki-laki itu berhenti memaki. Setelah itu, kakek bertanya kepadanya,”Jika seeseorang memberimu sesuatu tapi kamu tidak menerimanya, lalu milik siapakah pemberian itu ?” “Tentu saja menjadi milik si pemberi” jawab orang itu.
“Begitu pula dengan kata-kata kasarmu” timpal kakek. “Aku tidak mau menerimanya, jadi itu adalah milikmu. Kamu harus menyimpannya sendiri. Aku mengkuatirkan kalau nanti kamu harus menanggung akibatnya, karena kata-kata kasar hanya akan membuahkan penderitaan. Sama seperti orang yang ingin mengotori langit dengan meludahinya. Ludahnya hanya akan jatuh mengotori wajahnya sendiri.”
Laki-laki itu mendengarkan sang kakek dan merasa malu. Ia meminta maaf dan kemudian pergi.
Kita tidak bisa mengotori langit (meludah ke langit)
Dalam hidup yang kita jalani, terkadang kita menerima kata-kata yang membuat kita menjadi insecure, kata-kata yang melukai dan mungkin kita juga yang memberikan kata-kata itu pada orang lain. Kita akui, bahwa fokus kita ada pada kata-kata yang kita terima. Mari kita belajar untuk bijak memilah mana kata-kata yang membuat kita bertumbuh dalam iman, karakter, sikap dan perbuatan. Karena jika kata-kata itu tidak membuat kita bertumbuh maka janganlah fokus apalagi kita sampai terpengaruh tetapi jika kata-kata itu membangun kita semakin baik meskipun berat dan susah, mari kita belajar untuk menerima dengan rendah hati. (Lie Fong Fong - Kepala SMAK 5 PENABUR Jakarta)
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur