Komunitas Berelasi Positif

Berita Lainnya - 16 February 2022

Tahukah kalian siapa Madiba?

Ia adalah Nelson Mandela, Madiba adalah nama kecilnya.

Nah, ada yang unik nih dari Madiba. Hal ini terjadi saat ia menjadi presiden Afrika Selatan dan melihat adanya masalah besar pada negeri yang dipimpinnya itu.

 

Ketika itu, rakyat Afrika Selatan itu terdiri dari masyarakat asli yang cenderung berkulit gelap dan keturunan Inggris yang cenderung berkulit putih. Madiba sadar bahwa siapapun mereka adalah Afrika Selatan. Permasalahannya terletak pada rakyat yang ternyata saling tidak menyukai bahkan mencurigai.

 

Madiba pun membuat gebrakan. Ia melarang pemisahan dalam bentuk apapun dalam kehidupan rakyatnya, apalagi dengan alasan warna kulit. Dengan rugby, olah raga yang populerpada saat itu, Madiba menyatukan rakytanya yang terpecah di dalam Klub yang bernama: Springboks.

 

Kisah ini sedikitnya memiliki kemiripan dengan keadaan peserta didik di seluruh penjuru Indonesia pada masa-masa ini. Rakyat Afrika Selatan tidak pernah berbaur karena perbedaan warna kulit, sama dengan kondisi sebagian besar siswa di Indonesia yang tidak memiliki bonding satu dengan yang lainnya. Hal ini dapat terjadi karena banyak di antaranya tidak pernah bertemu langsung sama sekali.

 

Orang-orang Afrika Selatan yang butuh banyak waktu untuk mampu melihat kesetaraan. Demikian juga akan terjadi ketika setelah pandemi mereda dan sekolah kembali buka. Para siswa juga akan membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk berbaur. Mereka memerlukan tempo untuk beradaptasi dan memiliki kebiasaan baru.

 

Alkitab menambahkan sesuatu yang juga memiliki kesamaan. Surat Paulus kepada jemaat di Filipi, yakni:  “karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan” – Filipi 2:2.  

 

Seruan Paulus tersebut mengingatkan kepada seluruh insan pendidikan di Indonesia tentang bonding, komunitas yang baik, dan kekompakkan. Hal itu akan selalu menjadi tantangan sehingga tidak mudah, apalagi di masa dan masa-masa pascapandemi nanti.

 

Ketidakmudahan tersebut juga terjadi karena tidak ada komunitas yang sejak awal telah begitu saja kompak. Bukan urusan yang mudah, karena sekompak apapun sebuah komunitas akan selalu ada konflik di dalamnya.

 

Jadi, apakah yang harus kita perbuat untuk menjadi komunitas dengan relasi yang positif? Belajar dari Nelson Mandela dan Paulus pada kisahnya masing-masing memiliki caranya sendiri. Mereka dapat menyatukan banyak orang dalam suatu bentuk komunitas yang berelasi secara positif.

 

Berikut adalah beberapa hal yang dapat dicontoh dari kisah Nelson Madela dan Paulus dalam menyatukan dan membentuk komunitas:

 

 1. Be Mindful!

Ada sebuah pesan dari Paulus kepada jemaat Filipi. Pesan tersebut jika dibahasakan ulang memiliki makna : “Hati-hati dengan isi hatimu, pikiranmu, kasihmu, jiwamu, dan tujuanmu yang berbeda-beda itu. Jika kamu ingin bertumbuh bersama, utamakanlah yang menjadi milik bersama!”

 

Pesan tersebut memiliki arti bahwa sebagai bagian dari komunitas atau sebuah tim, hal yang sangat mungkin menjadi batu sandungan adalah diri  sendiri. Sebab, diri masing-masing individu memiliki cara, bentuk, dan karakter tersendiri.

 

Ada kalanya diri individu kalah dengan kuatnya rasa “mau untuk berbaur” dalam diri sendiri. Perasaan “curiga” pun menjadi lebih merajai, baik mencurigai rekan, sahabat, dan teman.

 

Hal itu tidak akan terjadi jikalau masing-masing diri selalu berhati-hati pada diri sendiri, mau serta mampu menahan dan mengasai diri. Karena saat individu dapat memengang kendali atas dirinya sendiri dan mau melebur dalam komunitas maka akan muncul kekompakan. Sebab, tidaklah ada relasi positif bisa terbangun tanpa kekompakan.

 

2. Build Trust!

Nelson Mandela atau Madiba memiliki sebuah pesan kepada Tim Rugby Springboks. Isinya, “Tim ini akan menjadi hebat dan juara bukan tergantung kamu. Akan tetapi, tergantung pada kamu, kamu, dan kamu” Ia melakukannya sambil menunjuk satu per satu anggota tim itu.

 

Pesan tersebut mempunyai arti bahwa Madiba menyerahkan keberhasilan tim bukan kepada satu orang, tapi kepada semua orang di tim itu. Sebutan subjek jamak “kita”, “kami”, atau “kalian” ada karena terbitnya rasa saling percaya.

 

Tidaklah cukup jika sebuah komunitas atau bahkan tim direkatkan dengan satu tujuan yang sama. Justru, sebelum melangkah ke tujuan yang sama itu, pastikan setiap orang sudah terikat dalam rasa saling percaya. Tidak ada alasan bagi relasi positif untuk terbangun tanpa rasa saling percaya.

 

3. Schedule The Relationship Time!

Be Mindful lalu Build Trust, apakah sudah cukup? Bagi komunitas yang baik tidak akan pernah cukup. Jadi apakah yang kurang?

 

Ketika Tim Springboks menang dalam suatu gelaran kompetisi rugby, Madiba membuktikan bahwa dirinya datang hampir di setiap pertandingan tim tersebut. Paulus pun melakukan hal yang serupa. Setelah menasehati jemaat Filipi, ia beberapa kali berkunjung ke sana untuk mengadakan perjamuan bersama. Hal itu ia lakukan sebagai tanda sukacita atas pertumbuhan jemaat yang semakin baik.

 

Berkaca dari Madiba dan Paulus dapat dipetik bahwa waktu bertemu bersama sangatlah penting. Meski dilakukan secara virtual, setiap anggota dalam tim juga dapat berbagi cerita, menjaga kebersamaan, melepas tawa dan beban, dan bertukar pikiran. Tim juga dapat melakukan hal kecil yang menyenangkan.

 

Tidak perlu sering, tim hanya perlu konsisten melakukannya. Sepenting itukah itu? Ya, karena kegiatan tersebut dapat berguna untuk merawat setiap tahap yang telah dicapai beersama. Dengan demikian tidak menjadi sia-sia melawan ego diri dan berusaha saling percaya.

 

Ingatlah, bahwa akan selalu ada relasi yang positif jika terdapat keinginan untuk merawat relasi tersebut!

  

Yuk, kita renungkan dan hayati bersama! Be mindful, built trust, dan schedule the relationship time!  Semoga dapat membantu dalam membangun positive relationship dalam sebuah komunitas!

 

Dibuat oleh:

Juan Gilbert Boeky, S.Si., M.M.

Guru PAK SMAK 5 PENABUR Jakarta

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita BPK PENABUR Jakarta - 03 March 2024
Ibadah Kompleks: Berjalan Bersama Tuhan
Berita BPK PENABUR Jakarta - 30 March 2024
Kebersamaan Guru dan Karyawan SMAK 5 di Gadog, Bo...
Kebersamaan Guru dan Karyawan SMAK 5 di Gadog, Bo...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 29 March 2024
Seminar dan Tes Kesehatan Bersama Dokter Rita Ram...
Seminar dan Tes Kesehatan Bersama Dokter Rita Ram...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 27 March 2024
Kelompok Tumbuh Bersama (KTB): Menjadi Sahabat Se...
Kelompok Tumbuh Bersama (KTB): Menjadi Sahabat Se...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 24 March 2024
Christian Parenting: Coping with Your Inner Child
Christian Parenting: Coping with Your Inner Child
Berita BPK PENABUR Jakarta - 23 October 2023
Camp Character SMAK 5 PENABUR Jakarta 2023
Berita BPK PENABUR Jakarta - 27 October 2023
Kegiatan Retret Kelas XI Tahun Pelajaran 2023-202...
Kegiatan Retret Kelas XI Tahun Pelajaran 2023-202...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 26 October 2023
Kegiatan Retret Kelas XI Tahun Pelajaran 2023-202...
Kegiatan Retret Kelas XI Tahun Pelajaran 2023-202...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 25 October 2023
Kegiatan Retret Kelas XI Tahun Pelajaran 2023-202...
Kegiatan Retret Kelas XI Tahun Pelajaran 2023-202...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 13 October 2023
SMAK 5 goes to GKI Sunter!! Youth Voluntary Servi...
SMAK 5 goes to GKI Sunter!! Youth Voluntary Servi...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 14 May 2020
Online English Service: Berpengharapan kepada Tuh...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 19 September 2024
Informasi Penerimaan Rapor Mid Semester Ganjil, ...
Informasi Penerimaan Rapor Mid Semester Ganjil, ...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 20 September 2024
Undangan Seminar Orang Tua "Anak Kita Gemoy atau ...
Undangan Seminar Orang Tua "Anak Kita Gemoy atau ...
Berita Lainnya - 01 August 2024
Menginspirasi Sesama Seperti Yesus
Menginspirasi Sesama Seperti Yesus
Berita Lainnya - 29 July 2024
Memaknai Tema 74 Tahun BPK PENABUR bagi Siswa SMA
Memaknai Tema 74 Tahun BPK PENABUR bagi Siswa SMA
Berita Lainnya - 05 December 2023
A Spiritual Gift is Special Devine Empowerment Be...
Berita Lainnya - 04 December 2023
Berhenti Mengeluh dan Mulai Membangun
Berhenti Mengeluh dan Mulai Membangun
Berita Lainnya - 01 December 2023
Tuhan Tak Pernah Ingkar Janji
Tuhan Tak Pernah Ingkar Janji
Berita Lainnya - 30 November 2023
Resensi Buku: Perbuatan Sederhana yang Mengubah D...
Resensi Buku: Perbuatan Sederhana yang Mengubah D...
Berita Lainnya - 30 November 2023
A Healthy Mind Contributes to A Healthy Life
A Healthy Mind Contributes to A Healthy Life
Berita Lainnya - 21 February 2022
Sadarkah Kita ... Tuhan adalah Menara
Berita Lainnya - 18 February 2022
Allah akan Mengangkat Dosa
Allah akan Mengangkat Dosa
Berita Lainnya - 17 February 2022
Short Story: Waiting for a Friend’s Loyalty
Short Story: Waiting for a Friend’s Loyalty
Berita Lainnya - 16 February 2022
Komunitas Berelasi Positif
Komunitas Berelasi Positif
Berita Lainnya - 15 February 2022
Merasa Takut ...
Merasa Takut ...

Choose Your School

GO