“Koinonia: Sekolah yang Bergereja, Gereja yang Bersekolah”

Berita Lainnya - 26 November 2020

“Koinonia: Sekolah yang Bergereja, Gereja yang Bersekolah”

sebuah refleksi tentang implementasi PKBN2K dalam kolaborasi SMAK 5 PENABUR dengan jemaat-jemaat GKI pendukung…

 

                Kita semua tentu tahu, bahwa tugas dan pangggilan dari Tuhan tidak hanya dikerjakan oleh gereja sebagai sebuah kumpulan orang-orang yang percaya. Kumpulan orang-orang percaya yang dimaksud tentu juga berada di dalam ruang lingkup keluarga dan juga sekolah, terutama sekolah-sekolah Kristen seperti BPK PENABUR. Salah satu tugas dan panggilan dari Tuhan itu adalah koinonia (Yunani: κοινωνία) yang dapat diartikan dengan bersekutu. Persekutuan yang dimaksudkan itu tentu akan selalu dapat ditemukan di dalam gereja, sebagai sebuah institusi dan komunitas keagamaan. Lalu bagaimana dengan koinonia pada sekolah? Apakah itu perlu, bersamaan dengan adanya hal yang sama di gereja? Apakah dampaknya?

                Persekutuan, dalam hal ini yang berdasarkan iman, adalah jalan spiritual seseorang atau beberapa orang untuk mengalami perjumpaan, keintiman, dan pengalaman bersama dengan Tuhan yang menghasilkan refleksi iman. Hanya refleksi iman yang seperti inilah yang dapat membuat generasi muda masa kini tetap memiliki spiritualitas dan keimanan yang tepat di tengah perubahan zaman yang sangat cepat. Nilai-nilai seperti kejujuran, kerendahan hati, kepedulian, dll hanya akan benar-benar dapat tertanam, bertumbuh, dan berbuah ketika seorang muda memiliki refleksi iman yang mumpuni. Jika tidak, apapun nilai yang ditanamkan, sebaik dan semanis apapun itu, hanya tersisa sebagai sebuah teori dan angin lalu. Refleksi iman memungkinkan seseorang memiliki keyakinan yang khas atau otentik di dalam dirinya tentang siapa itu Tuhan, sesamanya, bahkan dirinya sendiri. Oleh karena itu, di balik kerja keras pendidikan iman dan karakter bagi kaum muda, adalah peran persekutuan yang sangat kuat dan berpengaruh.

Generasi muda masa kini seperti sudah kehilangan napas, tekad, dan keinginan yang kuat untuk bersekutu di dalam gereja. Tanpa memandang denominasi, aliran, atau karakter dari gereja manapun, rasanya mengalami permasalahan yang sama, yakni kesertaan generasi/kaum muda yang menurun secara signifikan. Pada fenomena ini peran sekolah adalah dengan menciptakan iklim koinonia yang dibutuhkan, relevan, dan kontekstual bagi kaum muda yang adalah peserta didiknya. Sekolah yang menciptakan koinonia di dalam proses pendidikannya adalah sekolah yang meneruskan kehadiran gereja bagi kaum muda, bahkan dapatlah dikatakan sekolah yang demikian telah membawakan gereja langsung ke hadapan peserta didiknya. Apabila hal ini secara konsisten dan sungguh-sungguh dilakukan, maka sekolah menciptakan sebuah ikilim spiritualitas bagi kaum muda, peserta didiknya. Tentu, tanpa menghilangkan peran gereja yang juga memiliki persekutuan. Sekolah seharusnya mampu berjalan bersamaan, bekerja sama, bahkan berkolaborasi dengan gereja dalam rangka menciptakan refleksi iman sebagai dasar spiritualitas guna mengembangkan karakter dan iman berdasarkan nilai-nilai Kristiani.

Hal-hal seperti mempercayakan peserta didik untuk mengelola persekutuan muda bersama dengan pemuda gereja, aksi sosial bersama antara peserta didik dan gereja, pelayanan peserta didik kepada kalangan anak (sekolah minggu) gereja, pelayanan ibadah gereja yang melibatkan peserta didik, keterlibatan pengerja gereja di dalam sekolah, sampai dengan pendampingan gereja kepada sekolah adalah bentuk-bentuk kolaborasi yang nyata antara SMAK 5 PENABUR Jakarta sebagai sebuah intitusi pendidikan dengan enam jemaat GKI (GKI Gading Indah, GKI Kayu Putih, GKI Sunter, GKI Layur, GKI Melur, dan GKI Agape) yang berada di sekitarnya. Alhasil, dimulai dari persekutuan dan pelayanan bersama sebelum masa pandemi, ternyata dapat terus dilanjutkan bahkan di tengah pandemi yang masih melanda. Persekutuan dalam berbagai macam rupa itu terbukti telah menghasilkan kesadaran spiritual dan tekad melayani yang kreatif di tengah kalangan peserta didik. Sebuah tekad yang tanpa paksaan, dilakukan dengan sukacita, dan dengan memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki sekolah dan peserta didik.

Pertumbuhan spiritual peserta didik, tentu tidaklah dapat diukur dengan indikator-indikator kuantitatif. Akan tetapi, bertambahnya bentuk-bentuk kegiatan spiritual yang semakin kreatif, keterlibatan banyak peserta didik di dalam kegiatan-kegiatan tersebut, semangat untuk menginspirasi dan menjadi teladan, tekad yang kuat untuk melayani dalam aksi-aksi kemanusiaan, sampai dengan semangat belajar dan bekerja yang optimal adalah hasil dari persekutuan itu. Kata “pertumbuhan” dipakai sebagai gambaran yang tidak seperti membalikkan telapak tangan tentang hal-hal iman dan karakter peserta didik. Namun, pertumbuhan dapat dilihat dengan keterlibatan dan konsistensi program-program spiritual yang dihasilkan oleh peserta didik sendiri.

Berdasarkan pengalaman ini, terciptalah sebuah pengalaman iman yang tidak hanya dirasa secara individual oleh masing-masing peserta didik. Pengalaman ini juga dirasa secara komunal, secara khusus oleh warga SMAK 5 PENABUR  Jakarta. Dampaknya adalah Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-nilai Kristiani (PKBN2K), tidak hanya berhenti pada sebuah model ceramah atau pematerian interaktif (basis kelas) sekali pun. Namun dapat dilihat dengan bertahap dan secara terus menerus bertumbuh. PKBN2K dengan nyata dapat menghasilkan pembiasaan dalam ruang lingkup sekolah (basis kultur) serta pelayanan dan aksi iman yang nyata bersama dengan gereja (basis komunitas) yang tentu juga berdampak dalam kehidupan keluarga masing-masing peserta didik.

Apakah ini sudah selesai? Masa-masa pembelajaran jarak jauh yang dilakukan secara virtual ini, justru telah menjadi titik tolak yang baru bagi peserta didik SMAk 5 PENABUR Jakarta dalam menghargai hidup, kesempatan, dan waktu sebagai sebuah anugerah dari Tuhan di dalam kehidupan mereka. Semangat yang baru ini akan terus bertumbuh sejalan dengan prestasi-prestasi yang dihasilkan. Bahkan, bukan hanya pertumbuhan iman, spiritualitas yan baik juga menjadi pendukung, modal, dan kekuatan baru bagi peserta didik untuk berkarya, berprestasi, dan bersikap berdasarkan talentanya yang beragam. Ini semua lalu meninggalkan sebuah pesan dan refleksi iman, bahwa bermula dari sebuah semangat untuk bersekutu, dihasilkanlah sebuah karya akademis dan kedewasaan iman yang semakin mumpuni dari waktu ke waktu.

 

 

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita BPK PENABUR Jakarta - 10 May 2024
KOAS (KOtak ASpirasi) x Forclass 2024
Berita BPK PENABUR Jakarta - 11 May 2024
TTS Kimia Kelas X materi Hukum Dasar Kimia
TTS Kimia Kelas X materi Hukum Dasar Kimia
Berita BPK PENABUR Jakarta - 13 May 2024
Smile Classmeeting 2024
Smile Classmeeting 2024
Berita BPK PENABUR Jakarta - 04 May 2024
Undangan Purnawiyata Siswa Angkatan XXIX SMAK 5 P...
Undangan Purnawiyata Siswa Angkatan XXIX SMAK 5 P...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 02 May 2024
SMAK 5 PENABUR Jakarta dalam Raimuna V 2024
SMAK 5 PENABUR Jakarta dalam Raimuna V 2024
Berita BPK PENABUR Jakarta - 02 November 2023
Jadwal Pertandingan Basket Jumat, 3 November 2023
Berita BPK PENABUR Jakarta - 01 November 2023
Jadwal Pertandingan Futsal Kamis, 2 November 2023
Jadwal Pertandingan Futsal Kamis, 2 November 2023
Berita BPK PENABUR Jakarta - 01 November 2023
Jadwal Pertandingan Basket Kamis, 2 November 2023
Jadwal Pertandingan Basket Kamis, 2 November 2023
Berita BPK PENABUR Jakarta - 31 October 2023
Jadwal Lomba Monolog Rabu, 1 November 2023
Jadwal Lomba Monolog Rabu, 1 November 2023
Berita BPK PENABUR Jakarta - 31 October 2023
Jadwal Pertandingan Mobile Legend Rabu, 1 Novembe...
Jadwal Pertandingan Mobile Legend Rabu, 1 Novembe...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 22 July 2020
Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) Virtual SMAK 5
Berita BPK PENABUR Jakarta - 03 July 2020
Persekutuan Doa: Hidup Tanpa Membeda-Bedakan
Berita BPK PENABUR Jakarta - 30 August 2020
Jadwal Pembelajaran Kelas XII 31 Agustus-4 Septem...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 30 August 2020
Jadwal Pembelajaran Kelas XI 31 Agustus-4 Septemb...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 30 August 2020
Jadwal Pembelajaran Kelas X 31 Agustus-4 Septembe...
Berita Lainnya - 17 December 2023
Is Bringing Lunch to School is Beneficial?
Berita Lainnya - 03 December 2023
Puisi Tentang Janji
Puisi Tentang Janji
Berita Lainnya - 02 December 2023
Puisi Kegaduhan Hati
Puisi Kegaduhan Hati
Berita Lainnya - 15 December 2023
Sindrom Hikikomori Adalah ...
Sindrom Hikikomori Adalah ...
Berita Lainnya - 14 December 2023
Anugerah Tuhan Menguatkan
Anugerah Tuhan Menguatkan
Berita Lainnya - 14 March 2022
Cerpen: 831,224 hours
Berita Lainnya - 10 March 2022
Short Story: Dancing After The Storm
Short Story: Dancing After The Storm
Berita Lainnya - 09 March 2022
Juara 1 Peta Leadership Day SMAK 5: Inori Sehasak...
Juara 1 Peta Leadership Day SMAK 5: Inori Sehasak...
Berita Lainnya - 08 March 2022
Dia Tidak Mengingat Dosa Kita Lagi
Dia Tidak Mengingat Dosa Kita Lagi
Berita Lainnya - 07 March 2022
Don't Limit Yourself, Keep Trying New Things
Don't Limit Yourself, Keep Trying New Things

Choose Your School

GO