Dendam itu Tidak Berguna, hanya Kasih yang Melegakan dan Memuaskah Jiwa yang Resah
Berita Lainnya - 29 November 2024
Ajaran Yesus Kristus yang mengajarkan tentang kasih, pengampunan, dan kebaikan hati. Salah satu pesan terpenting yang Yesus sampaikan adalah bahwa dendam tidak pernah membawa kebaikan, sementara kasih dan pengampunan mampu memberikan kelegaan dan ketenangan jiwa. Namun, mengapa dendam itu tidak berguna, dan mengapa kasih begitu penting dalam hidup kita?
Dendam adalah emosi yang lahir dari rasa sakit, ketidakadilan, atau pengkhianatan. Ketika kita menyimpan dendam, kita sebenarnya memikul beban yang berat di dalam hati kita. Dendam tidak hanya menguras energi emosional, tetapi juga bisa mempengaruhi kesehatan mental dan fisik. Firman Tuhan dalam Roma 12:19 berkata:
“Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah. Sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.”
Ayat ini mengingatkan kita bahwa membalas dendam bukanlah tugas kita. Ketika kita memutuskan untuk membalas dendam, kita mengambil alih posisi Allah, yang sebenarnya memiliki hak untuk menghakimi. Akibatnya, kita justru kehilangan damai sejahtera yang seharusnya ada dalam hati kita.
Sebaliknya, kasih adalah jalan yang diajarkan oleh Yesus. Dalam Matius 5:44, Yesus berkata:
“Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.”
Mengasihi orang yang menyakiti kita memang tidak mudah, tetapi itu adalah jalan yang benar. Kasih membawa penyembuhan, bukan hanya bagi orang lain, tetapi terutama bagi diri kita sendiri. Ketika kita memilih untuk mengasihi, kita melepaskan beban dendam dan membiarkan damai sejahtera Allah mengalir dalam hidup kita.
Kasih juga memiliki kuasa untuk mengubah hati orang lain. Banyak orang yang awalnya menyakiti kita akhirnya merasa tersentuh oleh kasih kita. Dalam kasih, ada kekuatan untuk memperbaiki hubungan yang rusak dan menciptakan perdamaian.
Ketika kita mempraktikkan kasih, jiwa kita menjadi tenang dan puas. Dalam kasih, kita menemukan kelegaan dari rasa sakit dan kebencian. Tuhan Yesus sendiri memberi kita teladan yang sempurna tentang kasih, bahkan ketika Dia disalibkan. Dalam penderitaan-Nya, Dia berdoa, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Lukas 23:34).
Kasih sejati tidak bergantung pada keadaan atau perlakuan dari orang lain. Kasih adalah keputusan untuk memancarkan terang Kristus dalam hidup kita. Ketika jiwa kita dipenuhi kasih, kita tidak lagi membiarkan rasa sakit dan dendam menguasai hidup kita.
Sebagai siswa Kristen, kita dipanggil untuk menjadi teladan kasih di sekolah dan lingkungan sekitar. Ketika teman atau guru bersikap tidak adil, kita dipanggil untuk merespons dengan pengampunan dan kasih. Jangan biarkan dendam merusak relasi kita dengan orang lain, apalagi dengan Tuhan.
Mari kita belajar untuk melepaskan dendam dan menggantinya dengan kasih. Dengan begitu, kita tidak hanya melegakan jiwa kita sendiri, tetapi juga membawa damai bagi orang-orang di sekitar kita. Kasih adalah wujud nyata dari iman kita kepada Kristus.
Dendam memang terlihat seperti jalan yang memuaskan, tetapi sebenarnya ia hanyalah jebakan yang menambah luka di hati kita. Sebaliknya, kasih membawa penyembuhan, kedamaian, dan kebahagiaan yang sejati. Ingatlah bahwa kasih Kristus adalah kekuatan terbesar dalam hidup kita. Pilihlah kasih, karena hanya kasih yang dapat memuaskan dan melegakan jiwa yang resah.
Tuhan memberkati.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur