Bagaimana Jika?
Berita Lainnya - 16 October 2020
Itulah pertanyaan yang seringkali muncul ketika seseorang merawa khawatir. Hal tersebut dialami pula oleh Pendeta Jedi O. Liline ketika ia positif Covid-19. Alih-alih memikirkan diri sendiri, pendeta dari GKI Sunter tersebut malah mengkhawatirkan istri dan keponakan yang tinggal serumah dengannya.
Pengalaman Pdt. Jedi tersebut diceritakan dalam ibadah online SMA Kristen 5 PENABUR Jakarta pada Senin, 12 Oktober 2020. Ibadah tersebut diikuti oleh seluruh siswa, guru, dan karyawan SMAK 5 dalam ruang zoom. Kegiatan mingguan itu juga tayang secara langsung dari Youtube SMAK 5 PENABUR JAKARTA - OFFICIAL.
Selanjutnya, Pdt. Jedi mengungkapkan bahwa akibat kekhawatirannya ia sempat bingung harus melakukan apa. Padahal ia tahu bahwa orang yang khawatir justru menyusahkan dirinya sendiri.
“Orang yang khawatir itu memaksa dirinya untuk menanggung sendiri semua beban,” tegas Pdt. Jedi. “Sedangkan seharusnya beban tersebut dapat dipikul bersama-sama atau bahkan dipikul oleh Tuhan.”
Pdt. Jedi pun mengajak seluruh warga SMAK 5 untuk merespon kekhawatiran dengan cara yang positif. Caranya ialah dengan menghadapi rasa khawatir dengan penuh tanggung jawab.
Hal tersebut seperti dilakukan oleh Rasul Paulus yang khawatir dengan keadaan jemaat di Filipi. Ia mengubah kekhawatiran menjadi prihatin pada jemaat Euodia dan Sinthike. Rasul Paulus pun akhirnya menasehati Euodia dan Sinthike agar mereka berdua mau sehati-sepikir dalam Tuhan.
“Meneladani Rasul Paulus, kita belajar untuk membawa kekhawatiran kita dalam doa pada Tuhan,” jelas Pdt. Jedi. “Demikian agar kita dapat menghadapi masalah dengan hati dan pikiran yang lebih tenang.” (Benedicta Kalyca K. – Kelas XII IPS 1)
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur