Ulasan Literacy Day SMAK 5 2023
Berita BPK PENABUR Jakarta - 02 November 2023
Literacy Day atau hari literasi merupakan hari dimana murid-murid SMAK 5 PENABUR belajar cara untuk meningkatkan minat membaca serta menulis. Berdasarkan data, Indonesia termasuk ke dalam urutan terendah dalam literasi. Padahal literasi itu penting dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari pengetahuan kita akan bertambah hingga cara kita merespon suatu berita. Tidak hanya minat, tetapi kemampuan murid-murid juga diasah. Di dalam Literacy Day ini murid-murid diajarkan, bagaimana cara memahami suatu teks dengan cepat juga mengasah kemampuan menulis para murid SMAK 5 PENABUR. Namun, Literacy Day yang diadakan pada Jumat, 27 Oktober 2023, hanya ditujukan kepada kelas 10 saja. Pada Literacy Day ini, SMAK 5 PENABUR berkolaborasi dengan UKRIDA dimana UKRIDA akan membantu serta mengisi acara Literacy Day.
Sebelum memasuki acara, acara dibuka dengan kata sambutan dari kepala SMAK 5 PENABUR. Beliau mengatakan bahwa literasi itu penting bagi kehidupan kita sehari-harinya. Tidak hanya manfaat dari literasi, beliau juga menyinggung mengenai tingkat membaca di Indonesia. Negara Indonesia berada dalam urutan ke-6 dari bawah, yang dapat disimpulkan bahwa tingkat membaca di Indonesia sangatlah rendah. Maka dari itu, dengan adanya Literacy Day ini diharapkan minat membaca murid-murid dapat meningkat.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sesi pertama yaitu, pemaparan materi tentang design thingking. Design thingking merupakan suatu cara memecahkan suatu masalah. Ada 5 tahap yang perlu diikuti untuk memecahkan masalah. Pertama, para murid diperbolehkan memilih satu masalah yang sering dialami. Seperti kesulitan dalam membagi waktu, sulit mencari teman, manajemen stres yang buruk, dll. Setelah para murid memilih masalah yang sering dialami, mereka melakukan wawancara diri. Jadi para murid membuat list pertanyaan tentang masalah yang dialami, contohnya apa yang membuat diri anda kesulitan dalam mengatur waktu? Murid-murid tidak diberi minimum atau maksimum jumlah pertanyaan yang akan ditanya ke diri sendiri. Namun, pertanyaan-pertanyaan yang dibuat akan membantu kita dalam proses penyelesaian masalah nanti.
Kemudian, para murid membuat jurnal pemikiran yaitu mencatat situasi saat mereka mengalami masalah yang mereka pilih. Mereka akan mencatat apa yang terjadi saat itu, sebelumnya, setelahnya, dan perasaan mereka. Lalu, para murid wajib melakukan pemahaman secara mendalam atas masalah yang mereka alami. Dengan begitu, murid-murid dapat menyadari faktor apa saja yang membuat mereka sering mengalami masalah tersebut. Kedua, tahap mendefinisikan masalah. Untuk memulai tahap ini, para murid sebaiknya memahami masalah yang mereka alami. Di dalam pemahaman itu, murid-murid dapat menemukan faktor penyebab masalah serta perasaan mereka ketika mengalami masalah. Lalu untuk pendekatan ke definisi masalah, murid-murid membuat daftar pertanyaan yang bertujuan untuk menjawab atau cara mengatasi masalah yang dialami.
Tahap ketiga yaitu ideasi, dimana murid-murid menuangkan segala idenya untuk memcahkan masalah yang mereka telah definisikan di tahap kedua. Para murid diperbolehkan memberi ide sebanyak mungkin. Kemudian tahap keempat yaitu prototyping, murid-murid akan memilih salah satu dari ide yang dibuat pada tahap ketiga yang mereka ingin eksplor lebih lanjut. Prototype sendiri merupakan pengolahan sebuah ide menjadi sesuatu yang lebih berwujud fisik, sehingga dapat dirasakan, dimainkan, dan diuji-coba. Setelah mereka memilih ide yang ingin dieksplor, para murid akan menggambar sketsa atau model kertas sebagai langkah penyelesaian masalah.
Tahap yang terakhir yaitu pengujian. Jadi para murid akan menerapkan penyelesaian masalah yang dibuat di tahap sebelumnya. Lalu mereka akan mencatat seberapa efektifnya penyelesaian masalah tersebut. Para murid juga dapat mencatat apakah langkah penyelesaian yang dibuat membantu menyelesaikan masalah yang dialami. Sehabis sesi satu selesai, murid-murid diperbolehkan untuk istirahat.
Sesi kedua merupakan literasi menulis. Sebelum memasuki kegiatan, sesi dibuka dengan penyampaian materi mengenai puisi. Pembicara menjelaskan apa itu puisi, tujuan dari puisi, serta menunjukan karya puisi yang unik. Tidak hanya puisi, pembicara juga memberikan materi mengenai gaya bahasa atau ciri kebahasaan seperti majas.
Memasuki kegiatan literasi menulis, pertama-tama para murid dibagi menjadi beberapa kelompok dimana satu kelompok berisi 4-5 orang. Lalu mereka akan diberi selembar kertas untuk menulis sebuah puisi tentang apapun dan para murid harus menghias karya mereka. Kelompok dengan karya yang paling menarik akan mendapat hadiah dan sesi dua pun berakhir.
Kemudian dilanjutkan dengan sesi ketiga yaitu literasi membaca. Sebelum memasuki kegiatan, murid-murid dijelaskan tentang cara memahami suatu teks dengan cepat tanpa membaca keseluruhan. Materi yang dibahas yaitu teknik SQ3R yaitu, survey, query, read, recite, dan review. Sama seperti sesi kedua, para murid dibagi menjadi beberapa kelompok. Namun, pada kali ini satu kelompok berisi 13 orang. Setiap kelompok akan diberikan sebuah teks cerita dalam bahasa Inggris.
Para murid diwajibkan menggunakan teknik SQ3R untuk memahami sebuah teks tanpa membaca secara keseluruhan. Pertama, murid-murid melakukan survey yaitu meneliti atau mengidentifikasi seluruh teks. Kedua yaitu query atau question, murid-murid menyusun/membuat daftar pertanyaan yang berkaitan dengan teks. Ketiga yaitu read, membaca teks untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang dibuat. Keempat recite, murid-murid mengingat kembali apa yang sudah dipahami lalu menuliskannya. Terakhir yaitu review, melihat kembali hal-hal penting yang sudah dibaca. Dengan begitu waktu yang dipakai akan menjadi efektif.
Kegiatan ini akan sangat membantu kita dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi kaum yang malas membaca. Maka dari itu teknik SQ3R akan sangat berguna bagi mereka. Sesi tiga pun berakhir, murid-murid diperbolehkan untuk istirahat. Setelah istirahat, sesi keempat pun dimulai.
Pada sesi terakhir acara, orang tua murid-murid juga diajak untuk mengikuti sesi keempat ini. Namun orang tua mengikutinya melalui zoom. Mengapa orang tua diajak untuk ikut? Karena pada sesi ini memiliki tujuan untuk mengembangkan literasi dalam keluarga. Oleh karena itu, pada sesi keempat ini pembicara membahas mengenai bagaimana cara mengembangkan literasi dalam keluarga. Salah satu contoh yang dapat dilakukan dalam keluarga yaitu membaca alkitab bersama. Lalu apa tujuan mengembangkan literasi dalam keluarga? Hal ini penting untuk membangun minat literasi membaca pada anak sejak dini.
Literacy Day ini dibuat tidak hanya untuk mengembangkan literasi dalam diri murid-murid. Tetapi juga untuk membangun minat dalam literasi. Perlu diketahui juga, literasi tidak hanya terpusat pada membaca, tetapi menulis juga masuk ke dalam literasi. Tidak rugi untuk membangun minat literasi, kita akan merasakan manfaat di masa sekarang hingga untuk masa depan. Manfaat yang ditawarkan seperti pengetahuan umum kita berkembang, cara menyelesaikan suatu masalah, kemampuan menulis yang baik, hingga kemampuan memahami suatu teks dengan cepat. Jadi, tidak ada ruginya memupuk literasi sejak dini. Jika saat ini belum mengembangkan literasi, alangkah baiknya mulai mengembangkan jiwa literasi. Tidak ada kata terlambat untuk memulai. (Kezia - Kelas X1)
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur