Bijak Berlaku dan Berbahasa

Berita Lainnya - 28 October 2022

“Bersatu Bangun Bangsa”, itulah tema yang diangkat untuk peringatan hari Sumpah Pemuda 2022. Dengan ikrar satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa yang digerakkan oleh para pemuda dari berbagai suku, budaya, dan agama, Sumpah Pemuda menjadi salah satu tonggak sejarah bangsa yang membangunkan kesadaran persatuan terhadap kaum muda.

Namun, persatuan kadang terpecah karena adanya perbedaan. Walaupun semboyan kita adalah Bhineka Tunggal Ika, kita juga perlu berhati-hati bahwa perbedaan pun, selain bisa menyatukan, bisa juga menghancurkan. Di era digitalisiasi ini, semua kabar cepat muncul dan semua orang mempunyai kebebasan berpendapat, khususnya di media sosial. Jika kita tidak bijak dalam menyaring informasi dan tidak santun dalam menyatakan pendapat, maka bisa dengan mudah juga persatuan bangsa ini tergoyahkan. Terlebih, saat yang disampaikan adalah masalah yang menyangkut tentang, suku, budaya, dan agama.

Membangun bangsa bisa dilakukan melalui beberapa hal, baik dimulai dari hal kecil maupun hal besar. Dari lingkup pelajar misalnya, terutama jenjang SMA, para siswa seharusnya bisa memaknai Sumpah Pemuda dengan sungguh karena mereka adalah pemuda yang akan menjadi wajah bangsa di masa depan. Namun, hambatannya adalah di era digitalisasi ini. Mereka sangat terpaku pada gawai dan internet dalam kehidupan sehari-hari. Belum lagi pengaruh budaya luar yang semakin cepat karena perkembangan zaman. Beberapa hal yang bisa dilakukan, yaitu tidak menyebarkan hoaks, menyaring budaya asing yang masuk, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan santun dalam bertutur kata.

 

  1. Tidak menyebarkan hoaks

Perkembangan internet yang semakin pesat membuat informasi juga semakin cepat menyebar. Sebagai generasi milenial harus bisa berlaku bijak, yaitu tidak mudah terpengaruh oleh suatu berita yang belum tentu kebenarannya dan tidak ikut-ikutan agar viral tetapi justru harus bisa menghentikan penyebaran berita hoaks tersebut.

  1. Menyaring budaya asing yang masuk

Masuknya budaya asing juga semakin pesat seiring dengan perkembangan zaman, seperti musik, pakaian, dan bahasa. Remaja sekarang, bahkan anak-anak kecil lebih sering menggunakan bahasa Inggris dibanding bahasa Indonesia. Misalnya penggunaan bahasa yang lebih kita kenal dengan sebutan bahasa anak Jaksel, yang sering menyisipkan bahasa Inggris dalam kalimat bahasa Indonesia. Kebanggaan terhadap bahasa Indonesia perlu ditekankan, terlebih saat mulai tergeser dengan bahasa asing. Bisa berbahasa asing selain bahasa Indonesia memang sangat bagus, tetapi kita perlu juga menyadari bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu bangsa. Mungkin kita boleh selalu mengingat yang sedang digaungkan: kuasai bahasa asing, lestarikan bahasa daerah, dan utamakan bahasa Indonesia.

  1. Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar

Beberapa waktu lalu viral penggunaan kata dengan imbuhan meng-, seperti mengsedih, mengcapai, menglapar, dll. Padahal dilihat dari segi aturan tata bahasa hal tersebut tidak sesuai, misalnya kata mengsedih, jika dilihat dari pembentukan kata berimbuhan seharusnya bersedih: ber- + sedih. Fenomena ini cepat menyebar luas karena sering digunakan saat membuat konten di media sosial dan remaja sebagai pengguna media sosial menerapkannya dalam penggunaan bahasa sehari-hari. Di sinilah peran generasi muda sangat diperlukan juga untuk meluruskan penggunaan kata-kata yang tidak sesuai dengan tata bahasa baku bahasa Indonesia.

  1. Santun dalam bertutur kata

Tidak hanya sekadar berbahasa yang baik dan benar, tetapi kita harus mengutamakan kesantunan berbahasa. Kesantunan di dalam aspek bahasa dapat dilihat pada pilihan kata, nada, intonasi, dan struktur kalimatnya. Jangan sampai dari bertutur kata, baik lisan maupun tulisan, ucapan kita dapat memicu terjadinya perselisihan.

 

Dari ikrar Sumpah Pemuda kita bisa melihat bahwa dahulu para pemuda sangat bangga dengan menjadi bangsa Indonesia. Peringatan Sumpah Pemuda di zaman sekarang tentu saja bisa disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kreativitas para generasi muda. Jika ide dan kreativitas tersebut mampu untuk membangun negeri, kenapa tidak? Generasi pemuda juga harus selalu punya kemauan untuk mengembangkan diri menjadi lebih baik lagi, baik dari segi ide, kreativitas, dan inovasi. Peringatan Sumpah Pemuda diharapkan tidak hanya sekadar perayaan tahunan, tetapi  bisa merefleksikan perjuangan kaum muda saat itu. Oleh karena itu, Sumpah Pemuda hendaknya bisa dijadikan sebagai inspirasi bagi generasi muda Indonesia sekarang untuk selalu Bersatu Bangun Bangsa dengan membawa bangsa ini maju ke arah yang lebih baik.

 

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita BPK PENABUR Jakarta - 22 June 2024
Dua Siswa-Siswi SMAK 3 PENABUR Jakarta Lolos Olim...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 21 June 2024
Patricia Joanna Chrisdwianto Dilantik sebagai Pra...
Patricia Joanna Chrisdwianto Dilantik sebagai Pra...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 17 June 2024
SMAK 3 PENABUR Jakarta Mengucapkan Selamat Idul A...
SMAK 3 PENABUR Jakarta Mengucapkan Selamat Idul A...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 12 June 2024
Perkemahan Pelantikan Bantara dan Laksana Pramuka...
Perkemahan Pelantikan Bantara dan Laksana Pramuka...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 11 June 2024
Pelatihan Pembinaan Kepramukaan untuk Guru-Guru S...
Pelatihan Pembinaan Kepramukaan untuk Guru-Guru S...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 16 February 2024
Pelaksanaan Penilaian Akhir Tahun Kelas XII 2024:...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 15 February 2024
Pelaksanaan Penilaian Akhir Tahun Kelas XII 2024:...
Pelaksanaan Penilaian Akhir Tahun Kelas XII 2024:...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 14 February 2024
Pemilihan Umum 14 Februari 2024 Membuka Jalan Dem...
Pemilihan Umum 14 Februari 2024 Membuka Jalan Dem...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 13 February 2024
Pelaksanaan Penilaian Akhir Tahun Kelas XII 2024:...
Pelaksanaan Penilaian Akhir Tahun Kelas XII 2024:...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 12 February 2024
Pelaksanaan Penilaian Akhir Tahun Kelas XII 2024:...
Pelaksanaan Penilaian Akhir Tahun Kelas XII 2024:...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 16 October 2023
Kajian Flexing Melalui Kacamata Sosiologi Karya :...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 07 October 2023
Pembukaan Meriahkan SMAK 3 Week di SMAK 3 PENABUR...
Pembukaan Meriahkan SMAK 3 Week di SMAK 3 PENABUR...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 06 October 2023
Siswi SMAK 3 PENABUR Jakarta Raih Prestasi Gemila...
Siswi SMAK 3 PENABUR Jakarta Raih Prestasi Gemila...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 02 October 2023
Hari Batik Nasional: Merayakan Kearifan Lokal Ind...
Hari Batik Nasional: Merayakan Kearifan Lokal Ind...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 27 September 2023
Guru SMAK 3 PENABUR Jakarta Siap Menghadirkan Pem...
Guru SMAK 3 PENABUR Jakarta Siap Menghadirkan Pem...
Berita Lainnya - 24 August 2021
Pentingnya PKBN2K
Berita Lainnya - 26 August 2021
Dari SMAK 3 PENABUR Menuju Universitas Indonesia
Berisi testimoni dan pengalaman alumni selama ber...
Berita Lainnya - 30 August 2021
9FM RADIO #3 : Anxiety dan Social Media Bersama B...
Podcast dari OSIS Bidang 7 dan 9
Berita Lainnya - 02 September 2021
Informasi Jam Walas
Review tentang informasi yang diberikan pada saat...
Berita Lainnya - 13 September 2021
Pentingnya Edufair bagi Perencanaan Masa Depan
Tentang ulasan dan testimoni siswa kelas XII sela...
Berita Lainnya - 27 January 2021
Mandiri Keuangan di Usia Muda
Berita Lainnya - 29 January 2021
Pelantikan Osis 2021
Berita Lainnya - 12 February 2021
Selamat Tahun Baru Imlek 2021
Berita Lainnya - 14 February 2021
Happy Valentine's Day
Berita Lainnya - 22 February 2021
IMLEK UNTUKKU & UNTUKMU

Choose Your School

GO