Safe Space | Jenifer E.N., S.Si-Teol

Berita Lainnya - 17 May 2023

Pernahkah anda ada dalam sebuah bangunan lalu tiba-tiba gempa bumi datang? Saya yakin reaksi saudara adalah berlari keluar atau setidaknya bernaung di bawah meja. Berlari keluar hanya mungkin dilakukan pada kondisi saudara berada pada bangunan yang tidak tinggi. Beberapa orang yang tidak berhasil keluar ketika gempa yang sangat kuat terjadi itu karena dia terkurung di dalam rumah, misal yang terjadi di kota Palu Sulawesi Tengah pada tahun 2018 silam. Sudah menjadi naluri alamiah manusia untuk "berlari" meninggalkan bahaya walaupun dalam kondisi naluriah lain manusia berdiam membatu. Istilah umum untuk reaksi ini adalah fight, flight or freeze 

Berbeda dengan kondisi tidak aman seperti bencana alam yang pada umumnya reaksi kita adalah lari, kondisi tidak aman pada relasi begitu kompleks sehingga sangat mungkin orang tetap tinggal pada dysfunctional relationships yang berarti sama dengan unsafe space. 

 

Dalam Alkitab Kata safe space kita dapat temukan pada Mazmur 46:1 "God is a safe place to hide, ready to help when we need him." Allah adalah tempat persembunyian yang siap untuk menolong ketika kita membutuhkanNya. Sekali pun ayat ini bicara soal Allah dan apa yang dilakukannya, unsur kebutuhan manusia jadi aspek penting. Kedirian manusia itu bukan sekadar alat bagi Allah untuk menunjukan kemahakuasaanNya. Justru di dalam kelemahan manusia, kekuatanNya nyata. Ia siap menolong sambil terus memperhatikan: siapa yang butuh pertolongan. Manusia justru sebaliknya: gak diminta, ikut campur. Alasannya kasihan, padahal belum tentu orang lain, dalam kondisi normal itu, membtuhkan bantuan karena itu hanya meremehkan kemampuannya. Gambaran Allah sebagai tempat aman untuk berlindung ini diteruskan dalam Mazmur 61-63. Dia melindungi anakNya di bawah kepak sayapNya. Dia mendengar tangisan anakNya. Dia peduli pada kebutuhan anakNya maka jiwa anakNya pun tenang. 

 

Dalam kehidupan sehari-hari Efesus 6:1-9 punya satu makna yang relevan dengan tema safe space yaitu soal kebebasan dalam rumah. Rasul Paulus dengan sengaja menyandingkan taat dan kasih sebagai contoh bahwa di dalam cinta sangat mungkin ada penghargaan atas peran masing-masing anggota keluarga baik itu anak, isteri, suami, orang tua. Bagi rasul Paulus jelas bahwa tatanan keluarga adalah gambaran bagi tatanan tubuh Kristus dan tatanan negara. Sederhananya: apa yang terjadi di dalam keluarga akan berdampak pada persekutuan gereja dan bagi negara. Maka anda, di sini kita melihat betapa pentingnya rumah (home) itu menjadi safe space karena dari sanalah, keluarga, sebagai sumber dukungan sosial paling mendasar bagi individu, berasal. Jika rumah sebagai safe space, akan tumbuh individu-individu yang mencintai "rumah yang aman" dan terinspirasi untuk menciptakan "rumah yang aman" dimulai dari diri sendiri. 



Cinta sejati hanya ditemukan melalui ketidaktakutan (fearlessness) dan kebebasan (freedom). ~Anthony De Mello

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita Lainnya - 25 February 2022
Self Reward karena Gengsi??
Berita Lainnya - 25 February 2022
JADI MILIARDER GEGARA NFT!!
JADI MILIARDER GEGARA NFT!!
Berita Lainnya - 19 June 2022
Sahabat Masa Depan (Share With Society)
Sahabat Masa Depan (Share With Society)
Berita Lainnya - 02 October 2022
Selamat Hari Batik Nasional 2022
Aku INDONESIA. Aku bangga dengan BATI
Berita Lainnya - 05 October 2022
WORLD TEACHER DAY "Good teachers build knowledge,...
Happy World Teacher's Day "Good teachers build kn...
Berita Lainnya - 20 September 2023
Sevenly Dead Sins : Pride (Kesombongan) | Magdale...
Berita Lainnya - 24 September 2023
Sevenly Dead Sins: Greed (Ketamakan) | Joko Purmo...
Pernahkah kalian mendengar cerita dari temen ata...
Berita Lainnya - 05 October 2023
BUAH ROH: KESETIAAN | Bidang Maslin Sinaga
“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai...
Berita Lainnya - 27 October 2023
QWERTY KEYBOARD??
Pernah terpikir gak sih di kalian, kenapa tombol ...
Berita Lainnya - 01 October 2023
Hari Kesaktian Pancasila
Pancasila adalah dasar negara yang senantiasa mem...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 24 October 2022
REXAR DAY 3 2022
Berita BPK PENABUR Jakarta - 25 October 2022
REXAR DAY 4 2022
Setelah keseruan dihari ke tiga, hari ke empat...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 26 October 2022
REXAR DAY 5 2022
Hari ini tanggal 26 oktober 2022 merupakan ...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 28 October 2022
REXAR DAY 7 2022
Tak terasa sudah seminggu acara REXAR:Numinous di...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 27 October 2022
REXAR DAY 6 2022
Pada hari yang keenam , 27 Oktober 2022 , lomba s...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 12 July 2023
PLS DAY 3 | Rabu 12 Juli 2023
Berita BPK PENABUR Jakarta - 13 July 2023
DAY 4 PLS | Kamis, 13 July 2023
Kamis, 13 July 2023 - Hari terakhir PLS SMAK 2...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 01 August 2023
Terima kasih & Selamat kepada Bapak Drs. Sunaryo
"Berilah orang bijak nasihat, maka ia akan menjad...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 01 August 2023
Terima kasih & Selamat kepada Ibu Saryanti, M.Pd.
"Berilah orang bijak nasihat, maka ia akan men...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 01 August 2023
Terima kasih & Selamat kepada Bapak Zebulon Yakhi...
"Berilah orang bijak nasihat, maka ia akan menjad...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 01 February 2024
Clay Arthur Noah ( X 3) - Juara Lomba Renang Put...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 01 February 2024
SEMINAR ENTREPRENEUR 2024
MAK 2 PENABUR Jakarta menyelenggarakan Seminar En...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 03 February 2024
Ken Elegant Chandra (X-2) - JUARA 3 LOMBA POSTER ...
Atas berkat & izin-Nya, Ken Elegant Chandra (X-2)...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 29 February 2024
"Karunia Roh: Mendengarkan" | Wisnu Nur Prasetyo,...
Selamat menyambut natal! Dalam momentum spesial i...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 17 February 2024
No Work, No Faith | Zebulon Yakhin Dan Boas, S.Si...
Kenalkah pembaca dengan Paulus?  Paulus beras...

Choose Your School

GO