Bystander Effect: Ketika Semua Orang Melihat, Tapi Tidak Bertindak

Berita Lainnya - 23 March 2025

Pernah nggak sih kamu melihat seseorang yang butuh bantuan, tapi nggak ada satu pun yang bergerak untuk menolong? Misalnya, ada orang jatuh di tengah keramaian, tapi semua orang hanya melihat tanpa bertindak. Nah, fenomena ini disebut bystander effect. Semakin banyak orang yang ada di tempat kejadian, semakin kecil kemungkinan seseorang akan bertindak. Ini karena semua orang berpikir, "Pasti ada orang lain yang akan menolong."

Fenomena ini pertama kali dipelajari setelah kasus tragis tahun 1964, ketika seorang wanita bernama Kitty Genovese diserang di depan apartemennya di New York. Banyak orang mendengar dan melihat kejadian itu, tapi tidak ada yang langsung bertindak. Sejak saat itu, para psikolog mulai meneliti kenapa orang-orang cenderung pasif dalam situasi darurat jika ada banyak saksi di sekitarnya.

Ada beberapa alasan kenapa kita terjebak dalam bystander effect. Pertama, difusi tanggung jawab. Saat ada banyak orang di sekitar, kita merasa tanggung jawab kita lebih kecil. "Ngapain gue yang nolong? Pasti ada yang lain." Akhirnya, semua orang berpikir hal yang sama dan tidak ada yang bertindak. Kedua, takut salah atau malu. Kadang, kita ragu untuk bertindak karena takut mempermalukan diri sendiri. "Gimana kalau sebenarnya dia nggak butuh bantuan?" Akhirnya, kita memilih diam dan menunggu orang lain yang bergerak lebih dulu. Ketiga, mengikuti orang lain atau social proof. Kalau orang-orang di sekitar terlihat santai dan tidak melakukan apa-apa, kita jadi berpikir kalau situasinya bukan masalah besar.

Bystander effect bisa dicegah, kok! Caranya, pertama-tama kita harus sadar bahwa fenomena ini nyata. Dengan begitu, kita bisa lebih waspada dan berani bertindak saat ada yang butuh bantuan. Selain itu, jadilah orang pertama yang bergerak. Kalau kamu bertindak duluan, biasanya orang lain akan ikut membantu. Jangan takut jadi yang pertama! Terakhir, jangan terlalu fokus pada reaksi orang lain. Kalau kamu bisa membantu, lakukan!

Oh iya, ada beberapa fakta menarik tentang bystander effect, lho! Efek ini nggak hanya terjadi di dunia nyata, tapi juga di internet. Misalnya, saat ada komentar negatif atau perundungan online, banyak orang hanya melihat tanpa memberikan dukungan atau membela korban. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa anak-anak justru lebih cepat membantu dibanding orang dewasa dalam situasi darurat. Mungkin karena mereka belum terlalu banyak berpikir dan lebih mengandalkan insting. Ada juga eksperimen menarik di mana seseorang pura-pura jatuh di jalan yang ramai. Hasilnya? Kalau hanya ada satu atau dua orang di sekitar, mereka cepat menolong. Tapi kalau tempatnya ramai, banyak orang hanya melihat tanpa bertindak!

Jadi, mulai sekarang, yuk lebih sadar akan bystander effect! Jangan hanya jadi penonton—beranilah bertindak ketika ada seseorang yang butuh bantuan. **iw

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita Lainnya - 25 April 2024
Forgetting Curve Theory
Berita Lainnya - 08 August 2024
KETENANGAN HATI: MENGAPA KAMU TIDAK PERLU KHAWATI...
(Matius 6:34)
Berita Lainnya - 08 August 2024
KETENANGAN HATI: MENGAPA KAMU TIDAK PERLU KHAWATI...
(Matius 6:34)
Berita Lainnya - 01 August 2024
Barnum Effect: RAMALAN (dianggap) SELALU TEPAT, K...
Barnum Effect: RAMALAN (dianggap) SELALU TEPAT, K...
Berita Lainnya - 05 August 2024
Memahami ADHD pada Anak-Anak
Tanpa penanganan yang tepat, ADHD dapat mempengar...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 19 October 2022
Ibadah Komplek Pintu Air dengan tema "ANUGERAH: M...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 19 October 2022
EKSKUR PRAMUKA PIONERING OKTOBER 2022
Rabu, 19 Oktober 2022 - Ekskur pramuka melaksanak...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 19 October 2022
JUARA 3 BASKET PUTRA TURNAMEN FORTELATIONS OKTOBE...
Rabu, 19 Oktober 2022 - Selamat kepada Tim Basket...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 22 October 2022
REXAR SMAK 2 PENABUR JAKARTA 2022
Jumat, 21 Oktober 2022 - Setelah 2 tahun diadakan...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 21 October 2022
JUARA 3 KARYA ILMIAH REMAJA SMAK 2 PENABUT JAKARTA
Jumat, 21 Oktober 2022 - Selamat kepada kepada ti...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 23 July 2023
Pelayanan Pujian HUT ke - 73 BPK PENABUR di GKI P...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 27 July 2023
Kebaktian & Perayaan HUT ke -73 BPK PENABUR
Kamis, 27 Juli 2023 - SMAK 2 BPK PENABUR Jakar...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 01 August 2023
Selamat kepada Claudia telah lulus PTN jalur Mand...
Selamat dan sukses atas kelulusan siswa ke Pergur...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 12 July 2023
PLS DAY 3 | Rabu 12 Juli 2023
Rabu, 12 Juli 2023 - SMAK 2 PENABUR Jakarta memas...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 13 July 2023
DAY 4 PLS | Kamis, 13 July 2023
Kamis, 13 July 2023 - Hari terakhir PLS SMAK 2...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 29 February 2024
"Karunia Roh: Mendengarkan" | Wisnu Nur Prasetyo,...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 17 February 2024
No Work, No Faith | Zebulon Yakhin Dan Boas, S.Si...
Kenalkah pembaca dengan Paulus?  Paulus beras...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 25 February 2024
Menghadirkan Yesus dalam Kehidupan | Paskalina Ge...
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di de...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 30 March 2024
BIJAKSANA MENJALANI HIDUP | Elisabet Oktrianty, S...
Mazmur 90 mengajarkan kepada kita sebuah gambaran...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 05 February 2024
Taat Pada Firman | Sukaesih Mangga
Ketaatan kepada Tuhan sangat penting bagi setiap ...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 14 September 2024
DAY 3 KARYA WISATA 2024
Berita BPK PENABUR Jakarta - 14 September 2024
DAY 3 RETRET 2024
DAY 3 RETRET 2024
Berita BPK PENABUR Jakarta - 16 September 2024
Mawlid Al-Nabi MUHAMMAD SAW | 12 RABIUL 1446 H
Keluarga Besar SMAK2 PENABUR Jakarta mengucapkan ...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 17 September 2024
ENGLISH DAY | 17 SEPTEMBER 2024
ENGLISH DAY | 17 SEPTEMBER 2024
Berita BPK PENABUR Jakarta - 17 September 2024
Selamat Hari Palang Merah Indonesia | 17 Septembe...
Selamat Hari Palang Merah Indonesia | 17 Septembe...

Choose Your School

GO