Sinopsis Judul buku: Seni Mengubah Rasa Malas
Berita Lainnya - 21 July 2022
Sinopsis
Judul buku: Seni Mengubah Rasa Malas
Pengarang: Ipnu Rinto Nugroho
Tebal: xvi + 240
Penerbit: Psikologi Corner, Yogyakarta
Tahun terbit: 2021
Sukses tidak selalu berhubungan dengan bekerja keras. Kita bisa meraih kesuksesan hanya dengan duduk-duduk di depan televisi, sambil nonton atau mendengarkan lagu favorit kita. Namun hal hal itu sering dikategorikan sebagai bentuk kemalasan. Konsep ‘malas tapi sukses’ artinya kita tetap beraktivitas, kita tetap berusaha hanya saja dengan ritme yang tidak terlalu keras, slowly but sure.
Kata malas bisa berubah menjadi positif atau negatif tergantung pada tambahan kata yang mengikutinya. Jadi kata malas itu sendiri sifatnya netral.
Ada empat tipe manusia. Pertama, bodoh tapi pemalas. Kedua, pemalas tapi cerdas. Ketiga bodoh dan ambisius. Keempat cerdas dan ambisius. Melalui tipe tipe itu, kita belajar mengenal diri kita sendiri. Kira kira sisi manakah yang lebih dominan dalam diri kita.
Ada beberapa rasa malas yang wajib kita hargai: malas mengomentari komentar buruk dari orang lain, malas mendramatisasi keadaan, malas membuang buang waktu, malas berlomba soal gaya hidup, malas membanding-bandingkan hidup kita dengan orang lain, malas berteman dengan orang yang suka menghujat dan menebar kebencian, malas membalas perbuatan buruk orang lain, malas dengan energi negatif.
Sisi positif dari sifat malas yaitu: malas itu inventif, fokus pada hal-hal yang jauh lebih penting saja, para pemalas tahu kapan harus berhenti, memiliki jiwa kewirausahaan.
Rasa malas memiliki nilai spiritualitas. Malas sering diidentikkan dengan lambat dan bekerja keras identik dengan rajin. Namun ketulusan dalam melakukan sesuatu itu harus ada, dan bekerja keras membuat kita terkesan sangat jauh dengan ketulusan. Sedangkan segala sesuatu itu bisa indah jika kita melakukannya dengan senang hati, dengan ikhlas, tulus. Jadi tidak apa juga jika kita bergerak lebih lambat.
Sekolah itu penting sekaligus tidak penting. Di negara ini masih banyak ditemui sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan yang belum bisa menampung kecerdasan anak yang majemuk. Kita tidak bisa menlai kecerdasan berdasarkan prestasi akademik semata. Jika kita belajar dari kisah Thomas Alva Edison, kita bisa membantah argumen yang menyebutkan bahwa orang bodoh itu tidak kreatif. Terkadang menjadi bodoh itu bukanlah menjadi masalah yang berarti. Bahkan orang bodoh lebih mudah mencari pekerjaan.
Memilih menyelesaikan pekerjaan yang mudah terlebih dulu. Efek psikologisnya kita bisa menaklukan rasa takut dan kekuatiran terhadap pekerjaan yang sedang kita jalani. Membiasakan diri untuk tidak berlewah pikir (overthinking) atas hasil dari pekerjaan kita. Yang penting kita yakin bahwa kita sudah melakukan yang terbaik. Tidak perlu memikirkan bagaimana pendapat orang tentang kinerja dan hasil kerja kita. Karena semangat kita akan sirna secara tiba tiba Ketika kita mendengar komentar miring orang lain.
Kita harus belajar bagaimana caranya menikmati hidup ini dengan santai dan sedikit malas. Hidup yang terlalu serius hanya akan menjadi beban yang sangat berat bagi kita.
Setelah mengenyam pendidikan seringkali kita dihadapkan pada kebingungan pascakuliah atau lebih dikenal dengan istilah duck syndrome. Seseorang yang terkena duck syndrome dari luar terlihat baik-baik saja, tapi sebenarnya ada kekhawatiran dan ketakutan yang sangat besar dalam diri mereka.
Untuk bisa menerapkan malas tapi sukses, kita harus menjadi orang spesialis dan bukan orang generalis. Jadilah orang yang malas mempelajari banyak hal. Cukup pelajarilah satu atau dua hal saja, tidak perlu semuanya.
Jangan pernah takut ataupun malu untuk malas gerak (mager). Memang banyak yang beranggapan bahwa mager adalah sesuatu yang tidak ada manfaatnya. Tugas kita adalah merubah mager yang selama ini terkesan negatif menjadi sedikit lebih positif dengan cara melakukan: jadikan mager untuk instropeksi diri, jadikan mager untuk belajar, jadikan mager untuk mencari peluang, jadikan mager untuk mengisi ulang energi.
Berhentilah mengecam bahwa orang malas itu adalah orang yang tidak menyukai kesuksesan. orang malas memiliki beberapa kelebihan diantaranya: lebih santai dalam menghadapi masaah hidup, memiliki tujuan yang pasti untuk dikejar, lebih rajin daripada orang-orang cerdas, rajin menggunakan teknologi untuk mempercepat pekerjaan, sangat kreatif dan inovatif, sering menggunakan jasa orang lain, bisa menggunakan waktu yang tepat untuk beristirahat, suka menantang dirinya sendiri, memiliki jiwa entrepreneur yang tinggi, tidak pernah takut salah
Orang malas memilih untuk terus berpikir, mencari jalan lain, mencari aktivitas lain, mencari sesuatu yang lebih menantang agar bisa mendatangkan sesuatu yang jauh lebih baik bagi diri mereka.
Bagi mereka yang menganut gaya hidup ‘malas tapi sukses’ pola kerja 4 jam saja dalam sehari sangat cocok bagi mereka dibandingkan pola kerja ‘nine to five’ atau 8 jam bekerja dalam sehari. Maka tidak salah jika orang-orang malas lebih suka menggunakan teknologi untuk mempercepat kinerjanya.
Bekerja dengan ritme yang sangat keras bisa membuat kita cepat kaya. Tapi efek samping yang ditimbulkannya bisa jauh lebih besar daripada manfaat yang diperoleh yaitu: terkena penyakit, sakit mental dan daya tahan tubuh menurun. Kita tidak boleh membiarkan semua itu terjadi. Kita memang harus bekerja,tapi kita harus bisa bekerja dengan enjoy.
Para pemalas memiliki waktu yang jauh lebih banyak untuk menyalurkan hobinya. Salah satu hobi yang paling digemari oleh para pemalas zaman sekarang adalah bermain gim. Selama ini kita sudah diyakinkan dengan pola pikir bahwa rajin bisa mengubah dunia. Padahal dunia bisa diubah dengan cara yang bermacam macam, salahsatunya adalah dengan bermalas malasan. Penemu short massage service (SMS) dan blender menemukan ide itu dari rasa malas yang muncul.
Bekerja keras atau belajar setinggi langit, tapi semuanya ditujukan semata mata untuk mencari keuntungan yang berupa uang adalah Tindakan yang konyol. Ada baiknya kita bisa melakukan pekerjaan yang membuat kita bahagia. Sebab bahagia adalah kunci kesuksesan.
Bicara mengenai kemalasan anak muda, saat ini ada dua tipe anak muda yang bisa kita temui yaitu anak muda yang malas bergerak dan anak muda yang malas berpikir. Kedua tipe tersebut memiliki jenis pekerjaan yang cocok dengan tingkat kemalasan masing masing. Orang orang semacam itupun bisa sukses.
Sifat malas orang orang sukses. Sifat sifat malas orang sukses adalah: malas mendramatisasi keadaan, malas membalas kejahatan orang lain, malas membuang waktu di media sosial, malas membicarakan orang lain,
Jangan mengerjakan pekerjaan yang anda benci karena akan berakibat: hasil kerja tidak akan pernah maksimal, tidak bersemangat, munculnya gangguan tidur, depresi dan sebagainya. Kita bisa tetap produktif, meski hobi kita adalah bermalas-malasan. Fakta yang harus kita pahami adalah orang yang malas itu sebenarnya sangat kreatif.
Kita cenderung bermalas-malasan karena ingin menghindari sesuatu atau tidak menyukai pekerjaan. Bukan malas seperti ini yang akan mengantarkan kita pada kesuksesan. Jika kita hidup dengan sifat malas semacam itu, sama saja kita telah menghancurkan diri kita sendiri. Kita telah menyia-nyiakan waktu kita.
Menghalau sifat malas yaitu dengan: memiliki tujuan hidup yang jelas, hindari tempat tidur dan sofa, manfaatkan waktu dengan sebaik dan sebijak mungkin, tanyakan kepada diri sendiri kenapa sesuatu hal harus dilakukan, jangan pasrah, biasakan untuk bangun pagi.
Penulis Sinopsis: Jus Insan Berlianta, S.Th (Guru PAK SMAK 1 Jakarta)
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur