Artikel PKBN2K (by Jaycen Alexander Theo)

Berita Lainnya - 26 February 2024

Artikel PKBN2K

Oleh: Jaycen Alexander Theo - Andromeda

Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-nilai Kristiani (PKBN2K) adalah pendidikan moral yang diterapkan di sekolah-sekolah BPK PENABUR. Mengapa BPK PENABUR merasa bahwa PKBN2K wajib diajarkan ke seluruh siswa BPK PENABUR, dari TK sampai SMA/SMK? Ada dua alasan penting, yaitu alasan internal dan eksternal. Alasan internal berhubungan dengan visi dan misi BPK PENABUR.

Visi BPK PENABUR adalah, “Menjadi lembaga pendidikan Kristen unggul dalam Iman, Ilmu, Pelayanan.”, dan Misi BPK PENABUR adalah, “Mengembangkan potensi peserta didik secara optimal melalui pendidikan dan pengajaran bermutu berdasarkan nilai-nilai Kristiani.” Karena nilai-nilai PKBN2K bersekutuan dengan visi dan misi BPK PENABUR, menjadikannya kesempatan yang baik untuk mengajarkan moral berbasis nilai-nilai Kristiani. Sedangkan alasan eksternal untuk penerapan PKBN2K adalah karena dunia berubah dengan cepat.

Di jaman sekarang, dinamika perubahan terjadi dengan sangat cepat. Siswa-siswa juga harus teguh, dan menilai hal-hal yang diketemui di kehidupan sehari-harian berdasarkan nilai-nilai Kristiani. PKBN2K yang bersifat fleksibel membuatnya bisa diterapkan di mana saja, baik di sekolah, di rumah, ataupun di area publik. Karena itu, maka BPK PENABUR mewajibkan pengajaran PKBN2K melalui Mata Pelajaran PAK (Pelajaran Agama Kristen). Di setiap akhir bab di buku PAK, terdapat bagian di mana siswa-siswa didorong untuk ikut aktif menerapkan nilai-nilai PKBN2K yang berhubungan dengan pelajaran bab tersebut.

PKBN2K berdasarkan 12 nilai-nilai, yaitu kesetiaan, kejujuran, ketekunan, ketaatan, keberanian, kepedulian, pengorbanan, kebaikan, kerendahatian, dan murah hati. Nilai-nilai tersebut diambil dan berdasarkan ajaran dari Alkitab. PKBN2K juga mengajarkan 5S, yaitu sapa, senyum, sopan, salam, dan santun.

Dalam implementasi PKBN2K, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan, yaitu basis di kelas, basis di kultur, dan basis di komunitas. Di basis kelas, contohnya adalah dengan materi fokus, role model, pembelajaran kolaborasi, refleksi, dan coaching dan counseling. Dari aspek kultur, contohnya ibadah harian, retreat, kegiatan sekolah, tata tertib sekolah, dan peraturan. Terakhir, ada basis komunitas, dengan contoh parenting, dan kegiatan masyarakat.