PENGALAMAN LOMBA LISTENING TO ASIA - BAHASA JERMAN - EUGENIA KYOKO

Berita BPK PENABUR JAKARTA - 10 December 2021

PENGALAMAN LOMBA LISTENING TO ASIA - BAHASA JERMAN

Eugenia Kyoko Chrisanto, Siswa kelas XII MIPA 1

Hallo Semuanya, pada kesempatan kali ini, saya mau berbagi sedikit cerita mengenai pengalaman mengikuti kompetisi berbahasa Jerman. Saya tahu lomba Listening to Asia saat ditawarkan oleh Frau Ratna (Guru Bahasa Jerman di SMAK 1). Saya pun langsung tertarik untuk mengikuti lomba ini, apalagi ketika diberitahu bahwa lomba Listening to Asia ini diadakan oleh Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) QITEP in Language. Sebagai informasi, tahun lalu SMAK 1 PENABUR Jakarta juga mengirimkan wakilnya pada kompetisi ini, dan meraih juara 1 (prestasi diraih oleh Bertram Wijaya dari XII MIPA 1 dan Carly Nicole Yuen dari XII MIPA 2).

Kompetisi ini terdiri dari berbagai tahapan, pertama kami diwajibkan membuat video storytelling dengan cerita berkearifan lokal dan mengangkat tema lingkungan. Kami pun memilih cerita Batu Bagaung yang dapat menunjukkan satu sisi dari kebudayaan Indonesia, serta menyebarkan kesadaran untuk tidak mencemari lingkungan.

Masuk ke tahap selanjutnya pengumuman seleksi pada tanggal 30 November 2021, yang menyatakan kami lolos ke tahap selanjutnya yaitu Live Performance yang dilaksanakan pada 7 Desember 2021.

Terbayangkan yah bagaimana singkatnya waktu persiapan? Apalagi bertepatan dengan PAS. Kami hanya memiliki waktu 1 minggu untuk mempersiapkan penampilan. Tetapi itu tidak menyurutkan semangat kami, sebisa mungkin saya dan Frau Ratna mencari waktu untuk berlatih melalui berbagai media, video call, whatsapp, zoom, dll. Tentu saja secara pribadi saya juga harus berlatih dan menghafalkan cerita yang akan saya bawakan nantinya.

Tiba pada tanggal 7 Desember 2021, dengan berbagai persiapan dan tetap saja deg-degan, kami tampil secara online di depan tim juri. Peserta yang lain tampil dengan luar biasa, manusiawi jika ada sisi hati kami yang tidak yakin. Tetapi kami ingat bahwa Hasil tidak akan mengkhianati proses. Kami sudah mempersiapkan yang terbaik, apapun hasilnya kami tahu Tuhan akan memberikan apa yang layak kami terima. Dan hasilnya kami berhasil meraih juara ke-2. Tentu saja ini adalah prestasi yang membanggakan bagi saya pribadi, bagi tim kami (LM bahasa Jerman di SMAK 1) dan semoga untuk sekolah tercinta SMAK 1 PENABUR Jakarta.

Saya mendapatkan banyak pengalaman melalui lomba ini. Wawasan saya jadi sangat terbuka terutama mengenai storytelling. Saya yang belum pernah sama sekali, bahkan belum tahu bagaimana cara bercerita yang baik dan benar, bisa belajar banyak dengan bimbingan Frau Ratna. Tentu hal ini menjadi pengalaman yang berharga. Jadi untuk siswa-siswi SMAK 1 PENABUR Jakarta lainnya, jangan pernah takut ikut kompetisi dan semangat terus ya. Panitia menyatakan tahun depan akan diadakan kompetisi serupa, apa kalian siap menjadi wakil SMAK 1 berikutnya?