Kolintang Turut Membangun Karakter Siswa PENABUR

BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 23 February 2024

 

Tong-Ting-Tang…..Tong-Ting-Tang…. Wah…indahnya suara dari alat musik kolintang ternyata mampu memanjakan telinga para pendengarnya ya. Hai Best Teens, kali ini kita akan membahas dan mengupas habis informasi yang menarik dari kolintang. Sebelum itu, kalian tahu tidak apa itu kolintang?

 

Kolintang adalah alat musik tradisional yang terdiri dari bilah-bilah kayu yang disusun berderet dan dipasang di atas sebuah bak kayu. Jika dipukul, kolintang dapat menghasilkan nada suara mulai dari nada rendah, sedang, dan tinggi. Kolintang merupakan alat musik dari daerah Minahasa, Sulawesi Utara. Pada awalnya, Kolintang dimainkan untuk upacara ritual adat yang berhubungan dengan roh leluhur dan menjadi musik pengiring panen raya. Semula, kolintang  terdiri dari beberapa potongan kayu yang diletakan berjajar diatas dua batang pisang sehingga  menghasilkan suara beragam. Ketika Pangeran Diponegoro yang diasingkan ke Minahasa, beliau membawa seperangkat gamelan yang perangkat alat musiknya peti resonator. Hal ini lah yang memengaruhi bentuk tampilan kolintang dengan menggunakan peti resonator seperti saat ini.

 

Seiring berjalannya waktu, kolintang mengalami perkembangan menjadi seperti sekarang ini dan sudah memiliki nada yang komplit. “Kalau dulu kan kolintang sangat terbatas nadanya, tidak ada nada yang setengah, tetapi sekarang sudah komplit seperti alat musik internasional lainnya,” ucap Bp. Andreas Farijan, pelatih ekstrakurikuler kolintang.

 

Persatuan Insan Kolintang Nasional (PINKAN) merupakan organisasi yang berkomitmen memperkenalkan dan melestarikan musik kolintang. PINKAN yang didirikan pada 27 Februari 2011, bertugas untuk mengkoordinasikan grup kolintang dan festival kolintang. Festival-festival kolintang sering diselenggarakan diberbagai institusi baik di dalam maupun di luar negeri. PINKAN bersama pemain musik kolintang sedang gencar-gencarnya untuk mempromosikan kolintang kepada masyarakat internasional dan memperjuangkan kolintang agar diakui sebagai warisan budaya dunia ke UNESCO.

 

Nah, bicara tentang festival kolintang SMPK PENABUR Kota Modern juga pernah mengikuti festival di Taman Mini Indonesia Indah dan berhasil meraih juara 3 dalam festival tersebut. Tidak heran jika ekstrakulikuler kolintang di SMPK PENABUR Kota Modern sangat populer. Keseruan memainkan alat musik kolintang menjadi daya tarik bagi siswa bahkan guru-guru di SMPK PENABUR Kota Modern.  “Dengan ekskul kolintang yang ada di SMPK PENABUR Kota Modern, kita dapat bertemu dengan teman baru dan mempelajari cara bermain kolintang yang merupakan hal baru dan unik, selain itu pelatih ekskurikuler kolintang di PKM juga sangat ramah, asik, dan sabar dalam mengajarkan kami untuk mempelajari kolintang,” ucap Maggiesa Lovenia Ayudiani, siswa kelas 9B.

 

Cara memainkan kolintang tidaklah sulit namun membutuhkan konsentrasi dan niat dalam bermain kolintang, “Bahkan anak yang tidak mengenal tempo pun jika dia memiliki dasar musikal yang bagus maka akan gampang memainkan alat musik ini,” ucap pelatih kolintang, Bp. Andreas. Kolintang ini  dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tongkat kecil atau disebut mallet. Tongkat kecil ini umumnya dibalut bantalan kain atau benang pada bagian ujungnya. Kolintang dimainkan secara kelompok, sehingga sangat diperlukan kerja sama yang baik dalam memainkannya agar dapat menghasilkan suatu pertunjukan yang menarik dan harmonis. Bermain kolintang mampu menumbuhkan rasa cinta terhadapt musik kolintang agar mampu menampilkan pertunjukan yang menarik.

 

Alat musik kolintang dapat mengiringi semua jenis musik. Berbagai genre musik dapat diiringi oleh alat musik kolintang. Dari musik pop, jazz, keroncong, hingga musik rock. Hal inilah yang menjadi daya tarik musik kolintang dikalangan remaja. Remaja yang ingin bernyanyi dalam genre musik apapun dapat diiringi oleh musik kolintang. Tentunya hal ini memberikan nuasa pertunjukan yang unik dan menarik. Bisa dibayangkan bagaimana serunya melihat pertunjukan kolintang.

 

Best Teens, ternyata memainkan alat musik kolintang dapat menjadi sarana pembangunan karakter remaja. Karena kolintang harus dimainkan dalam tim, tentunya dibutuhkan kerja sama dan dapat melatih kesabaran pemainnya. Selain itu, bermain kolintang juga menumbuhkan nilai keseimbangan, nilai demokrasi, saling menghargai, dan menghormati antar pemain. Tentunya hal ini sesuai dengan pendidikan karakter yang diajarkan oleh sekolah BPK PENABUR melalui Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Kristiani (PKBN2K).

 

Selain mampu menumbuhkan karakter yang baik, remaja juga berperan melestarikan dan mencintai kesenian tradisional agar tidak punah. “Untuk anak muda, jangan malu untuk mempelajari seni budaya negara sendiri, teruslah bermain kolintang sehingga budaya kita makin dikenal baik di dalam maupun di luar negeri,” ucap Bp. Andreas Farijian. Yuk, Best Teens kita terus cintai budaya tradisional dengan cara mempelajari dan memainkannya!

 

 

Sumber : SMPK PENABUR Kota Modern

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 18 October 2023
Yuk, Intip Kehidupan di Balik Gedung Asrama Brill...
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 19 October 2023
Bukan Debat Kusir, Debat Tipe Ini Akan Meningkatk...
Bukan Debat Kusir, Debat Tipe Ini Akan Meningkatk...
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 20 October 2023
Dari Hobi, Kakak Beradik Kompak Melaju ke Ajang P...
Dari Hobi, Kakak Beradik Kompak Melaju ke Ajang P...
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 23 October 2023
Bergandeng Tangan dengan Orang Tua, TKK PENABUR H...
Bergandeng Tangan dengan Orang Tua, TKK PENABUR H...
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 25 October 2023
“SMUKIEZ THEATRE NIGHT 2023”, PAGELARAN TEATER PE...
“SMUKIEZ THEATRE NIGHT 2023”, PAGELARAN TEATER PE...
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 06 February 2024
Cadence : Pertunjukan Istimewa dari SMAK PENABUR ...
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 07 February 2024
Sambut Imlek 2024, Lakukan 3 Kegiatan Seru Ini! D...
Sambut Imlek 2024, Lakukan 3 Kegiatan Seru Ini! D...
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 13 February 2024
Jelang Pemilu 2024, Bagaimana Siswa BPK PENABUR J...
Jelang Pemilu 2024, Bagaimana Siswa BPK PENABUR J...
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 15 February 2024
Perpaduan Sains dan Fesyen demi Keseimbangan Alam...
Perpaduan Sains dan Fesyen demi Keseimbangan Alam...
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 15 February 2024
Artnovum 2024: Pergi untuk Kembali, Menyajikan Ke...
Artnovum 2024: Pergi untuk Kembali, Menyajikan Ke...
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 30 April 2024
Melatih Paduan Suara untuk Anak Usia Dini? Simak ...
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 02 May 2024
Serunya Siswa SLTAK PENABUR Belajar Bisnis Lewat ...
Serunya Siswa SLTAK PENABUR Belajar Bisnis Lewat ...
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 03 May 2024
Pentingnya Memantapkan Jurusan Kuliah Bagi Kamu y...
Pentingnya Memantapkan Jurusan Kuliah Bagi Kamu y...
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 06 May 2024
Menjalin Persahabatan dan Membina Kemandirian ber...
Menjalin Persahabatan dan Membina Kemandirian ber...
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 07 May 2024
Naik Kereta Jakarta-Cirebon demi Transfer Ilmu Pr...
Naik Kereta Jakarta-Cirebon demi Transfer Ilmu Pr...
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 19 July 2024
MPLS di SDK PENABUR Jakarta, Seseru Apa?
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 23 July 2024
Bukan Olahraga Biasa, Panahan Jadi Ekstrakurikule...
Bukan Olahraga Biasa, Panahan Jadi Ekstrakurikule...
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 25 July 2024
Kevin Adi Senjaya, Siswa Perantau dari SMAK PENAB...
Kevin Adi Senjaya, Siswa Perantau dari SMAK PENAB...
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 30 July 2024
Hobi Unik, Dalang Jenaka dari SDK PENABUR Summare...
Hobi Unik, Dalang Jenaka dari SDK PENABUR Summare...
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 01 August 2024
Berprestasi di Ajang IPho 2024, Ternyata Dua Sisw...
Berprestasi di Ajang IPho 2024, Ternyata Dua Sisw...
Berita Lainnya - 15 December 2020
HASIL KARYA IPS
Berita Lainnya - 19 January 2021
Asyiknya Belajar Matematika di Kelas 2
Berita Lainnya - 19 January 2021
Cerita dalam Bahasa Mandarin
Berita Lainnya - 25 January 2021
Fun Science di Kelas 1
Berita Lainnya - 26 January 2021
Storytelling website

Choose Your School

GO