Nama BPK PENABUR berawal dari Badan Pendidikan Tionghoa Kie Tok Kauw Hwee Khu Hwee Djawa Barat (BP THKTKHKH Djabar). BP THKTKHKH Djabar berdiri pada 19 Juli 1950 yaitu lembaga pendidikan yang merupakan langkah konkret Gereja Kristen Indonesia Djawa Barat yang menjiwai nilai bahwa gereja juga harus mengabdi pada pendidikan.
Pada mulanya BP THKTKHKH memiliki sejumlah sekolah yang merupakan hibah dari Vereniging Christelijke Scholen (VCS) sebuah organisasi sekolah Kristen milik Belanda. Pemberian sekolah-sekolah dari organisasi Belanda tersebut didasari kesadaran bahwa kedudukannya di Indonesia akan lebih cepat berakhir dari yang diperkirakan sebelumnya. VCS lalu mendudukkan beberapa guru dari gereja THKTKHKH dalam memimpin sekolah dari organisasi Belanda tersebut. Dengan begitu, terjadi proses indonesianisasi di bidang pendidikan.
Prinsip untuk berdikari dalam membina sekolah peninggalan masa kolonial oleh gereja merupakan dasar yang penting bagi perkembangan sekolah-sekolah Kristen dalam yang kelak berubah nama menjadi Badan Pendidikan Kristen PENABUR (BPK PENABUR).
Potret karyawan BP THKTKHKH di depan gedung BP THKTKHKH Djawa Barat, Jl. Krekot 28, Jakarta Pusat.
Setelah 17 tahun berdiri sebagai badan pendidikan pada 1967, BP THKTKHKH tidak lagi memakai nama Tionghoa dan diganti dengan nama YBPK Djawa Barat. Hal tersebut terjadi sebagai bentuk rasa nasionalisme yang menebal di badan pendidikan Kristen ini. Dasar pergantian nama ini tercatat dalam akta notaris E. Pondang nomor 33 pada 27 Januari 1967. Selanjutnya YBPK Djawa Barat disebut sebagai Badan Pendidikan Kristen Djawa Barat (BPK Djabar) yang berkedudukan di Jakarta.
Potret lama komplek sekolah PENABUR di Jl. Pintu Air No. 11, Jakarta Pusat
Seiring berjalannya waktu, BPK Djabar semakin berkembang hingga membentangkan sayapnya ke luar pulau Jawa, seperti provinsi Lampung dan mendirikan sejumlah sekolah di kota Bandar Lampung maupun kota Metro. Dengan sekolah-sekolah yang berada di Jakarta dan Lampung yang bukan berada di wilayah Jawa Barat, timbullah pemikiran-pemikiran untuk mengubah nama Badan Pendidikan Kristen Jawa Barat dengan istilah lain.
Hari penting pun terjadi, pada Selasa, 21 Maret 1989 nama BPK Djabar diganti menjadi Badan Pendidikan Kristen PENABUR berdasarkan akta notaris nomor 121 yang dimuat dalam Berita Negara RI tanggal 5 Mei 1989 nomor 36 disusul dengan pengesahan nama BPK PENABUR dalam Persidangan Majelis Sinode ke-46 GKI Jawa Barat tanggal 1 Juli 1989.
BPK PENABUR sekarang ini menjadi lembaga pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan bertujuan ikut membentuk manusia Indonesia seutuhnya sebagai perwujudan panggilan pelayanan dan kesaksian Kristen.
Potret gedung SMAK 1 PENABUR Jakarta, di Jl. Tanjung Duren No. 4, Jakarta Barat.
BPK PENABUR Jakarta pada tahun 1950-an disebut sebagai Komisi Pembantu Setempat Jakarta atau yang disingkat KPS Jakarta. Dibentuknya KPS Jakarta bertujuan untuk mendelegasikan wewenang dalam mengatur kegiatan sekolah-sekolah di Jakarta agar berjalan lebih lancar. Mengingat di era tahun 1950-an, Pengurus Harian (PH) BPK PENABUR tidak hanya mengurusi yang di Jakarta saja, melainkan di seluruh Jawa Barat, walau berkedudukan di Jakarta.
Untuk beberapa waktu, kedua kepengurusan (BPK PENABUR dan BPK PENABUR Jakarta) berkedudukan di tempat yang sama yaitu di Jalan Pintu Air No. 11 bersama salah satu sekolah yang pertama berdiri untuk jenjang sekolah lanjutan di lingkungan BPK PENABUR Jakarta, yaitu SMPK 1. Pada tahun 1950, BPK PENABUR Jakarta sudah mengelola TKK 1, SDK 1, SMPK 1, dan SMAK 1.
Kebutuhan SMPK 1 akan ruang kelas yang lebih banyak, membuat BPK PENABUR Jakarta kemudian pindah dari Jalan Pintu Air No. 11 ke Jalan Alaydrus No. 66 B-C, Jakarta Pusat. Lalu dengan kondisi material yang lebih memungkinkan, BPK PENABUR Jakarta pun pindah ke Jalan Tanjung Duren Raya No. 4 Jakarta Barat. Walau secara geografis tidak lagi berada di tengah-tengah Jakarta, namun sarana yang lebih memadai memungkinkan tugas-tugas BPK PENABUR Jakarta dilakukan lebih baik.
Sebagai bagian dari BPK PENABUR, BPK PENABUR Jakarta pada tahun 2021 mengelola 80 sekolah yang berada di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang terdiri dari kelompok sekolah nasional dan internasional. Untuk kelompok sekolah nasional berjumlah 75 sekolah yaitu 22 TK, 20 SD, 17 SMP, 15 SMA dan 1 SMK Farmasi (SMKF). Sedangkan kelompok sekolah internasional berjumlah 5 sekolah, yang terdiri dari 1 primary, 2 lower secondary, dan 2 upper secondary.
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR