Guruku Inspirasiku
Read MoreCerita Sharon #GurukuInspirasiku
Read More#GurukuInspirasiku Karya Rut
Read More
Dua semester sekolah telah para murid lalui. Seminggu yang lalu tepat pada hari Jumat Aletha beserta teman satu angkatannya telah menyelesaikan penilaian akhir tahun mereka atau yang biasa disingkat menjadi PAT.
“Akhirnya kita naik kelas!” heboh Aletha setelah rapor dibagikan. Teman-teman Aletha juga tak kalah hebohnya mereka sama senangnya dengan Aletha karena telah menyelesaikan masa-masa kelas tujuh.
“Selamat untuk kalian semua! Miss sangat bangga dengan pencapaian kalian semua!” senyum Miss Luna mengangkat kedua jempolnya untuk mengapresiasi pencapaian para muridnya. Para murid dipersilakan pulang setelah beberapa acara yang diadakan di hari terakhir mereka berada di kelas tersebut. Aletha dan Leonard, kedua sahabat itu pun duduk bersama menunggu jemputan masing-masing.
“Kamu ngerasa gak sih Le? Semenjak sekolah offline kita menjadi lebih rajin dan fokus terhadap mata pelajaran di sekolah, sehingga kita mendapatkan nilai tinggi.” ucap Aletha tersenyum manis membuka topik percakapan.
“Iya setuju banget sih!.” jawab Leonard membenarkan ucapan sang sahabat.
“Rasanya senang sekali aku sudah menjadi seperti dulu kala seperti sebelum adanya pandemi.” ujar Aletha sampai tersenyum sesekali memandangi lingkungan sekolah yang sekarang sudah mulai sepi. Leonard mengangguk membenarkan.
5 menit telah berlalu “Ah! Itu dia mobilku aku duluan ya Leo sampai jumpa nanti!” ujar Aletha melambaikan tangannya kepada sang sahabat lalu memasuki mobil dan dengan bangga memberikan hasil rapor kepada Mamanya.
Sekarang waktu sudah menunjukan pukul 5 sore, seperti biasa setelah pulang sekolah Leo akan pergi ke rumah Aletha untuk sekedar bermain bersama. Rumah Aletha dan Leonard memang berseberangan sehingga mereka selalu bersama sejak kecil.
“Kalau menurut kamu Al, kamu lebih suka offline atau online school?” tanya Leonard sampai memainkan laptopnya.
“Aku sih pilih offline.” jawab Aletha dengan antusias.
“Kenapa?” tanya Leonard sekali lagi.
“Malau belajar offline aku bisa bertemu teman-teman dan bisa lebih akrab lagi dengan para guru. Selain itu, aku juga bisa lebih fokus pada semua mata pelajaran yang ada di sekolah. Tanpa pancingan dari media sosial dan group chat yang aku punya.” jelas Aletha panjang kali lebar seperti rumus luas persegi saja.
“Sama sih karena semasa sekolah online aku merasa lebih santai dan selalu menunda sesuai sehingga jiwa malasku berkoar-koar seperti singa yang sedang kelaparan.” tawa Leonard pecah sehingga memunculkan lesung pipinya.
“HAHAHAHA berkoar-koar gak tuh!” tawa Aletha kencang membalas ucapan Leonard.
”Oke gantian sekarang aku yang mewawancarai kamu Le!” ucap Aletha menutup laptop Leonard. Leonard berdecak kesal karena laptopnya tiba-tiba saja ditutup namun berusaha untuk tidak marah kepada sahabatnya, Leo kan good boy.
“Iya atuh sok, apa pertanyaannya?” ujar Leonard sabar.
Aletha tersenyum senang, “Kalau masa-masa sekolah online kamu gimana Le? Kan semenjak online school itu kita tidak pernah bertemu sampai akhirnya di awal tahun 2022 kita bisa bertemu kembali.” tanya Aletha sambil memegang pulpen yang ia berikan kepada Leonard seolah itu adalah sebuah mikrofon.
Leonard mengambil pulpen yang Aletha berikan lalu memegangnya seperti saat seseorang berpidato di atas panggung, “Bosen iya gak sih? Terus aku bisa bangun 1 atau 2 menit sebelum zoom, terlebih nilai pelajaranku menurun drastis akibat aku kecanduan game online dan media sosial sehingga melupakan waktuku untuk belajar.” jawab Leonard seadanya. Aletha mengangguk paham dengan setiap kata yang Leonard ucapkan.
“Harapanmu untuk kedepannya apa wahai Bapak Leonard?” ujar Aletha.
“Harapanku buat tahun pelajaran yang akan datang kita semua bisa belajar seperti dulu kala lagi dan dapat membanggakan sekolah maupun keluarga dengan hasil pencapaian kita nanti.” Senyum Leonard berharap dan akan ia usahakan semua yang ia ucapkan itu akan menjadi sebuah kenyataan.
“Kalau kamu Al? Apa harapan kamu?” Tanya Leonard.
“Pastinya harapan aku sih kita sekelas ya! Terus sisanya sama deh! Tapi tambahan dikit aku harap setelah kita sukses mendapatkan pencapaian kita, kita tidak akan lupa mengucapkan terima kasih kepada guru-guru, orang tua, teman-teman, terutama Tuhan yang senantiasa mendukung kita!” ucap Aletha mengingatkan.
_END_
Natalie Valerie Setiawan - SMPK PENABUR Kota Jababeka
***
Mari bergabung di BPK PENABUR Jakarta https://psbjakarta.bpkpenabur.or.id/
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR