Sekolah Kristen BPK PENABUR Terbaik & Favorit di Jakarta

Yuk, Terapkan 4C dalam Belajar di Kelas!

BEST Kids Story - 03 October 2022

Savion Shietra, peserta didik SDK PENABUR Gading ...

Read More
Sekolah Kristen BPK PENABUR Terbaik & Favorit di Jakarta

Tugas Kelompok Pewayangan “Kisah Kucing Kecil”

BEST Kids Story - 07 October 2022

Pada suatu hari aku mendapatkan tugas kelompok be...

Read More
Sekolah Kristen BPK PENABUR Terbaik & Favorit di Jakarta

Peserta Didik TKK PENABUR Gading Serpong Senang Belajar di Kelas

BEST Kids Story - 26 October 2022

Kurniawati Thiraputeri, peserta didik TKK PENABUR...

Read More

Diskusi Mengajarkanku Hal Baru

BEST Teens Story - 05 October 2022

 

Hari itu adalah hari Selasa. Pelajaran Fisika di kelas kami baru saja berakhir. Setelah ini, pelajaran PPKN akan dilakukan selama 1 jam. Bu Guru yang mengajar kami pun datang. Beliau membuka pintu dan masuk ke dalam kelas. Ketua kelas kami kemudian memimpin pemberian salam. Setelah itu, Bu Guru memberi kami tugas kelompok, yaitu membuat naskah sosiodrama.

 

Kami langsung membentuk kelompok masing-masing. Kelompokku menjadi yang pertama mengajukan diri untuk mendaftar nama anggota. Kelompokku terdiri atas aku, Henoch, dan 5 teman lainnya, yaitu Albern, Dicko, Diego, Samuel, dan Kevin. Lalu, setiap kelompok diminta untuk memilih ketua kelompoknya masing-masing. Aku terpilih menjadi ketua dari kelompokku.

 

Seusai itu, ketua dari setiap kelompok diminta agar maju untuk memilih sila Pancasila yang dijadikan topik dari naskah sosiodrama yang akan didiskusikan. Kami pun bermain Hompimpa. Siapa yang menang, kelompoknya dapat memilih sila Pancasila yang diinginkan. Aku memilih sila ketiga untuk kelompokku. Awalnya ada yang tidak setuju, tetapi setelah aku koordinasikan kembali dengan teman-teman, semua akhirnya sepakat akan keputusan ini.

Diego  : “Kamu kenapa pilih sila ketiga sih, Noch?”

Albern : “Ya elah, harusnya kamu pilih sila keempat, Noch!”

Diego  : “Kalau sila keempat kan gampang, kita tinggal bikin dialog seperti musyawarah.”

Aku      : “Tapi kalau sila keempat kan dialognya jadi lumayan panjang, karena musyawarah. Kalau

                musyawarah atau diskusi kan banyak ngomong.”

Diego  : “Ya iya sih..”

Aku      : “Makanya aku pilih sila ketiga. Kalau sila ketiga kan ga terlalu panjang dialognya, lagipula

               pilihan topiknya lumayan banyak. Kita bisa pilih tema “Cinta Produk Lokal” atau tentang

               menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Samuel : “Udah, udah yuk! Kita langsung kerjain aja. Waktunya nggak banyak, nih!”

 

Kami pun bergegas membuat naskahnya. Langkah pertama yang kami lakukan adalah menentukan judul. Setelah itu, aku berdiskusi dengan teman-teman terkait pemilihan nama tokoh. Awalnya, kami sepakat untuk membuat nama tokoh sendiri. Namun, salah satu temanku mengusul agar nama tokoh yang diperankan sesuai dengan nama pemerannya. Hal ini bertujuan agar pada saat tampil, kami tidak bingung terhadap susunan dialog. Setelah mencapai kata sepakat, kami langsung berdiskusi mengenai pemilihan topik.  Kami pun memilih topik “Cinta Produk Lokal”.  Menurut kami, topik ini penting untuk dibahas dan dapat dengan mudah dibuat dalam bentuk naskah.

 

Selanjutnya, kami mendiskusikan isi dialog yang akan ditampilkan. Kami mulai membuat kalimat-kalimat dialognya satu per satu. Kami mulai membuat dari bagian intro hingga awal bagian inti dari naskah dialog kami. Sayangnya, bel istirahat pun berbunyi. Kami tidak dapat menyelesaikannya pada hari itu. Sehingga, kami harus melanjutkannya di hari lain.

 

Kami pun melanjutkannya pada hari Kamis. Kami berkumpul secara daring melalui google meet untuk melanjutkan diskusi kami terkait isi dialog dari sosiodrama yang akan kami tampilkan. Kami melakukan brainstorming dan bahkan sempat membuat ulang bagian intro dari dialog tersebut setelah mempertimbangkan usulan salah satu teman kami. Setelah beberapa lama diskusi, kami pun berhasil menyelesaikan naskah sosiodrama tersebut. Hasil yang kami dapat berupa naskah sosiodrama yang terdiri atas 5 halaman yang diawali dengan judul, dilengkapi dengan nama tokoh dan disusul dengan dialog.

 

Ternyata, kami kesulitan dalam menghafal dialog yang telah kami buat. Dialog tersebut rupanya terlalu panjang. Kami pun kembali berdiskusi terkait hal ini. Salah satu temanku, Diego, mengusul agar dialog yang kami buat memiliki pola, sehingga dapat dihafal dengan mudah. Namun, aku berpendapat bahwa jika dialog yang dibuat memiliki pola yang dapat terbaca dengan jelas, itu akan menyebabkan dialog tersebut menjadi kaku.

Diego : “Buset, ini mah panjang banget dialognya. Sampai lima halaman begini.”

Aku     :  “Iya, ini sih panjang banget.”

Diego :  “Emang gak ada yang bisa diubah lagi ya?”

Aku     :  “Kayaknya gak ada sih. Ini udah lumayan terfokus sama intinya.”

Albern : “Gila, ini mah panjang banget. Susah lah ngafalinnya!”

Diego  :  “Gimana kalau kita bikin berpola? Misalnya yang pertama ngomong itu aku, terus Kevin,

                terus Albern. Baru nanti balik lagi dari aku, terus Kevin, terus Albern. Sampai nanti gili-

                 ran Dicko masuk. Biar gak susah hafalin urutannya.”

Aku      : “Tapi kalau gitu nanti kelihatan kaku gak? Soalnya itu polanya bisa kebaca dengan jelas.”

Diego   : “Iya sih, takutnya entar malah jadi kaku ya.”

Aku      : “Atau mau coba dulu?”

Diego  : “Yaudah, coba dulu aja.”  

 

Hasilnya, dialog kami terdengar kaku dan berpola. Sehingga, kami tidak jadi menggunakan ide tersebut. Kami pun berpikir keras dalam mencari jalan keluar atas masalah ini.

 

Diego kemudian mengusulkan agar dialog yang tidak penting atau tidak berhubungan dengan topik pembahasan dihilangkan saja. Sehingga, dialog yang ada menjadi lebih pendek dan lebih mudah untuk dihafal. Awalnya, aku tidak setuju dengan ide ini. Terdapat satu bagian dari dialog tersebut yang memang tidak berkaitan dengan topik yang kami pilih. Namun, dialog tersebut awalnya dibuat dengan tujuan agar dialog kami tidak terlalu kaku.

Diego : “Guys, kalau yang bagian ini nggak berhubungan sama topiknya kan?”

Aku     : “Nggak, itu cuma buat selingan aja. Biar nggak terlalu kaku.”

Diego : “Gimana kalau misalnya bagian ini kita hilangin aja? Biar dialognya gak terlalu panjang.”

Albern : “Boleh juga tuh idenya. Biar hafalinnya lebih mudah.”

Kevin  : “Iya. Yang itu gausah.”

Aku      : “Tapi emang gapapa kalau bagian itu dihilangin? Soalnya kan supaya nggak terlalu kaku

                 dialognya. Jadi, menurutku lebih baik gausah dihilangin.”

Diego  : “Tapi kalau misalnya kita tetap masukin bagian yang ini, dialognya jadi terlalu panjang.

                 Ini aja udah lima halaman.”

Aku     :  “Gimana kalau misalnya kalimat-kalimat yang di bagian akhir ini aku perpendek aja?”

Diego  : “ Yaudah coba.”

Ternyata, setelah dicoba tidak berkurang banyak. Dialog itu masih terlihat panjang.

Diego  : “Tuh kan, masih kepanjangan itu dialognya!”

Aku      : “Lah iya ya… Berkurangnya dikit banget!”

Diego  : “Coba nih kalau misalnya bagian yang ini dihapus.”

 

Diego lalu mencoba menghapus bagian tersebut, dan ternyata dialog tersebut terlihat lebih pendek sekarang, dengan tersisa hanya 4 halaman.

Diego  : “Tuh, lebih pendek kan!”

Aku      : “Iya juga ya, jadi lebih pendek dari yang tadi! Akhirnya, ketemu juga solusinya. Terima

                 kasih ya, Diego!”    

 

Alhasil, performa latihan kami menjadi lebih baik. Kami dapat menghafal dengan lebih mudah dari sebelumnya. Setelah mengubah beberapa bagian di sana dan di sini, kami mendapat hasil akhir berupa dialog yang lebih pendek dari sebelumnya. Kami pun pada akhirnya sepakat dengan dialog ini. Akhirnya, naskah sosiodrama kami pun selesai.

 

Sejak saat itu, aku mengerti bahwa dalam kerja kelompok kita harus mau untuk tidak hanya berpendapat, tetapi juga mendengarkan pendapat. Kita harus menerima semua tanggapan, kritikan, dan saran dari setiap anggota kelompok. Dengan mendengarkan dan menerima semua hal tersebut, kita dapat menemukan gagasan atau ide baru. Dengan gagasan atau ide baru tersebut, kita bisa mendapatkan hasil akhir yang lebih baik dari sebelumnya.

 

 

Henoch Matthew Sidabutar - SMPK Penabur Harapan Indah

 

***

Mari bergabung di BPK PENABUR Jakarta https://psbjakarta.bpkpenabur.or.id/ 

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Jakarta

BEST Kids Story - 03 October 2022
Yuk, Terapkan 4C dalam Belajar di Kelas!

Jakarta

BEST Kids Story - 07 October 2022
Tugas Kelompok Pewayangan “Kisah Kucing Kecil”
Pada suatu hari aku mendapatkan tugas kelompok be...

Jakarta

BEST Kids Story - 26 October 2022
Peserta Didik TKK PENABUR Gading Serpong Senang B...
Kurniawati Thiraputeri, peserta didik TKK PENABUR...

Jakarta

BEST Kids Story - 27 October 2022
Lihat Dunia di Luar Jendela
Lihat Dunia di Luar Jendela

Jakarta

BEST Kids Story - 31 October 2022
Trust God With Your Future at BPK PENABUR Jakarta
Trust God With Your Future at BPK PENABUR Jakarta

Jakarta

BEST Kids Story - 31 October 2022
Let's Eat Healthy Food, Say No To Junk Food

Jakarta

BEST Kids Story - 31 October 2022
AYO MAKBYUR SETIAP HARI!
Halo, Teman-teman. Namaku Valerie Christalynn Abi...

Jakarta

BEST Kids Story - 31 October 2022
Yuk, Jadi Siswa yang Aktif Saat Belajar di Kelas!
Chantya Valeria Lasmindar, peserta didik SDK 11 P...

Jakarta

BEST Kids Story - 31 October 2022
Project Entrepreneurship Aidan Israel Lester : Ga...
Aidan Israel Lester, peserta didik TKK PENABUR Bi...

Jakarta

BEST Kids Story - 01 November 2022
I Love Gaming, I Love Coding
I Love Gaming, I Love Coding

Jakarta

BEST Kids Story - 01 November 2022
Karya Digital Peserta Didik TKK 2 PENABUR

Jakarta

BEST Kids Story - 09 November 2022
Siapakah Guru Favorit Nadiendra, Peserta Didik SD...
Pertama kali masuk kelas 5C di SDK 1 PENABUR, per...

Jakarta

BEST Kids Story - 16 November 2022
Berkat Guruku, Aku Berhasil Melipat Origami 'Tand...
Chery Lee, peserta didik SDK PENABUR Kota Modern ...

Jakarta

BEST Kids Story - 17 November 2022
Guru adalah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Karya Diary Kaisra Louisa, peserta didik TKK 3 PE...

Jakarta

BEST Kids Story - 18 November 2022
Guruku Pahlawanku, Karunia Terbaik dari Tuhan
Halo aku Audrey siswa kelas 3 SDK 6 PENABUR. Hari...

Jakarta

BEST Kids Story - 21 November 2022
Hadiah Untuk Guru

Jakarta

BEST Kids Story - 23 November 2022
Aku Menjadi Pemberani, Berkat Guruku
Penilaian harian (PH) Bahasa Indonesia kelas 4 ya...

Jakarta

BEST Kids Story - 24 November 2022
Senang Rasanya Mendapat Ucapan Selamat Ulang Tahu...
"Ini adalah gambar yang aku buat untuk Miss Tari....

Jakarta

BEST Kids Story - 25 November 2022
Aku Jadi Berani Belajar di Kelas Berkat Guruku
Lars Antonius Rompas, peserta didik TKK 3 PENABUR...

Jakarta

BEST Kids Story - 25 November 2022
Guruku, Pahlawanku
Guruku, Pahlawanku

Jakarta

BEST Kids Story - 28 November 2022
Senangnya dapat Bertemu Lagi dengan Guru di Sekol...

Jakarta

BEST Kids Story - 28 November 2022
My Teacher is My Hero
Terima kasih karena telah mengajar, mendidik, dan...

Jakarta

BEST Kids Story - 28 November 2022
Pantun Hari Guru Nasional 2022
Ada prajurit sama komandan.

Jakarta

BEST Kids Story - 29 November 2022
Happy Teacher's Day
Dalam rangka Hari Guru Nasional 2022 saya ingin m...

Jakarta

BEST Kids Story - 29 November 2022
Mr Ricky, Guruku yang Asyik dan Menyenangkan
“Yo ndak tau… Kok tanya saya?”

Jakarta

BEST Kids Story - 29 November 2022
Kartu Ucapan Hari Guru Nasional 2022

Jakarta

BEST Kids Story - 30 November 2022
Kartu Ucapan untuk Guruku
Saya memiliki guru yang sangat baik di SDK 3 PENA...

Jakarta

BEST Kids Story - 30 November 2022
Terima Kasih Guruku
Aku berterima kasih kepada guruku yang telah meng...

Jakarta

BEST Kids Story - 30 November 2022
My Cheerful Teacher
Halo, namaku Alvaro, sekarang aku duduk di kelas ...

Jakarta

BEST Kids Story - 05 December 2022
Tuhan Yesus Kristus adalah Hadiah Terindah di Har...
Natal adalah hari yang bahagia. Tuhan Yesus Krist...

Jakarta

BEST Kids Story - 19 December 2022
Natal adalah Momen untuk Mengucap Syukur

Jakarta

BEST Kids Story - 21 December 2022
MAKNA NATAL YANG HIKMAT
Yesus lahir untuk membawa kasih dan damai. Sudah ...

Jakarta

BEST Kids Story - 10 January 2023
Festival Lampion
Gambar di atas merupakan gadis keturunan Tionghua...

Jakarta

BEST Kids Story - 12 January 2023
Happy Chinese New Year 2023
Happy Chinese New Year 2023

Jakarta

BEST Kids Story - 13 January 2023
Happy Lunar New Year!
Pada Lunar New Year, Nezuko bersama dengan teman-...

Jakarta

BEST Kids Story - 16 January 2023
5 Makanan Khas Imlek

Jakarta

BEST Kids Story - 18 January 2023
Aku Senang Jadi Siswa yang Aktif di Kelas
Eleazar Manuel Jivio Sahattua Sibagariang, pesert...

Jakarta

BEST Kids Story - 19 January 2023
Bagaimana Cara Menjadi Siswa yang Aktif di Kelas?
Nania Stefany Harefa, peserta didik SDK 9 PENABUR...

Jakarta

BEST Kids Story - 20 January 2023
Imlek di Tahun Kelinci Air
Karena Ilmek tahun ini adalah shio kelinci, Gevio...

Jakarta

BEST Kids Story - 20 January 2023
Kemeriahan Pertunjukan Imlek
Gambar diatas menunjukkan dua orang anak sedang m...

Jakarta

BEST Kids Story - 25 January 2023
Merayakan Imlek Bersama Keluarga

Jakarta

BEST Kids Story - 26 January 2023
Gong Xi Fa Cai
Kayla, peserta didik SDK 11 PENABUR menggambar ke...

Jakarta

BEST Kids Story - 26 January 2023
Year of The Rabbit
Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa kelinci a...

Jakarta

BEST Kids Story - 27 January 2023
Chinese New Year Eve (Chuxi 除夕) 2023
Dalam gambar tersebut ada Nenek (奶奶), Ayah (爸爸), ...

Jakarta

BEST Kids Story - 27 January 2023
“Gong Xi Fa Cai"
“Gong Xi Fa Cai"

Jakarta

BEST Kids Story - 27 January 2023
Suasana Tahun Baru Imlek Membuatku Terkesan

Jakarta

BEST Kids Story - 14 February 2023
Asyiknya Mengikuti Ekstrakurikuler Panahan di Sek...
Namaku Jo Lin Chey, peserta didik SDK PENABUR Har...

Jakarta

BEST Kids Story - 22 February 2023
Serunya Games Ekstrakurikuler English Club di SDK...
Tidak hanya belajar bahasa Inggris, ekstrakurikul...

Jakarta

BEST Kids Story - 07 March 2023
CODING IS MY FAVORITE EXTRACURRICULAR
Hi my name is Jasiella Micaela Emanuel from grade...

Jakarta

BEST Kids Story - 17 March 2023
Serunya Ekstrakurikuler di Sekolahku
Halo perkenalkan nama saya Vickenzo Simanjuntak d...