Pada masa pandemi Covid-19 yang lalu, seorang ibu memiliki kegemaran baru, yakni: memelihara aneka tanaman, termasuk pohon buah-buahan. Mengingat berbagai aktivitas banyak dilakukan di rumah, maka ibu ini punya cukup waktu untuk merawat aneka tanamannya. Keluarganya menggemari buah mangga, maka pohon mangga yang sudah cukup dewasa pun menjadi salah satu pohon yang ditanam di pekarangan rumahnya. Ibu ini berharap pohon mangganya bisa menghasilkan buah yang baik pada waktunya.
Sebagaimana sebuah pohon buah, maka Allah pun sesungguhnya menghendaki agar umat-Nya menghasilkan buah, yakni perbuatan baik. Dalam bacaan hari ini, kunci untuk dapat menghasilkan buah-buah yang baik, adalah dimilikinya hikmat yang dari atas. Hikmat ini adalah kebalikan dari hikmat yang berasal dari dunia Hikmat yang dari atas memiliki ciri, antara lain: pendamai peramah, penurut, penuh belas kasihan, tidak memihak dan tidak munafik. Sementara hikmat yang dari dunia berwujud: iri hati, pementingan diri sendiri, menimbulkan kekacauan dan perbuatan jahat.
Sebagai umat Allah, sudah sepatutnya kita berupaya untuk memiliki hikmat yang dari atas. Hikmat yang dari atas itulah yang memandu pikiran dan perasaan kita, sehingga kita digerakkan untuk menghasilkan perbuatanperbuatan yang baik. Salah satu wujud perbuatan baik yang bisa kita lakukan adalah dengan menaburkan kedamaian dalam relasi kita dengan sesama.
SMAK PENABUR Kota Wisata
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR