Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05.
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno/Hatta
Seperti yang kita ketahui, teks diatas adalah teks proklamasi. Teks proklamsi menggambarakan semangat persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia untuk mengumumkan kemerdekaan Indonesia sebagai Negara yang merdeka dan berdaulat. Perasaan sedih, takut akhirnya mulai berganti menjadi perasaan bahagia saat teks tersebut dibacakan. Tepat pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia akhirnya bisa memulai awal yang baru.
Pada tahun ini, Indonesia akan merayakan kemerdekaannya yang ke 79 tahun. 79 tahun sudah, Indonesia terbebas dari para penjajah berkat usaha para pahlawan kita. Kenyamanan dan kebebasan yang kita rasakan sekarang memiliki cerita yang panjang dibaliknya. Tapi, masih ingatkah kalian, bagaimana kisah Soekarno dan Hatta akhirnya dapat memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia? Banyak hal yang harus mereka lewati, sebelum akhirnya teks tersebut dibacakan dan diperdengarkan diseluruh bangsa Indonesia.
Peritiwa proklamasi kemerdekaan berawal dari kabar bahwa Jepang menyerah tanpa syarat pada sekutu setelah kota Hiroshima (6 Agustus 1945) dan Nagasaki (9 Agustus 1945) di bom oleh sekutu. Pada awalnya rakyat Indonesia tidak mengetahui hal tersebut, karena semua radio di Indonesia disegel. Namun, pada tanggal 10 Agustus 1945, akhirnya para pemuda mendengar tentang kabar tersebut. Melihat kondisi itu, golongan muda berusaha mendesak Soekarno-Hatta untuk dapat segera memproklamasikan kemerdekaan. Sehinga terjadilah peristiwa Rengasdengklok.
Peristiwa Rengasdengklok terjadi karena adanya perbedaan pendapat antara golongan tua dan muda. Golongan muda ingin proklamasi segera dilaksanakan, namun golongan tua menentang karena harus diputuskan melalui sidang PPKI. Tidak ingin adanya pengaruh oleh pihak jepang lagi, maka pada 15 Agustus 1945 golongan muda yang dipimpin Chairul Saleh mengadakan rapat di Pegangsaan Timur, Jakarta untuk membahas hal tersebut. Malam harinya, golongan muda terus berusaha dan mendesak Soekarno-Hatta serta mengancam bila tanggal 16 Agustus masih belum dilakukan akan terjadi pergolakan. Ancaman dan desakan yang diberikan tidak membuat Soekarno dan Hatta gentar, mereka tetap berpegang teguh bahwa hal tersebut harus diputuskan dalam sidang PPKI.
Golongan muda kembali mengadakan rapat di Jalan Cikini 71, Jakarta dengan hasil memutuskan untuk membawa Soekarno-Hatta pergi ke Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945 dini hari. Hal ini dilakukan agar Soekarno dan Hatta terhindar dari adanya pengaruh Jepang. Ketegangan diakhiri dengan Achmad Soebarjo yang menjemput Soekarno-Hatta untuk kembali ke Jakarta dan menjamin bahwa proklamasi akan dilakukan pada tanggal 17 Agustus 1945. Sesampainya di Jakarta, Soekarno, Hatta dan Achmad Soebarjo menyusun teks proklamasi di rumah Laksama Muda Maeda. Ada dua versi teks proklamasi yaitu proklamasi klad dan autentik. Teks proklamasi klad ditulis tangan oleh Soekarno yang diubah Hatta dan Soebarjo, sedangkan teks autentik, teks yang diketik oleh Sayuti Melik dan terdapat beberapa perubahan, serta ditandatangin oleh Soekarno dan Hatta.
Pada kalimat pertama “Kami Rakyat Indonesia” dirubah menjadi “Kami Bangsa Indonesia” oleh Achmad Soebarjo. Pada kalimat kedua “Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain akan diselenggarakan dengan cara yang secermatcermatnya serta dalam tempo yang sesingkat-singkatnya” diubah Moh. Hatta seperti yang biasa kita dengar saat ini. Kemudian teks diketik kembali oleh Sayuti Melik dan memperbaiki beberapa hal lain atas saran Soekarno seperti kata tempoh menja dtempo, wakil bangsa-bangsa menjadi atas nama bangsa Indonesia dan cara penulisan tanggal menjadi Djakarta, hari 17, boelan 8, tahoen 05 dan teks tersebut hanya ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs Moh. Hatta atas usul Sukarni, serta Fatmawati yang bertugas menjahit bendera merah putih
17 Agustus 1945 pukul 10.00 menjadi momentum penting bagi rakyat Indonesia karena proklamasi yang dibacakan dihadapan sekitar 1000 orang di Jalan Pengangsaan Timur Nomor 56 Jakarta.
Proses yang panjang itu sudah kita lewati, namun apakah kita warga Negara Indonesia tahu dan ingat tentang proses tersebut? Yuk ingat dan rayakan kemerdekaan kita untuk selalu menghargai perjuangan para pahlawan yang sudah dengan tulus dan iklas untuk membela negara kesatuan kita bangsa Indonesia.
Sudahkah kamu bersyukur dan berusaha menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ini??
Salim, M. P. (2023, Juli 31). Liputan 6. Retrieved from Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Latar Belakang, Perubahan, dan Nilainya: https://www.liputan6.com/hot/read/5358210/teks-proklamasi-kemerdekaan-indonesia-latar-belakang-perubahan-dan-nilainya?page=5
Subroto, L. H., & Ningsih, W. L. (2022, April 12). Kompas.com. Retrieved from Sejarah Singkat Rengadengklok: https://www.kompas.com/stori/read/2022/04/12/090000879/sejarah-singkat-peristiwa-rengasdengklok?page=all
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR