HAPPY SUNDAY ASB - 29 SEPTEMBER 2024
Berita Lainnya - 29 September 2024
Kasih yang Sejati: Tindakan Nyata atau Hanya Lip Service?
"Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik," (Roma 12:9).
Kutipan ayat Alkitab yang tidak asing dan mudah diingat namun sangat sulit dilakukan. Ayat ini menjadi sorotan bagi kita semua, terutama dalam konteks kehidupan sehari-hari yang seringkali menuntut kita untuk menunjukkan kasih. Namun, apakah kasih yang kita tunjukkan benar-benar tulus? Ataukah hanya sekadar kata-kata manis yang diucapkan tanpa disertai tindakan nyata?
Kasih yang Lebih dari Sekadar Kata-Kata
Dalam hiruk pikuk kehidupan sehari-hari, kita seringkali melupakan panggilan untuk mengasihi sesama. Kata-kata indah tentang kasih seringkali hanya menjadi hiasan bibir jika tidak diwujudkan dalam tindakan konkrit. Rasul Paulus dengan tegas mengingatkan kita bahwa kasih bukan sekadar kata-kata, tetapi mengasihi dengan tulus dan dibuktikan melalui tindakan nyata.
Kasih yang tulus adalah kasih yang berasal dari hati yang murni. Ini adalah kasih yang tidak mementingkan diri sendiri, tetapi selalu mencari kebaikan bagi orang lain. Kasih yang tulus juga bersifat konsisten, artinya kita menunjukkan kasih tidak hanya pada saat-saat tertentu atau kepada orang-orang tertentu saja, tetapi kepada semua orang dalam segala situasi. Sedangkan kasih dalam Perbuatan merupakan kasih yang sejati tidak hanya dirasakan, tetapi juga terlihat dalam tindakan kita. Kita dapat menunjukkan kasih melalui berbagai cara, seperti: melayani dengan memberikan waktu dan tenaga untuk membantu orang lain yang membutuhkan, mau berbagi dengan orang lain, baik itu materi maupun waktu, mengampuni dengan melepaskan sakit hati dan amarah terhadap orang lain, mendengarkan dan memberikan dukungan kepada mereka yang sedang berduka serta menunjukkan apresiasi atas keberadaan orang lain.
Menguji Ketulusan Kasih Kita
Bagaimana kita bisa mengetahui apakah kasih yang kita miliki adalah kasih yang tulus atau hanya lip service? Kita bisa mengujinya dengan introspeksi diri yakni menyadari motivasi di balik setiap tindakan kita. Apakah kita melakukan sesuatu karena benar-benar ingin membantu orang lain, atau karena ingin mendapat pujian? Mari kita melihat buah roh yaitu kasih yang sejati agar buah Roh lainnya seperti sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, dan penguasaan diri juga akan terlihat dalam hidup kita. Kitapun harus terbuka terhadap masukan dari orang lain tentang bagaimana kita berinteraksi dengan mereka.
Kasih yang sejati adalah fondasi dari kehidupan Kristen. Kita dipanggil untuk menjadi saksi kasih Kristus di dunia ini. Marilah kita berusaha untuk menunjukkan kasih yang tulus melalui tindakan nyata setiap hari. Dengan demikian, kita akan menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar kita dan membawa kemuliaan bagi nama Tuhan.
Doa:
Ya Tuhan, terima kasih atas kasih-Mu yang sempurna. Tolonglah aku untuk hidup dalam kasih-Mu yang sejati. Berikan aku kekuatan untuk menjauhi segala kejahatan. Amin.
(MD)
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur