Happy Sunday ASB - 16 Maret 2025
Berita Lainnya - 16 March 2025
Pelayanan yang sejati
"Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Markus 10:45
BICF 1 (Bali International Choir Festival) yang pertamana dilaksanakan pada tahun 2012 dan ini menjadi moment bagi paduan suara IKBKK (Ikatan Keluarga Besar Kristen Kimia) Universitas Negeri Medan tentang bagaimana Tuhan menunjukkan pelayananNya melalui seorang pendeta. Ditengah kekurangan biaya untuk mengikuti festival tersebut, paduan suara yang terdiri dari 21 orang mahasiswa ini di pertemukan Tuhan dengan seorang pendeta bernama Samuel Tarigan yang dengan hati terbuka menyediakan rumahnya untuk tempat tinggal peserta paduan suara ini saat mengikuti festival tersebut.
Bapak Pdt Samuel Tarigan bersama istri dan putri kecilnya adalah keluarga yang memiliki hati untuk melayani, meskipun rumahnya berada di gang kecil dengan ukuran 90m2, mereka memilih untuk melayani mahasiswa yang sama sekali tidak dikenalnya dengan penuh kasih tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Ia mencontohkan pengorbanan dan kerendahan hati yang sejati, dengan memberikan apa yang ia punya yaitu waktu, perhatian dan tempat tinggal gratis kepada anggota paduan suara tersebut selama mereka mengikuti festival. Cerita ini menggambarkan pengorbanan dan pelayanan seperti yang Yesus ajarkan dalam Markus 10:45, yaitu “Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Cerita ini mengungkapkan inti dari misi Yesus di dunia, yaitu menyelamatkan umat manusia melalui pengorbanan-Nya di kayu salib. Melalui pelayanan-Nya, Yesus menunjukkan bahwa kepemimpinan yang sejati adalah pelayanan kepada orang lain, bukan penguasaan atau kemuliaan pribadi. Pelayanan yang sejati adalah sebuah tindakan nyata yang bisa dilakukan oleh orang-orang percaya sebagai wujud ungkapan syukur bahwa Yesus sudah lebih dahulu melayani kita. Sebagai orang percaya, pelayanan yang bisa ita lakukan tidak hanya terbatas di lingkungan gereja saja, tetapi kita bisa menjadi pelayan dalam berbagai hal tanpa mengharapkan imbalan baik di lingkungan keluarga maupun di komunitas atau tempat kita bekerja. Di lingkungan keluarga, pelayanan bisa dimulai dengan hal-hal kecil, seperti meluangkan waktu untuk mendengarkan pasangan atau anak-anak, membantu pekerjaan rumah tangga, atau memberikan perhatian kepada anggota keluarga yang sedang mengalami kesulitan. Di tempat kerja atau komunitas, kita bisa melayani dengan menjadi teladan dengan mengerjakan tugas dan tanggungjawab kita dengan sungguh-sungguh, membantu rekan kerja yang membutuhkan bantuan, dan menunjukkan rasa hormat dan kasih kepada orang lain.
Yesus menekankan bahwa siapa pun yang ingin menjadi besar dalam kerajaan Allah harus siap untuk melayani, mengikuti teladan-Nya yang tidak mencari keuntungan diri sendiri, melainkan kebaikan dan keselamatan bagi orang lain. Markus 10:45 mengajak kita untuk merenungkan kembali panggilan kita sebagai pengikut Kristus: pelayanan yang sejati. Kita dipanggil untuk melayani dengan kerendahan hati, tanpa mengharapkan penghargaan atau balasan, dan untuk siap mengorbankan diri demi kebaikan orang lain. Seperti Yesus yang datang bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani, kita juga dipanggil untuk menjadi pelayan bagi sesama. (AB)
Share:
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
