FIGURE OF THE DAY - ALBERT SCHWEITZER
Berita Lainnya - 16 January 2025
FIGURE OF THE DAY
ALBERT SCHWEITZER
(14 JANUARI 1875 - 04 SEPTEMBER 1965)
Albert Schweitzer adalah seorang teolog, dokter, filsuf yang lahir pada tanggal 14 Januari 1875 di Jerman. Ia adalah seseorang yang cerdas dan berbakat serta diiringi dengan emosional yang baik. Albert Schweitzer terkenal dengan empati yang begitu tinggi kepada sekitar mulai dari masa kecilnya.
Sebagai anak yang terlahir dari keluarga tokoh agama, ia hidup berkecukupan. Namun di sisi lain, teman teman sebayanya memiliki kondisi sebaliknya. Terdorong oleh hal tersebut, maka Albert Schweitzer membantu teman temannya melalui hal hal yang dimiliki, seperti makanan, pakaian layak pakai, buku, dan lainnya.
Dilatar belakangi jiwa sosial yang tinggi, maka Albert Schweitzer terus bertumbuh sebagai seorang filsuf dan teolog pada awalnya di Universitas Starsbourg. Namun di tengah permulaan karirnya, ia mendengar dan membaca kondisi masyarakat yang kala itu berada di Afrika. Albert pun merasa tersentuh dan memutuskan untuk memelajari ilmu kedokteran secara utuh untuk membantu warga di Afrika yang menderita. Hal ini sempat mengalami pertentangan di keluarganya, namun ia dengan tekad penuh dan kuat tetap memutuskan untuk tinggal bersama dengan warga Afrika.
Selama berada di sana, ia mendalami begitu banyak pengalaman nyata yang membuatnya juga memberitakan kondisi di wilayah Afrika yang sulit kepada warga lain yang berada di luar daerah Afrika. Hingga perjuangannya, kemudian sampai pada partisipasi gerakan perdamaian dunia, yang membuatnya mendapatkan penghargaan Goethe pada tahun 1928.
Pencapaian yang diraih oleh Albert ini bukanlah semata pencapaian yang membuat namanya menjadi besar ataupun terkenal, namun membuat warga di Afrika mendapatkan perhatian bagi dunia dengan kondisi yang mereka alami saat itu melalui perjuangannya yang tak henti dan tak kenal lelah untuk membantu meringankan kesulitan warga Afrika walaupun ia harus meninggalkan pekerjaan utamanya.
Melalui sosok Albert Schweitzer, kita dapat meneladani bagaimana ketulusan dan rasa syukur begitu tampak dalam pribadi seorang manusia. Ia tidak serta merta merasa unggul ketika orang disekitarnya ada pada kondisi yang tidak sebaik dia, melainkan ia turut serta membantu sekitarnya dengan memberi apa yang ia miliki. Hingga kejeniusannya juga sejalan dengan empati dan toleransi yang begitu besar hingga mampu mengabdikan dirinya untuk bisa menjadi sarana tangan tak terlihat dari Tuhan agar orang orang di sekelilingnya merasakan kehidupan yang lebih layak.
Share:
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
