Cerita Sobat AKJ : Sincia 2025
Berita Lainnya - 30 January 2025
Penulis : Sean MIsael/XII MIPA 1
Editor : Tim Medsos AKJ
Setiap tahun, keluarga besar saya merayakan Tahun Baru Imlek dengan penuh kebersamaan. Kami berkumpul di rumah keluarga di Jakarta untuk merayakan tradisi yang sudah dilakukan turun-temurun.
Tradisi Imlek berasal dari budaya Tionghoa yang bertujuan untuk menyambut tahun baru dengan harapan keberuntungan, kebahagiaan, dan kesejahteraan. Selain itu, momen ini menjadi waktu yang tepat untuk mempererat hubungan keluarga.
Salah satu kegiatan yang paling ditunggu-tunggu adalah pembagian angpao. Angpao diberikan oleh orang yang sudah menikah kepada yang belum menikah sebagai simbol keberuntungan. Selain itu, kami juga mengadakan makan malam bersama. Biasanya kami memesan restoran Chinese food untuk makan malam bersama.
Hal yang paling berkesan bagi saya adalah suasana hangat saat berkumpul bersama keluarga besar. Kami berbincang, tertawa, dan berbagi cerita tentang kehidupan masing-masing. Momen ini sangat berharga karena jarang bisa bertemu seluruh anggota keluarga sekaligus.
Dari perayaan Imlek ini, saya menyadari pentingnya menjaga hubungan keluarga dan menghargai tradisi yang diwariskan. Sebelumnya, saya hanya menganggap Imlek sebagai waktu libur dan menerima angpao, tetapi sekarang saya lebih memahami makna kebersamaan dan rasa syukur dalam merayakan Imlek.
Imlek bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga pengingat untuk selalu bersyukur, berbagi kebahagiaan, dan menjaga tali silaturahmi dengan keluarga.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur