Seminar Sex Edukasi: Health vs Toxic Relationship
Berita BPK PENABUR Jakarta - 20 February 2024
Penulis : Yosafat
Di tengah kehidupan yang semakin kompleks dan penuh dengan tekanan, penting bagi kita untuk memahami betapa pentingnya memiliki hubungan yang sehat. Pada hari Senin, 19 Februari 2024, SMAK Penabur Kota Jababeka mengadakan sebuah seminar yang mengupas tuntas mengenai topik ini dengan dengan pembahasan seputar sex education dan pembahasan tentang hubungan yang berkualitas. Peserta seminar yaitu peserta didik kelas X dan kelas XI SMAK Penabur Kota Jababeka. Mereka semua memiliki satu tujuan yang sama, yaitu mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana membangun hubungan yang bermakna dan memperkuat interaksi antarindividu.
Dua tokoh inspiratif, Kak Nezza Nehemia dan Kak Bunga, menjadi pemateri utama dalam acara ini. Peserta didik diajak untuk menjelajahi berbagai aspek penting dalam membangun hubungan yang sehat. Dalam seminar ini, peserta didik tidak hanya menjadi pendengar pasif, tetapi mereka juga diundang untuk berperan aktif dalam diskusi. Pembicara mendorong peserta didik untuk mengemukakan pendapat dan bertanya melalui diskusi langsung. Mereka memberikan kesempatan bagi peserta untuk menuliskan pendapat dan pertanyaan mereka melalui kertas yang disediakan. Pendekatan ini memungkinkan setiap peserta didik untuk merasa lebih nyaman dalam menyampaikan pikiran dan perasaan mereka, serta membuka pintu bagi diskusi yang lebih dalam dan interaktif. Dengan melibatkan peserta didik secara aktif, seminar ini bukan hanya menjadi sesi pembelajaran, tetapi juga menjadi ajang untuk berbagi pengalaman dan pandangan antar sesama. Hal ini menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung di mana setiap individu merasa dihargai dan didengarkan.
Salah satu topik yang menarik yang dibahas adalah tentang toxic relationship atau hubungan yang tidak sehat. Kak Nezza dan Kak Bunga dengan jelas menjelaskan bahwa hubungan yang toksik dapat berupa berbagai bentuk, mulai dari ketidakseimbangan kekuasaan, perilaku egois, hingga kekerasan fisik dan seksual. Mereka juga menyoroti siklus di mana terjadi pergantian antara perlakuan baik dan buruk, yang seringkali merupakan bentuk manipulasi untuk mempertahankan hubungan. Tidak hanya dalam konteks hubungan romantis, tapi juga dalam hubungan pertemanan dan keluarga, toksisitas bisa merayap masuk. Contohnya adalah melalui perkataan kasar, pelecehan, atau bahkan dalam bentuk online seperti pemerasan atau penyebaran konten yang tidak pantas.
Namun, ada harapan untuk mencegah terjadinya toxic relationship. Salah satunya adalah dengan membangun sistem dukungan sosial yang kuat. Peserta seminar diajak untuk memahami pentingnya memiliki teman-teman, keluarga, dan komunitas yang mendukung, yang dapat menjadi penopang dalam menjaga kesehatan hubungan. Seminar ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga menjadi tonggak awal bagi peserta didik untuk memahami bahwa mereka memiliki peran penting dalam membentuk hubungan yang sehat dan bermakna. Dengan mempraktikkan nilai-nilai yang dipelajari dalam seminar ini, diharapkan mereka dapat menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif dalam lingkungan mereka masing-masing. Semoga seminar ini tidak hanya menjadi titik awal, tetapi juga menjadi momentum untuk perubahan yang lebih baik dalam hubungan antar sesama.
Share:
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
