Virus Ebola : Sentuhan maut...
BERITA LAINNYA - 14 September 2023
Virus Ebola : Sentuhan maut...
Apa Itu Virus Ebola?
Pada tahun 1976 di Yambuku dan Nzara, Afrika ditemukan sebuah virus mematikan dengan nama Ebola yang pada awalnya hidup pada tubuh hewan kemudian menjangkit manusia. Contoh hewannya adalah kelelawar, monyet, gorila, ataupun simpanse. Virus ini dapat menyebar melalui kontak secara langsung
Penyebab Virus Ebola
Penyakit Ebola awalnya ditularkan dari binatang kelompok primata ke manusia dengan kelelawar sebagai perantaranya. Ebola secara spesifik disebabkan oleh virus dari famili Filoviridae, genus Ebolavirus. Virus ebola memiliki beberapa jenis, dan setiap jenis memiliki tingkat kematian yang berbeda-beda. Sudah ada 4 jenis virus Ebola yang menyerang manusia yaitu; Zaire ebolavirus, Sudan ebolavirus, Tai Forest ebolavirus, dan Bundibugyo ebolavirus. Hingga kini belum ada bukti bahwa Ebola dapat menyebar melalui gigitan serangga.1
Wabah Virus Ebola
Wabah Ebola ini sangat menggemparkan seluruh dunia. Pada awal kemunculannya, virus ebola ini menyerang negara-negara di Afrika Barat. Negara-negara yang terkena dampak paling parah yakni, Guinea, Liberia, dan Sierra Leone. Pada tahun 2014-2016, wabah ebola sudah menyebar luas di wilayah Afrika dan dalam beberapa bulan kemudian wabah ebola ini menjadi wabah global. Tingkat kematian akibat Ebola bervariasi tergantung pada jenisnya. Misalnya, Ebola-Zaire dapat memiliki tingkat kematian hingga 90 persen. Sementara Ebola-Reston tidak pernah menyebabkan kematian pada manusia.2
Penyebaran Virus Ebola
Faktor yang mempengaruhi berkembangnya wabah adalah akibat adanya interaksi langsung dengan kehidupan liar seperti mengonsumsi daging hewan liar. Selain itu, virus Ebola ini juga dapat menyebar dari manusia ke manusia lainnya biasanya karena ada kontak secara langsung dengan survivor virus Ebola.
Cara penularannya antara lain melalui hal-hal berikut :
- Darah atau cairan tubuh dari penderita virus ebola, seperti : urine, air liur, keringat, tinja, muntah, ASI, cairan ketuban, dan air mani
- Benda yang terkontaminasi cairan tubuh penderita, seperti : pakaian, tempat tidur, jarum, dan peralatan medis
Virus ini juga dapat menyebar melalui barang-barang seperti pakaian, tempat tidur dan perlengkapan lainya. Tetapi, jarum suntik, infus, serta alat medis yang telah terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh dari seseorang yang terinfeksi juga dapat menjadi penyebab tersebarnya virus ini secara meluas. Selain itu, penularan juga bisa terjadi jika pelayat menyentuh jenazah sosok yang meninggal karena Ebola. Pada awalnya, virus didapatkan pada kelelawar tapi karena mampu memperbanyak diri di hampir semua sel inangnya kelelawar menjadi kebal terhadap virus-virus tersebut. Dan juga kelelawar ini sering dijadikan bahan makanan, sehingga virus yang terdapat pada daging kelelawar dapat dengan mudah menjangkiti manusia.3
Gejala Virus Ebola
Gejala virus ebola akan biasanya akan muncul 14-21 hari setelah terinfeksinya virus tersebut. Penyakit ebola mungkin akan terlihat seperti penyakit flu atau penyakit umum lainnya. Gejala umum virus ebola ini berupa demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, tenggorokan yang kering, badan menjadi lemas, sakit perut, tidak nafsu makan, diare, muntah, kram perut.
Penyakit ebola yang tidak segera diobati dan semakin parah akan menyebabkan adanya pendarahan pada organ dalam tubuh. Pendarahan tersebut dapat terlihat dan keluar melalui mata, telinga dan hidung. Dalam beberlapa kasus, pendarahan dalam dan luar dapat terjadi 5 sampai 7 hari setelah gejala pertama terjadi. Pada beberapa orang akan memunculkan ciri, seperti muntah atau batuk berdarah, diare berdarah, ruam-ruam hingga ketidakberfungsian fungsi hati dan ginjal. 4
Semua penderita yang terinfeksi Ebola akan menderita kesulitan pembekuan darah. Hal ini menyebabkan muntah darah, batuk darah dan berak darah. Masa inkubasi penyakit ini biasanya antara 2 – 21 hari. Jika seseorang yang telah terinfeksi virus ebola tetapi ia belum memunculkan gejala. Maka, orang tersebut tidak dapat menyebarkan virus ebola.5
Penanganan Virus Ebola
Penanganan virus ebola sangat bervariasi, mulai dari penanganan therapeutics, dan supportive care. Berikut adalah penjelasan mengenai kedua metode tersebut :
- Therapeutics
Metode ini menggunakan obat-obatan antibodi, seperti Inmazeb dan Ebanga. Obat-obat antibodi ini diketahui mampu bekerja secara efektif untuk meningkatkan antibodi pada tubuh manusia sehingga mampu mengurangi angka kematian yang ada.
- Supportive care
Supportive care adalah salah satu penanganan penyakit ebola dengan memberikan saran mengenai upaya-upaya preventif tertularnya virus ebola. Beberapa saran yang diberikan oleh supportive care sebagai berikut :
- Penuhi kebutuhan cairan dan elektrolit dalam tubuh
- Gunakan obat-obatan untuk menyeimbangkan tekanan darah, menghindari muntah dan diare, serta menurunkan demam dan nyeri pada tubuh
- Segera tangani atau obati penyakit-penyakit yang muncul6
Pengobatan Virus Ebola
Hingga saat ini, pengobatan untuk mematikan virus Ebola dalam tubuh manusia belum ditemukan. Pengobatan terhadap Ebola yang sudah dilakukan :
- Penderita Ebola dirawat di rumah sakit secara intensif
- Penderita Ebola diberikan tabung oksigen jika sedang mengalami gangguan pernafasan
- Bagi penderita Ebola yang sedang mengalami pendarahan, maka segera dilakukan transfusi darah
- Penderita Ebola diberikan cairan infus dan elektrolit untuk mencegah dan mengatasi terjadinya infeksi
- Penderita Ebola diberikan terapi untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder
- Penderita Ebola diberikan obat-abatan untuk menjaga tekanan darah, mengurangi muntah, serta mengatasi diare, demam,dan 7
Namun, walaupun telah dilakukan hal-hal diatas, hampir 90% penderita Ebola meninggal dunia. Bagi penderita Ebola yang masih hidup, biasanya mengalami komplikasi jangka panjang seperti gangguan hati, penglihatan yang buruk, dan bagi pria infeksi pada testis.
Pencegahan Virus Ebola
Mencegah atau membatasi penularan infeksi di sarana pelayanan kesehatan memerlukan penerapan prosedur dan protokol yang disebut sebagai “kewaspadaan isolasi”. Pada tindakan tertentu yang menghasilkan butir-butir aerosol (Inhalasi/Nebulizer) dan tindakan invasif lainnya seperti melakukan intubasi, suctioning, swab tenggorok dan hidung perlu dilakukan penambahan kewaspadaan airborne.8 Berikut adalah protokol yang dapat kita lakukan untuk menghindari terpapar virus Ebola:
- Melakukan kebersihan tangan (hand hygiene) sesuai prosedur setelah kontak pasien, sebelum melakukan tindakan medis, sesudah kontak dengan bahan infeksius dan setelah kontak dengan lingkungan
- Menghindari kontak langsung dengan penderita maupun jenazah penderita penyakit virus ebola
- Menggunakan alat pelindung diri yang lengkap sesuai SOP
- Melakukan vaksinasi
- Sampel cairan dan jaringan tubuh dari penderita penyakit harus ditangani dengan sangat hati-hati dan sesuai dengan pencegahan dan pengendalian penyakit 9
1 https://infeksiemerging.kemkes.go.id/penyakit-virus/penyakit-virus-ebola-pve-evd
2https://www.alodokter.com/ebola
3 https://ciputrahospital.com/gejala-dan-penyebab-penyakit-ebola/
4 https://www.halodoc.com/kesehatan/ebola
5 https://www.alodokter.com/ebola
6 https://ciputrahospital.com/gejala-dan-penyebab-penyakit-ebola/
7 https://linksehat.com/artikel/ebola
8 https://www.klikdokter.com/penyakit/masalah-infeksi/ebola
9 https://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_virus_Ebola
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur