SETALI IMAN DAN PERBUATAN

BERITA LAINNYA - 23 November 2021

 SETALI IMAN DAN PERBUATAN

Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
Yakobus 2:17 (TB)

Scolastika Elsa

     Dari perikop di atas kita harus memahami betul yang dimaksud dengan “iman yang mati”, kira-kira apa yang bisa menyebabkan iman seseorang dikatakan mati?

     Perlu kita ketahui sebelumnya bahwa Iman sejatinya ada dalam setiap  masing-masing dari kita. Iman berkaitan erat dengan keyakinan terhadap Tuhan, tidak hanya di dalam kegiatan beragama saja. Yakobus dalam suratnya menyebutkan bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati, bagaimana hal tersebut dapat terjadi? Kita akan langsung ambil saja contoh konkretnya dalam kehidupan.

     Sering kita temui di lingkungan kehidupan orang-orang Kristen khususnya. Ada yang rajin beribadah, pergi ke gereja dengan tekun tetapi di dalam kehidupan bersosial masih suka, menipu, kehidupannya penuh dengan rupa-rupa kejahatan. Ada juga yang berteriak secara lantang mengenai kasih Allah, namun pada kenyataannya tidak menerapkan kasih Allah kepada sesamanya. Sebuah kisah tentang Zakheus yang bekerja sebagai seorang pemungut cukai juga telah mengingatkan kita bahwa iman yang kuat akan membawa kita kepada hidup yang lebih baik. Setelah perjumpaannya dengan Yesus, iman yang ada dalam diri Zakheus menyala dan pada akhirnya Ia bertobat, membagikan setengah dari harta kekayaannya untuk orang-orang miskin yang membutuhkan. Iman yang tadinya mati menjadi hidup kembali, terlebih Zakheus juga telah membuktikan bahwa imannya tidaklah hanya untuk pencitraan semata.

     Contoh lain yang terjadi di kehidupan cyber yang marak saat ini dapat kita lihat di dalam media-media sosial. Katakanlah ada seorang Artis terkemuka yang selau memberikan kata-kata indah kepada banyak penontonnya. Ia gemar bermain media sosial, dalam akunnya seringkali Ia mengunggah kata-kata dari alkitab, hal-hal yang bersifat Ketuhanan Ia pertontonkan untuk para pengikutnya. Hal tersebut bukanlah suatu hal yang salah, namun akan menjadi hal yang kurang berisi apabila yang Ia lakukan tidak sejalan dengan perbuatan kasih yang dilakukannya dalam kehidupan aslinya. Rasa yakin dan tekunnya akan menjadi hal yang terkesan sia-sia karena ternyata perbuatan kasih terhadap sesamanya adalah sebuah kebohongan.

      Banyak orang berlomba-lomba untuk terlihat baik, imannya menyala namun hanya untuk pencitraan di depan layar kaca saja, kita tidak permah tahu apa yang terjadi di belakangnya. Menyerukan kalimat-kalimat yang memuat kasih Allah, menggembor-gemborkan ke khalayak luas, ternyata di balik itu tidak selaras dengan perbuatannya. Kasih Allah tidak sungguh-sungguh diterapkan kepada sesama. Masih banyak manusia yang memakai topeng. Bersembunyi di balik wajah-wajah teduh agar terlihat baik, menunggu untuk memperlihatkan wajah aslinya.

      Dari perikop di atas, Yakobus ingin agar kita melihat ke dalam pribadi kita masing-masing. Sudahkah kita memiliki iman yang berisi dan tidak kosong? Jangan seperti orang-orang munafik yang selalu membangga-banggakann keyakinannya, ketekunannya dalam beribadah, dalam hal memuji Tuhan, namun pada kenyataan di dunia sosialnya dengan masyarakat masihlah berbuat hina. Ibaratnya seperti buah yang nampak bagus dari bagian luarnya, tetapi ternyata busuk di dalamnya, tentunya lama-kelamaan jika dibiarkan akan mati. Iman mana lantas yang akan engkau banggakan? Percaya dan berkeyakinan teguh kepada Tuhan, namun tidak menjalankan perintah Tuhan sesuai dengan kehendakNya? Hanya ingin dilihat baik di dari luar namun ternyata iman yang ada di dalam telah mati? Mari kita renungkan bersama. Sudah selayaknya kita sebagai anak-anak Tuhan harus bisa menjadi perpanjangan tanganNya. Tidak hanya melayani Tuhan  dengan penuh rasa bangga, namun juga harus menerapkan kasih Tuhan.untuk.melayani sesama.

     Kita sebagai anak Tuhan yang beriman sudah selayaknya dapat saling menghargai saudara-saudara kita di luar sana tanpa membeda-bedakan. Bentuklah iman kita, sadari apa yang harus kita berikan, bukan hanya sekadar untuk ditampilkan saja. Melayani sesama kita dengan baik, penuh rasa ikhlas tanpa pamrih akan membuat iman kita tetap kuat sampai kapan pun.

     Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, dan seorang dari antara kamu berkata: 'Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!', tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu? (Yakobus 2:15-16)

Sumber :

https://pgi.or.id/iman-tanpa-perbuatan-adalah-mati/

https://.org/iman-tanpa-perbuatan-adalah-mati/

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita BPK PENABUR Jakarta - 04 October 2020
Lomba Desain Logo
Berita BPK PENABUR Jakarta - 04 October 2020
PENABUR Talents Day
Berita BPK PENABUR Jakarta - 12 October 2020
Pelantikan Pengurus Majelis Perwakilan Kelas (MPK...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 02 November 2020
Kelompok Tumbuh Bersama - Senin, 2 November 2020
Berita BPK PENABUR Jakarta - 31 October 2020
BINA IMAN
BERITA LAINNYA - 11 November 2021
WANTED : PAHLAWAN YANG GAGAH BERANI!
BERITA LAINNYA - 10 November 2021
GEGAP GEMPITA GANEFO : MENENTANG IMPERIALISME BA...
GEGAP GEMPITA GANEFO : MENENTANG IMPERIALISME BA...
BERITA LAINNYA - 11 November 2021
Karakter?
Karakter?
BERITA LAINNYA - 10 November 2021
TIM ARM2N SMAK AHI: Serap Ilmu, Serap Juara Appre...
BPK PENABUR JAKARTA, SMAK PENABUR Harapan Indah,...
BERITA LAINNYA - 12 November 2021
Memaknai Arti Perjuangan Dahulu dan Sekarang bagi...
Memaknai Arti Perjuangan Dahulu dan Sekarang bagi...
BERITA LAINNYA - 28 July 2023
Hari Hepatitis Sedunia. Apa yang harus kita ketah...
BERITA LAINNYA - 31 July 2023
Bagaimana memaknai ayat : Bagi Tuhan Tak ada Yang...
Bagaimana memaknai ayat : Bagi Tuhan Tak ada Yang...
BERITA LAINNYA - 01 August 2023
Daily Inspiration, 1 Agustus 2023
Daily Inspiration, 1 Agustus 2023
BERITA LAINNYA - 03 August 2023
Daily Inspiration , 03 Agustus 2023
Daily Inspiration , 03 Agustus 2023
BERITA LAINNYA - 04 August 2023
Belajar kreatif ala Ibu Desmiana, membuat kaos Ti...
Belajar kreatif ala Ibu Desmiana, membuat kaos Ti...
BERITA LAINNYA - 03 January 2024
Jakarta Informal Meeting
BERITA LAINNYA - 04 January 2024
Peran Indonesia dalam Perdamaian Israel dan Pales...
Peran Indonesia dalam Perdamaian Israel dan Pales...
BERITA LAINNYA - 05 January 2024
Upaya Indonesia Dalam Perdamaian di Kamboja Melal...
Upaya Indonesia Dalam Perdamaian di Kamboja Melal...
BERITA LAINNYA - 06 January 2024
Peran Indonesia dalam Perdamaian Konflik Israel -...
Peran Indonesia dalam Perdamaian Konflik Israel -...
BERITA LAINNYA - 07 January 2024
Peran Indonesia dalam upaya perdamaian dalam kasu...
Peran Indonesia dalam upaya perdamaian dalam kasu...
BERITA LAINNYA - 05 September 2024
Damai di Tengah Badai: Berpegang pada Janji Tuhan
BERITA LAINNYA - 06 September 2024
Takut pada Siapa? Ketika Tuhan Menemani
Takut pada Siapa? Ketika Tuhan Menemani
BERITA LAINNYA - 07 September 2024
Tukarkan Amarah dengan Kasih: Rahasia Hidup Bahag...
Tukarkan Amarah dengan Kasih: Rahasia Hidup Bahag...
BERITA LAINNYA - 07 September 2024
Menghadapi Badai Hidup: Belajar dari Kisah Elia
Menghadapi Badai Hidup: Belajar dari Kisah Elia
BERITA LAINNYA - 22 July 2024
Allah selalu menyertai
DAILY REMINDER

Choose Your School

GO