Peningkatan Efektivitas Pembelajaran Biologi Melalui Pendekatan Inovatif dan Penggunaan Teknologi
BERITA LAINNYA - 25 February 2025
Peningkatan Efektivitas Pembelajaran Biologi Melalui Pendekatan Inovatif dan Penggunaan Teknologi
XI MIPA 1: Austin Matthew Kurniawan, Matthew Jeremy Hutasoit, Michael
Latar belakang pembelajaran biologi yang kurang efektif dapat berasal dari berbagai faktor. Beberapa faktor yang mungkin menyebabkan kurangnya efektivitas dalam pembelajaran biologi melibatkan metode pengajaran, sumber daya, motivasi siswa, dan lingkungan belajar. Metode pengajaran yang kurang menarik dapat menjadi penghalang utama dalam proses pembelajaran biologi. Penggunaan metode yang monoton dan kurang interaktif seringkali tidak mampu membangkitkan minat siswa, karena siswa cenderung kehilangan ketertarikan mereka dalam suasana pembelajaran yang statis. Dalam situasi ini, guru perlu menyadari pentingnya variasi dalam metode pengajaran, seperti penggunaan multimedia, permainan edukatif, atau diskusi kelompok, untuk mempertahankan minat siswa sepanjang pembelajaran. Kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran juga dapat memberikan dorongan positif pada motivasi siswa.
Selain itu, terlalu banyak fokus pada pembelajaran teoritis tanpa menyertakan elemen praktis atau eksperimen dapat membuat pembelajaran terasa membosankan dan kurang menarik. Siswa cenderung lebih terlibat dan memahami konsep-konsep biologi dengan lebih baik melalui pengalaman langsung dan aktivitas praktis. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk memasukkan kegiatan eksperimen, demonstrasi, atau proyek-proyek ke dalam pengajaran mereka. Hal ini tidak hanya membuat pembelajaran lebih menyenangkan, tetapi juga membantu siswa mengaitkan teori dengan aplikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam menghadapi tantangan metode pengajaran yang kurang menarik, penting bagi pendidik untuk terus melakukan inovasi dan penyesuaian dalam pendekatan pengajaran mereka. Penggunaan teknologi modern, pengembangan kurikulum yang dinamis, serta penggunaan berbagai strategi pengajaran yang memperhatikan gaya belajar siswa dapat menjadi langkah-langkah efektif dalam menciptakan pengalaman pembelajaran biologi yang lebih menarik dan bermakna bagi siswa.
Untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran biologi, penting untuk merancang metode pengajaran yang menarik, memastikan ketersediaan sumber daya yang memadai, mendorong partisipasi siswa, dan memastikan keterkaitan materi dengan dunia nyata siswa. Selain itu, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan memotivasi mereka untuk menjelajahi dan memahami konsep biologi dapat meningkatkan hasil pembelajaran.
MEDIA PEMBELAJARAN
Permasalahan dalam penelitian ini adalah siswa sulit memahami materi pelajaran Biologi karena kurangnya penggunaan media dalam proses pembelajaran. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah gambaran kebutuhan media video pembelajaran pada mata pelajaran biologi, bagaimanakah tingkat kevalidan dan kepraktisan media video pembelajaran yang dikembangkan?. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan media video pembelajaran yang valid dan praktis yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menghasilkan produk berupa media video pembelajaran. Model pengembangan yang digunakan adalah model yang dikembangkan oleh Borg and Gall (Arifin, 2014) yang kemudian diadaptasi oleh peneliti sesuai dengan tahapan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dan terdiri dari tahapan yang relatif sederhana. Model ini cocok digunakan untuk mengembangkan media video pembelajaran karena memiliki langkah-langkah yang lebih rinci. Adapun tahapan dalam pengembangan ini meliputi: tahap pengumpulan data, tahap perencanaan, tahap pengembangan dan tahap validasi atau uji coba. Subjek dalam penelitian ini adalah ahli desain media pembelajaran, ahli isi media pembelajaran, siswa kelas XI SMA YPLP PGRI 2 Tamalate dan guru Mata Pelajaran Biologi. Adapun teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Deskriptif Kualitatif, dan Analisis Statistik Deskriptif. Berdasarkan analisis hasil evaluasi dari ahli desain media pembelajaran, ahli isi media pembelajaran, hasil dari uji coba terbatas, hasil uji coba luas, serta hasil dari tanggapan guru Mata Pelajaran Biologi, maka dapat disimpulkan bahwa media video pembelajaran yang dikembangkan ini praktis digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran pada Mata Pelajaran Biologi.
GURU
Berdasarkan hasil pengumpulan data awal pada semester ganjil 2018 peneliti memperoleh informasi melalui proses wawancara dengan salah satu guru di SMA YPLP PGRI 2 Tamalate yang mengajar mata pelajaran Biologi, bahwa dalam penerapannya mengalami kendala, diantaranya hanya ada satu guru mata pelajaran biologi untuk mengajar di kelas X, XI dan XII sehingga guru biasa kewalahan dalam menyampaikan materi yang diajarkan. Serta kurangnya media pembelajaran yang mendukung. Guru hanya menggunakan buku sebagai sumber belajar. Kelemahan dari buku sebagai satu-satunya sumber belajar tersebut adalah terkesan monoton dan kurang menarik untuk dibaca bahkan dipelajari. Sehingga siswa kurang fokus untuk mengikuti pelajaran. Beberapa dari mereka bahkan mengantuk atau sekedar mencari kesibukan lain pada saat guru menjelaskan materi Guru sebagai pendidik perlu menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran agar penyampaian materi pelajaran dapat tersampaikan dengan baik dan dipahami oleh siswa dan siswa dapat termotivasi sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dapat tercapai dan proses pembelajaran Media pembelajaran menurut Gagne dan Briggs dalam Nurdin (2016) adalah: alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang antara lain terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer.
MINAT SISWA
Pengembangan media pembelajaran yang inovatif dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sangat dibutuhkan. Salah satunya adalah media video agar pembelajaran tidak berlangsung secara monoton dan berjalan lebih menyenangkan. Dimana media tersebut belum pernah digunakan pada mata pelajaran Biologi khususnya di Kelas XI sehingga guru tertarik untuk menggunakan media tersebut. Unsur audio dan visual serta unsur gerak dari media video akan menarik perhatian dan motivasi siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Selain itu, video mampu menarik perhatian siswa lebih lama dibandingkan dengan media pembelajaran lainnya, seperti modul dan buku pembelajaran.
Kurangnya minat siswa pada mata pelajaran biologi, bisa disebabkan karena beberapa hal. Seperti metode mengajar yang membuat siswa bosan, teori yang terlalu banyak, dan kurangnya kegiatan praktik di luar kelas atau di dalam lab. Meskipun itu kembali kepada siswanya sendiri, baik mereka giat atau tidak, tapi setidaknya guru memiliki usaha untuk menarik perhatian siswa untuk dapat mengikuti mata pelajaran biologi dengan giat.Peneliti telah melakukan survei dengan meminta siswa kelas XI A1 untuk mengisi angket. Peneliti mengambil tiga pertanyaan, dan telah dijawab oleh 10 siswa.Peneliti akan mengambil pertanyaan ketiga sebagai garis besar survei. Peneliti menanyakan tentang seberapa efektifnya pembelajaran biologi menurut para siswa. 52% siswa beranggapan bahwa pembelajaran biologi itu efektif, dan 48% siswa menjawab tidak. Data ini menunjukan kurangnya keefektifan pembelajaran biologi di sekolah, di mana pengajar harus mencari metode mengajar agar pembelajaran biologi dapat efektif bagi siswa.
Kesimpulan tentang pembelajaran biologi yang kurang efektif adalah:
- Kurangnya interaksi aktif: Pembelajaran biologi yang hanya berfokus pada pengajaran dari guru tanpa memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi atau kegiatan praktis dapat mengurangi pemahaman dan minat siswa terhadap materi.
- Ketidakrelevanan terhadap kehidupan sehari-hari: Jika pembelajaran biologi tidak mampu mengaitkan konsep-konsep yang diajarkan dengan aplikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari, siswa mungkin akan menganggap materi tersebut tidak relevan dan sulit untuk dipahami.
- Penggunaan metode pembelajaran yang monoton: Penggunaan metode pembelajaran yang monoton, seperti ceramah yang panjang tanpa variasi, dapat membuat siswa kehilangan minat dan fokus dalam pembelajaran.
- Kurangnya ketersediaan sumber daya: Pembelajaran biologi yang kurang efektif juga dapat disebabkan oleh kurangnya sumber daya dan fasilitas yang dibutuhkan, seperti buku teks yang kurang memadai, laboratorium yang tidak lengkap, atau peralatan praktikum yang tidak memadai.
- Kurangnya penekanan pada pemahaman konsep: Jika pembelajaran biologi hanya berfokus pada hafalan fakta tanpa menekankan pemahaman konsep yang mendasar, maka siswa mungkin hanya akan mengingat informasi tersebut untuk sementara waktu tanpa benar-benar memahami maknanya.
Dengan mengidentifikasi faktor-faktor di atas, pembelajaran biologi yang kurang efektif dapat diperbaiki melalui pendekatan yang lebih interaktif, relevan, dan menekankan pada pemahaman konsep serta penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur