Kristus Yang Terutama
BERITA LAINNYA - 28 January 2025
Kristus Yang Terutama
Kolose 2: 8
“Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.”
Budaya populer bisa menyajikan banyak gagasan yang awalnya terdengar baik, tetapi hancur setelah diamati lebih dekat. Hasil pengamatan yang saksama itulah yang dimaksudkan Rasul Paulus dalam Kolose 2. Ia menekankan bahwa dengan “berakar di dalam [Kristus] dan dibangun di atas Dia, . . . bertambah teguh dalam iman” (ay.7), kita akan mampu mengenali kebohongan-kebohongan yang tersebar di sekitar kita. Sang Rasul menyebut kebohongan seperti itu sebagai filsafat “yang kosong dan palsu” yang didasarkan pada “ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus” (ay.8).
Jadi, kali berikutnya kamu menonton film, tanyakan pada diri sendiri atau mereka yang menonton bersama kamu, “Bijaksanakah pesan yang disajikan lewat film ini? Bagaimana jika hal itu dibandingkan dengan kebenaran yang dikatakan Alkitab?” Kemudian, ingat selalu bahwa Kristus sajalah yang terutama. Hanya di dalam Dia kita dapat menemukan hikmat dan keutuhan yang sejati (ay.9-10).
Paulus menulis Surat Kolose kepada jemaat di Kolose, yang kemungkinan dirintis oleh Epafras (Kolose 1:6-7). Surat yang ditulis saat Paulus dipenjarakan pertama kalinya ini dimaksudkan untuk melawan ajaran sesat dan memperingatkan jemaat tentang bahaya dari mengikuti ajaran yang “kosong dan palsu” (Kolose 2:8). Ia tahu bahwa cara terbaik untuk tidak tersesat adalah dengan “berakar di dalam [Kristus] dan dibangun di atas Dia” (ay. 7) melalui hubungan dengan Dia dan pengenalan akan Kitab Suci.
Selain itu, sang rasul juga memperingatkan bahaya guru-guru palsu (yang sebenarnya ditipu oleh Iblis), yang menipu “orang-orang yang tulus hatinya” dengan “kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis” (Roma 16:18) serta “kata-kata yang hampa” (Efesus 5:6). Paulus mendesak orang percaya untuk melawan tipu daya itu dengan menjadi “kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya” dan mengenakan “seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya [kita] dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis (6:10-11). Bersama Tuhan, kita dapat “[berdiri] tegap” (ay. 14).
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur