Hari Ibu
BERITA LAINNYA - 21 December 2020
Untukmu, Ibu….
Sebuah refleksi dihari ibu.
Ibu, ijinkanlah aku menyampaikan isi hatiku untukmu ;
Ibu adalah wanita pertama dan utama di dalam hidupku yang hadir seperti ilmu dan pelajaran yang kudapat di sekolah.
Ibu, salah satu sosok yang tergambar ketika aku aku belajar Agama. Ibu adalah perantara Allah yang menemaniku tumbuh dan berkembang serta bersama mengilhami kasih karunia dari Allah dan mencintai sesama umatNya serta menjaga ciptaanNya.
Ibu, seperti pelajaran PKN bagiku. Ibu tidak hanya menyampaikan teori dasar hukum bagiku, karena ibu memberiku arti sentuhan moral dan sikap social yang selalu membantuku belajar untuk memupuk rasa cinta dan menghargai kehidupan.
Ibu adalah bahasa kehidupanku, bahasa yang melambangkan mutiara hati yang mampu membinaku dalam tutur bijaknya yang selalu menghangatkan hari-hariku.
Ibu senantiasa bersama di tiap kuadran hidupku. Tidak peduli di mana letak titik koordinat hidupku, entah di titik terendah atau di titik puncak, ibu selalu menggenggam erat tanganku di tiap rotasi jalan hidupku.
Ibu, sejarah dalam hidupku yang tak pernah putus dan lekang oleh waktu. Ibu adalah cerita panjang dari silsilah keberadaanku dan pengingatku akan keterbatasan masa laluku.
Ibu menanamkan keseimbangan dalam kebutuhan hidupku. Ibu selalu berusaha menciptakan suasana makmur untuk ku di perjalanan panjangku. Ibu mengutamakan diriku selayaknya kebutuhan primer di dalam ilmu ekonomi.
Ibu membesarkanku tanpa laporan laba/rugi kehidupannya. Ibu tidak pernah memperhitungkan pengeluaran yang kusebabkan untuknya, karena baginya aku bukanlah semata keuntungan namun anugerah yang tak ternilai.
Ibu adalah seismograf yang setiap waktu mendeteksi getaran dan guncangan yang kualami sewaktu aku terusik. Ibu selalu mengetahui suasana hati, keresahan dan kegundahan hatiku tanpa perlu kutunjukkan dalam raut wajahku.
Ibu merupakan energi yang takkan pernah musnah. Ibu adalah katrol kehidupanku yang mempermudah segala rintangan hidupku dan membuat beban hidup terasa lebih ringan.
Ibu seperti elektrolit yang menjaga kinerja dalam tubuhku, menjaga keseimbangan dihatiku, dan mencegahku dari keadaan dehidrasi akan semangat hidup.
Ibu adalah tulang hidupku. Ia menopang dan melindungi hati dan jiwaku yang terkadang goyah dan rapuh.
Cinta dan kasihnya kepadaku bukanlah suatu rekayasa seperti ilusi optik karena ibu adalah segala karya nyata yang Tuhan berikan untuk memenuhi kehidupanku.
Ibu adalah suara yang hadir selalu di dalam hatiku dan bersenandung ketika aku merasa jatuh, terpuruk dan tak mampu menyelesaikan perkara yang kuhadapi. Ibu seperti irama music yang mengalun menenangkan jiwa dan pikiranku. Ia adalah lukisan semesta yang diciptakan begitu indah melalui semua pengorbanan dan kasihnya yang besar.
Terima kasih Ibu atas makna hadirmu yang tak terbatas dalam hidupku. Maafkan aku yang terkadang lupa dan terlambat menyadari betapa berharganya diriku bagimu, Ibuku.
(DESY) - Guru AHI.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur