FILOSOFI TUKANG BUBUR AYAM

BERITA LAINNYA - 17 February 2021

FILOSOFI TUKANG BUBUR AYAM

Ini adalah pengalaman saya melakukan panggilan sebagai seorang guru.

Diawal memulai karir saya sebagai guru, saya mengabdi di sebuah yayasan Pendidikan Swasta Nasional di Jakarta Selatan. Suatu hari, Kepala Sekolah memanggil saya untuk menghadap beliau. “Ibu…. Saya berterima kasih untuk tugas-tugas yang sudah ibu kerjakan dengan baik. Saya menyayangkan kalo ibu bekerja ditempat ini dengan honor yang rendah, sementara ibu bekerja dengan sangat baik. Ada baiknya ibu melakukan pekerjaan ibu sesuai dengan honor yang ibu terima” kata Kepala Sekolah setelah mempersilahkan saya duduk. Sesaat saya menjadi gusar dan mencoba menangkap maksudnya dan mereka-reka ending dari pernyataan beliau. Saya terdiam dan menunggu. “maksud saya, kalo ibu dibayar Rp.100.000, ibu bekerja sebatas itu” lanjutnya. “ Ibu memiliki anak kecil kan? Biasanya ibu-ibu suka membelikan bubur ayam untuk anak-anaknya, karena untuk anak, 1 porsi terlalu banyak, ibu bisa belikan setengah porsi bahkan ibu bisa belikan hanya sedikit buburnya saja tanpa kelengkapan yang lain, tentu dengan harga yang lebih murah”, jelasnya lagi. Aku mulai mengerti apa maksud bapak kepala sekolahku ini. Inilah yang saya namakan Filosofi Tukang Bubur Ayam. Kemudian aku mulai menyampaikan pandanganku, kenapa aku bekerja seperti sekarang ini walau Yayasan tidak memberi kompensasi secara representative.

 

Bekerja secara professional, bukan bekerja sesuai dengan penghargaan yang kita terima, tetapi harus didasari bahwa kita sebagai umat Allah diciptakan untuk bekerja menggenapi mandat Allah. Karena kita ini buatan Allah diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik yang dipersiapkan Allah sebelumnya, Ia mau supaya kita hidup didalamnya (efesus 2 : 10).

Tuhan ingin kita mengerjakan pekerjaan baik yang sudah Tuhan siapkan, bukan bekerja untuk mencari nafkah atau mengaktualisasi diri menurut kehendak kita sendiri. Maka, etos kerja yang benar hanya mungkin dimiliki dan dilakukan oleh orang percaya. Bekerja yang sejati adalah karena kita ingin menggenapkan mandat atau kehendak Allah.

Jika kita sungguh terpanggil untuk menggenapi mandat Allah tersebut maka dalam bekerja setidaknya kita memiliki prinsip penting ini :

  1. Bekerja dengan keras

"Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi. " - Pengkhotbah 9:10. Ayat ini mengingatkan kita, ketika Tuhan memberikan pekerjaan, maka kita harus mengerjakan dengan sungguh-sungguh, bahkan rela berjuang, belajar malakukannya dengan sekuat tenaga kita.  Dalam perjanjian baru, Surat Kolose mengingatkan kita untuk bekerja dengan segenap hati. “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya ” - Kolose 3: 23-24

  1. Bekerja dengan kualitas maksimal

Kerja adalah mengaplikasikan talenta yang Tuhan beri. Jika kita mengerjakan hal yang salah, tidak cocok dengan talenta, merugikan atau mencelakakan orang lain, maka kita mempermalukan Allah yang telah mencipta dan memberi talenta kepada kita. Seperti ketika kita menugaskan seorang pegawai untuk bekerja, lalu dia bekerja tidak beres, merugikan atau mencelakakan orang lain, kerjanya sembarangan dan tidak memenuhi kualitas yang kita tugaskan, maka pegawai itu akan mempermalukan perusahaan dan pimpinannya. Sebaliknya jika kita bekerja dengan kualitas yang maksimal, maka setelah selesai bekerja, Allah akan mengatakan: “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu” (Mat. 25:21, 23). 

  1. Bekerja menjadi berkat

Secara ringkas, jika dalam bekerja kita mampu melakukan 2 prinsip diatas, maka hasil kerja kita akan menjadi berkat bagi sekeliling. Kesadaran bahwa bekerja merupakan mandat dari Allah yang harus kita pertanggungjawabkan kembali padaNya, dan diwujudkan dalam bekerja keras serta memaksimalkan setiap talenta kita, pada akhirnya akan menjadi berkat dan membawa kemuliaan bagi Dia.

Inilah Etos kerja yang dikehendaki Allah sebagai Sang Pencipta dan Pemberi Mandat kepada kita. Apakah kita akan  bekerja sesuai Filosofi Tukang Bubur Ayam atau Etos Kerja Kristiani?

Pilihan ada ditangan kita.

Bekasi, 17 Februari 2021

Penulis,

Siwi Tri Wahyuningtyas

 

Tags:
BERITA LAINNYA - 30 August 2023
Yang suka ngantuk, simak tips menghilangkan rasa ...
BERITA LAINNYA - 27 August 2023
Kabar baik untuk sekolah, berikut cara meningkatk...
Kabar baik untuk sekolah, berikut cara meningkatk...
BERITA LAINNYA - 31 August 2023
Yang ingin tubuh idel, sini simak penjelasan beri...
Yang ingin tubuh idel, sini simak penjelasan beri...
BERITA LAINNYA - 29 August 2023
Kecanduan Gawai sangat tidak baik, simak tips unt...
Kecanduan Gawai sangat tidak baik, simak tips unt...
BERITA LAINNYA - 28 August 2023
Jangan suka menunda, muda tak lama, tua harus bah...
Jangan suka menunda, muda tak lama, tua harus bah...
BERITA LAINNYA - 22 February 2024
Valentine's Bloom
BERITA LAINNYA - 25 December 2023
The Joy of Giving: A Lesson from Christmas (1)
The Joy of Giving: A Lesson from Christmas
BERITA LAINNYA - 23 February 2024
Character Growth, sebuah Refleksi..
Character Growth, sebuah Refleksi..
BERITA LAINNYA - 24 February 2024
CHARACTER GROWTH 2024
CHARACTER GROWTH 2024
BERITA LAINNYA - 25 February 2024
Belajar membagi waktu dalam kegiatan Character Gr...
Belajar membagi waktu dalam kegiatan Character Gr...
BERITA LAINNYA - 21 September 2024
Menemukan Ketenangan di Tengah Kekhawatiran
BERITA LAINNYA - 22 September 2024
Senjata Orang Percaya
Senjata Orang Percaya
BERITA LAINNYA - 23 September 2024
Mengarahkan Pandangan ke Depan
Mengarahkan Pandangan ke Depan
BERITA LAINNYA - 24 September 2024
Koneksi antara Kerja Keras dan Keberhasilan
Koneksi antara Kerja Keras dan Keberhasilan
BERITA LAINNYA - 25 September 2024
Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasi...
Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengas...
BERITA LAINNYA - 11 December 2024
Gerakan 30 September 1965 : Luka mendalam bangsa
BERITA LAINNYA - 12 December 2024
INSIDEN HOTEL YAMATO
INSIDEN HOTEL YAMATO
BERITA LAINNYA - 13 December 2024
COVID -19
COVID -19
BERITA LAINNYA - 14 December 2024
Lima Hari Bersejarah di Semarang
Lima Hari Bersejarah di Semarang
BERITA LAINNYA - 15 December 2024
Percobaan Pembunuhan Donald Trump.
Percobaan Pembunuhan Donald Trump.
BERITA LAINNYA - 12 February 2025
"Be still, and know that I am God."
BERITA LAINNYA - 19 February 2025
Act Of Worship
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 26 February 2025
I am your GOD
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 02 February 2025
Transformasi Menuju Kedewasaan
Transformasi Menuju Kedewasaan
BERITA LAINNYA - 20 February 2025
Immersion : Penabur Goes To China ..
Immersion : Penabur Goes To China ..

Choose Your School

GO