Fenomena Stereotip Masyarakat terhadap Kepercayaan Diri dan Self-esteem Anak Broken Home

BERITA LAINNYA - 19 February 2025

Istilah “Broken Home” memang sudah banyak dipakai dan didengar di lingkup masyarakat, namun apakah masyarakat tahu apa itu arti dari “Broken Home” yang sesungguhnya? Broken home atau keluarga tidak utuh adalah penggambaran keluarga yang berantakan atau tidak harmonis lagi karena adanya perselisihan, pertengkaran, hingga berakhir pada perceraian. Menurut Quensel, broken home adalah penggambaran keluarga yang tidak harmonis dan tidak berjalan seperti keluarga. Sedangkan Wells menjelaskan broken home adalah keluarga yang mengalami perpecahan karena kematian, perceraian, seseorang yang tidak menikah, dan mengakibatkan melakukan tindakan kriminal. 

Penting juga untuk bisa memahami ciri-ciri anak Broken Home agar kita lebih menyadari kondisi mereka. Ciri – ciri dari anak Broken Home yaitu :

    1. Kesulitan dalam Berkomunikasi, mereka yang mengalami broken home cenderung tertutup dan memilih untuk menutup diri saat berada di lingkungan sosial.
    2. Memiliki Tingkat Kecemasan yang Tinggi, perasaan cemas dan khawatir yang berlebihan akan suatu hal yang berawal dari permasalah keluarganya dapat mempengaruhi kondisi mental seseorang.
    3. Keras pada Diri Sendiri, mereka akan selalu menyalahkan diri sendiri dalam berbagai hal. Bahkan sampai mengkritik dan merasa selalu tidak cukup dengan apa yang telah mereka lakukan.
    4. Merasa Sedih dan Frustasi, kesedihan yang berlarut hingga perasaan negatif yang terus menimpa akan mengganggu kondisi mental seseorang.

Dengan mengambil sampel dari data penelitian di tahun 2017 terhadap 1000 perkara perceraian di 3 (tiga) Pengadilan Agama yang berada di wilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama meliputi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Hasilnya dapat disimpulkan bahwa hari 1000 perkara tersebut terdapat 1500 orang anak berusia di bawah 18 tahun, artinya terdapat 150 % (persen) anak di yang rentan menjadi korban perceraian orang tuanya. Dari 1000 perkara tersebut hanya 7 % (persen) para pihak berperkara yang mengajukan hak-hak anak pasca perceraian, seperti hak asuh anak, nafkah anak dll. Berdasarkan lingkungan sekitar kami adanya beberapa anak yang tidak merasakan kasih sayang yang utuh serta masyarakat yang minim pengetahuan mengenai pengaruh stereotip terhadap anak yang mengalaminya. 

Self esteem merupakan salah satu bagian dari kepribadian seseorang yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Coopersmith (1967) Self esteem adalah evaluasi yang di buat oleh individu dan biasanya berhubungan dengan penghargaan terhadap dirinya sendiri,hal ini mengekspresikan suatu sikap setuju atau tidak setuju dan menunjukan tingkat dimana individu itu menyakini diri sendiri mampu, penting, berhasil dan berharga. 

sumber gambar: https://lifestyle.sindonews.com/read/365038/700/sering-dapat-stereotip-negatif-ini-7-kelebihan-anak-broken-home-1615795417 

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

BERITA LAINNYA - 09 December 2021
Budaya di Balik Kota Seribu Gereja
BERITA LAINNYA - 10 January 2022
Claustrophobia Mendadak di Kelas
Claustrophobia Mendadak di Kelas
BERITA LAINNYA - 17 January 2022
SATOR (SEBUAH DOA PALINDROM)
SATOR (SEBUAH DOA PALINDROM)
BERITA LAINNYA - 24 January 2022
TekUN (Tekanan dalam Usaha Nyata)
TekUN (Tekanan dalam Usaha Nyata)
BERITA LAINNYA - 21 January 2022
Budaya Baru Ala Generasi Jaman Now
Budaya Baru Ala Generasi Jaman Now
BERITA LAINNYA - 23 September 2023
Membuang Sampah Sembarangan sebagai Masalah Sosia...
BERITA LAINNYA - 24 September 2023
Penjualan organ secara ilegal sebagai masalah sos...
Penjualan organ secara ilegal sebagai masalah sos...
BERITA LAINNYA - 25 September 2023
Belajar mengenal kesenjangan sosial, dan mencari ...
Belajar mengenal kesenjangan sosial, dan mencari ...
BERITA LAINNYA - 26 September 2023
Balap Liar Sebagai Masalah Sosial dan Solusinya
Balap Liar Sebagai Masalah Sosial dan Solusinya
BERITA LAINNYA - 27 September 2023
Mitigasi perselisihan akibat perbedaan agama di s...
Perselisihan Agama sebagai Masalah Sosialdan solu...
BERITA LAINNYA - 25 April 2024
Septihan, sebuah Resensi
BERITA LAINNYA - 26 April 2024
The Hobbit, or the Back Again
The Hobbit, or There and Back Again 
BERITA LAINNYA - 27 April 2024
MENILIK KISAH PERPUSTAKAAN MALAM
MENILIK KISAH PERPUSTAKAAN MALAM
BERITA LAINNYA - 28 April 2024
THE SUMMER I TURNED PRETTY
THE SUMMER I TURNED PRETTY
BERITA LAINNYA - 29 April 2024
Think And Grow Rich
Think And Grow Rich
BERITA LAINNYA - 27 October 2024
Kesabaran Dan Penguasaan Diri
BERITA LAINNYA - 28 October 2024
Cobaan: Kesempatan Untuk Tumbuh Dan Belajar
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 29 October 2024
Pengampunan Dan Kesabaran
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 30 October 2024
Tuhan Yang Mengatur Segalanya
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 31 October 2024
Bertekun Dalam Melakukan Tugas Dan Tanggung Jawab
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 26 February 2025
TINJAUAN PENGARUH FEAR OF MISSING OUT (FOMO) TERH...
BERITA LAINNYA - 19 February 2025
Fenomena Stereotip Masyarakat terhadap Kepercayaa...
Fenomena Stereotip Masyarakat terhadap Kepercayaa...
BERITA LAINNYA - 22 February 2025
Model Inquiry Learning Mengubah Cara Berpikir Sis...
Model Inquiry Learning Mengubah Cara Berpikir Sis...
BERITA LAINNYA - 11 February 2025
Tuhan Selalu Menyediakan Jalan Keluar
Tuhan Selalu Menyediakan Jalan Keluar
BERITA LAINNYA - 24 February 2025
Tidak Ada yang Mustahil Bagi Tuhan
Tidak Ada yang Mustahil Bagi Tuhan

Choose Your School

GO