Devinca Limto_Teaching Assistant_Universitas Bina Nusantara_Fakultas Teknik Informatika
BERITA LAINNYA - 21 February 2021
Saya memutuskan untuk menjadi Teaching Assistant di Bina Nusantara (Binus), tepatnya di Software Laboratory Center yang menaungi semua mata kuliah yang dilaksanakan di lab komputer karena saya senang dengan dunia programming. Saya juga ingin belajar lebih banyak dengan menjadi Teaching Assistant karena sewaktu SMA saya pernah ikut kedalam ekstrakurikuler Computer Club yang dibimbing oleh Pak Francis.
Untuk menjadi aslab di Binus kita harus mengikuti serangkaian training yang berlangsung selama 1 semester untuk belajar dan mengerjakan soal yang diberikan. Sebenarnya, tahap terakhir training adalah yang tersulit. Banyak mahasiswa yang gugur pada tahap itu. Namun, ada hal yang harus dipahami ketika training, kita tidak mewajibkan sangat menguasai dalam programming. Ketika training kita dibuat seolah-olah harus bisa semua bahasa programming yang diajarkan. Meskipun begitu, yang paling penting adalah kita dapat melakukan simulasi mengajar dengan baik dan dapat bekerja dengan sesama peserta training dan tidak egois.
Jujur pada saat itu saya belum memiliki kemampuan programming yang mencukupi dibandingkan dengan teman-teman lainnya yang memiliki kemampuan belajar lebih cepat. Namun, hal yang membuat saya tetap bertahan adalah saya pantang menyerah dalam mengikuti training, dan belajar untuk tidak egois dalam menjalani training, serta tetap berusaha memberi yang terbaik dalam simulasi mengajar dan mengerjakan tugas meskipun sulit.
Saya belajar banyak sekali bahasa pemograman baru di sini dari pelajaran beda jurusan bahkan sampai mata kuliah semester 5 ketika saya masih duduk di semester 2. Saya juga belajar cara bekerja sama dengan orang baru. Bahkan, saya dapat belajar orang ynag karakternya jauh berbeda dari saya dalam training itu. Saya juga belajar agar tidak egois karena setelah menjadi Teaching Assistant pun kita diwajibkan tetap bekerja sama dengan teman sekerja. Selain itu, saya juga belajar cara menghadapi tipe-tipe mahasiswa yang mungkin memiliki perilaku yang kurang mengenakan dengan tetap sabar karena saya mengajari mahasiswa.
Dengan adanya tingkat disiplin yang tinggi ketika di SMAK PENABUR Harapan Indah (AHI) membuat saya tetap dapat mampu mengatur waktu dan dapat mengerjakan semua pekerjaan baik itu tugas kuliah, pekerjaan di aslab, dan kepanitiaan di kampus. Lalu, pengalaman saya pernah ikut OSIS AHI dan mengikuti beberapa kepanitiaan membuat saat saya menjadi Aslab, saya tidak terlalu grogi ketika diharuskan menghadapi orang baru dan lingkungan yang baru.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur