Claustrophobia Mendadak di Kelas

BERITA LAINNYA - 10 January 2022

Claustrophobia Mendadak di Kelas

(Oleh: Desy Nicola Asturo)

 

            Beberapa individu dalam kondisi tertentu terkadang merasakan suatu fenomena ketegangan berlebihan yang ditandai dengan gejala rasa takut berlebihan atau gelisah ditandai dengan gejala fisik seperti denyut jantung yang berdetak tidak normal seperti keadaan biasanya. Fenomena ini dikenal dengan serangan kepanikan atau panic attack. Namun juga terkadang ada gejala ketakutan terhadap sesuatu yang tidak kasual atau terkadang tidak dapat dipahami oleh pola piker manusia pada umumnya (irasional) yang dikenal sebagai fobia.

            Fobia dapat dialami oleh siapa saja tanpa mengenal batasan-batasan tertentu atau golongan-golongan tertentu. Rasa ketakutan irasional yang dirasakan penderitanya selalu membuatnya berusaha untuk menghindari objek tertentu yang ditakutinya. Dari berbagai jenis fobia yang dialami oleh individu atau manusia, beberapa ciri umumnya adalah keringat dingin, sesak nafas, pucat, cemas hingga kehilangan kesadaran sementara (pingsan).

            Terbentuknya proses fobia atau ketakutan irasional ini dikendalikan oleh bagian otak yang disebut amigdala yang memberikan respon atau stimulant terhadap rasa takut dan sesegera mungkin memproses persiapan diri untuk menghadapi kejadian darurat. Saat respons ketakutan dan cemas berlebihan dimulai, amigdala akan meneruskan stimulus berupa hormone ke seluruh tubuh untuk memberi sinyal kewaspadaan. Perilaku defensif ini disebabkan oleh amigdala yang menyimpan stimulus ancaman ke dalam suatu memori atau ingatan di otak.

            Salah satu jenis fobia ialah Claustrophobia. Claustrophobia adalah sejenis kecemasan atau rasa khawatir yang dialami berlebihan sewaktu ada di ruang sempit seperti lift, terowongan, hingga tempat public seperti toilet umum dan lain sebagainya.

Gejala Claustrophobia sangat umum ialah ditandai dengan kepanikan hingga frustasi karena melegitimasi diri tidak dapat melakukan apapun untuk keluar dari situasi atau ruang yang sempit tersebut.

            Penyebab Claustrophobia sebagai salah satu penyakit mental ini adalah kejadian yang terjadi di masa lampau yang masih menyimpankan pengalaman tak terlupakan yang bersifat traumatic. Beberapa trauma tersebut dipicu oleh beberapa factor diantaranya ialah genetika atau orang tua yang juga mengalami claustrophobia, pernah menjadi korban perundungan, atau terjebak di ruang tertutup dalam waktu cukup lama.

            Namun fobia sejenis ini juga mungkin pernah terjadi ketika kita berada di situasi belajar di kelas. Pernahkah kamu merasa Ketika guru bertanya, rasa kepanikan muncul, hingga kamu merasakan terjebak di suatu ruang sempit dimana situasi semakin menghimpitmu dan kamu seperti tidak bisa keluar dari ruang dan kejadian itu?

Gejala panic attack saat guru bertanya di kelas umum terjadi pada siswa. Kepanikan yang sering dialami beberapa siswa secara tiba-tiba meski tidak ada intimidasi berlebihan dari pertanyaan yang diajukan. Gejala yang teramat jelas Ketika kepanikan muncul pada beberapa siswa ketika siswa menjawab adalah rasa gemetar, berkeringat, denyut jantung yang berdetak semakin cepat, ketakutan, hingga timbul rasa ngeri.

Claustrophobia di dalam kelas ini terkadang terjadi di luar penalaran manusia bahkan orang yang mengalaminya sendiri. Dari berbagai penyebab umum yang muncul dari Claustrophobia, maka jenis Claustrophobia ala siswa atau pelajar Ketika berada dalam kesesakan akibat pertanyaan yang diajukan adalah tekanan yang besar yang dihadapinya. Tekanan ini sering muncul karena berbagai factor. Faktor penguat di antaranya ialah rasa takut berlebih apabila jawaban yang diberi tidak sesuai, rasa malu terhadap rekan sejawat apabila respon yang diberikan dinilai kurang tepat. Siswa yang mengalami hal tersebut secara disadari atau tidak akan mencoba memberikan hal yang terbaik untuk jawabannya. Usaha terbaik yang mereka berikan, usaha yang semakin besar yang mereka lakukan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan sesungguhnya serta-merta memberikan tekanan yang besar kepada siswa. Hal ini direlasikan dalam suatu bentuk ilmu eksak yaitu Fisika yang menyatakan bahwa besarnya usaha linear dengan tekanan yang diberikan pada suatu ruang yang memiliki volume.

            Artinya, Claustrophobia di kelas ini dapat disebabkan oleh tekanan berlebihan yang bersumber dari motivasi dan usaha besar siswa untuk menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya sebaik mungkin. Seiring besarnya rasa motivasi itu, tekanan yang diberikan akan semakin besar sehingga ruang terasa begitu sempit. Ini mengindikasikan bahwa semakin besar tekanan, maka semakin kecil juga volume dalam ruang.

Melalui ilmu Fisika kita dapat mempelajari bahwa Claustrophobia dadakan yang mungkin pernah dialami Ketika ada dalam diskusi tanya jawab muncul karena usaha besar kita menyebabkan tekanan yang dialami semakin besar serta ruang akan terasa semakin kecil apabila tekanan memenuhi ruang.

            Untuk itu, salah satu upaya mengatasi Claustrophobia di kelas adalah dengan cara modelling, di mana seseorang dalam hal ini ialah guru dapat menjadi role model bagi pelajar yang pernah mengalami phobia ini sehingga pelajar juga didorong untuk tetap percaya diri untuk menghadapi rasa takutnya.

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita BPK PENABUR Jakarta - 04 October 2020
Lomba Desain Logo
Berita BPK PENABUR Jakarta - 04 October 2020
PENABUR Talents Day
Berita BPK PENABUR Jakarta - 12 October 2020
Pelantikan Pengurus Majelis Perwakilan Kelas (MPK...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 02 November 2020
Kelompok Tumbuh Bersama - Senin, 2 November 2020
Berita BPK PENABUR Jakarta - 31 October 2020
BINA IMAN
BERITA LAINNYA - 19 February 2021
Virginnia Sumana_Asisten Dosen_Universitas Katoli...
BERITA LAINNYA - 20 February 2021
Brian Reynald_Asisten Laboratorium_Institut Tekno...
BERITA LAINNYA - 21 February 2021
Devinca Limto_Teaching Assistant_Universitas Bina...
BERITA LAINNYA - 22 February 2021
Gosen N A Siregar_Asistan Laboratorium_Universita...
BERITA LAINNYA - 19 February 2021
Belajar Bahagia dari Kapuhan
BERITA LAINNYA - 26 August 2022
Generasi Muda Penopang Utama Pertumbuhan Investor...
BERITA LAINNYA - 23 August 2022
ROADSHOW LIFESKILL
ROADSHOW LIFESKILL
BERITA LAINNYA - 29 August 2022
ANALOGI MELALUI SAINS : MATERIAL BAHAN
ANALOGI MELALUI SAINS : MATERIAL BAHAN
BERITA LAINNYA - 31 August 2022
Yadnya Kasada, Upaya Suku Tengger Berterima Kasih...
Yadnya Kasada, Upaya Suku Tengger Berterima Kasih...
BERITA LAINNYA - 31 August 2022
Tak Hanya Sebagai Destinasi Wisata, Nusa Tenggara...
Tak Hanya Sebagai Destinasi Wisata, Nusa Tenggara...
BERITA LAINNYA - 27 August 2023
Kabar baik untuk sekolah, berikut cara meningkatk...
BERITA LAINNYA - 31 August 2023
Yang ingin tubuh idel, sini simak penjelasan beri...
Yang ingin tubuh idel, sini simak penjelasan beri...
BERITA LAINNYA - 29 August 2023
Kecanduan Gawai sangat tidak baik, simak tips unt...
Kecanduan Gawai sangat tidak baik, simak tips unt...
BERITA LAINNYA - 28 August 2023
Jangan suka menunda, muda tak lama, tua harus bah...
Jangan suka menunda, muda tak lama, tua harus bah...
BERITA LAINNYA - 21 August 2023
Daily REMINDER, 21 Agustus 2023
Daily REMINDER, 21 Juli 2023
BERITA LAINNYA - 08 January 2024
Ibadah Awal Tahun, Semester Genap, 2023-2024
BERITA LAINNYA - 17 January 2024
Pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan menja...
Pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan menja...
BERITA LAINNYA - 02 January 2024
Peran Indonesia dalam upaya perdamaian antara Isr...
Peran Indonesia dalam upaya perdamaian antara Isr...
BERITA LAINNYA - 03 January 2024
Jakarta Informal Meeting
Jakarta Informal Meeting
BERITA LAINNYA - 04 January 2024
Peran Indonesia dalam Perdamaian Israel dan Pales...
Peran Indonesia dalam Perdamaian Israel dan Pales...

Choose Your School

GO