BURUNG MALEO, FAUNA KHAS SULAWESI YANG TERANCAM PUNAH

BERITA LAINNYA - 12 July 2024

BURUNG MALEO, FAUNA KHAS SULAWESI YANG TERANCAM PUNAH 

Gloria/12, Jong Benjamin/16, Marvellyn/20, Sharon/30 

 

Indonesia dikenal oleh dunia dengan beragam flora dan fauna endemik. Salah satu fauna endemik tersebut adalah burung maleo. Burung maleo yang memiliki nama latin Macrocephalon maleo merupakan satu-satunya burung yang berada di dalam genus tunggal Macrocephalon. Burung maleo adalah salah satu fauna endemik yang berasal dari Sulawesi. Namun, tidak semua tempat di Sulawesi bisa ditemukan burung maleo. Burung eksotis ini hanya dapat ditemukan di hutan tropis dataran rendah pulau Sulawesi seperti di Gorontalo (Bone Bolango dan Pohuwato) dan Sulawesi Tengah (Sigi dan Banggai). Burung maleo juga dapat ditemukan di Maluku. 

Burung maleo memiliki bulu berwarna hitam dan bulu sisi bawah berwarna merah muda keputihan. Di atas kepala burung maleo terdapat jambul atau tanduk keras berwarna hitam. Iris mata burung maleo berwarna merah kecoklatan dan kulit sekitar mata berwarna kuning. Burung ini juga memiliki paruh berwarna jingga, kaki berwarna abu-abu, dan ekor yang berbentuk kipas. Burung jantan dan betinanya memiliki bentuk yang hampir sama, sekitar 55-60 cm dan memiliki berat sekitar 1-1,5 kg. Salah satu keunikan dari burung maleo adalah burung maleo lebih sering berjalan kaki dibanding terbang. Hal ini dikarenakan sayap burung maleo berukuran lebih kecil dari bobot tubuhnya sehingga burung maleo lebih sering berjalan di tanah ataupun bertengger di pohon. 

Burung maleo hidup di lingkungan pasir terbuka, daerah sekitar pantai gunung berapi, hingga daerah hangat yang bersumber dari panas bumi. Burung ini tinggal di habitat tersebut bertujuan untuk memudahkan menetaskan telur-telurnya. Telur burung maleo memiliki ukuran sekitar 11 cm x 6 cm dengan berat sekitar 175-250 gram. Burung maleo dapat bersarang dan bertelur pada jenis tanah apa saja, sepanjang suhu tanah tersebut antara 32-38 derajat Celcius, dan cukup gembur untuk digali. Setelah keluar, anak burung maleo mulai menggali lubang untuk muncul ke permukaan tanah dengan mata tertutup. Anak burung maleo dapat langsung terbang dan mencari makan sehingga tidak dapat perawatan apapun dari induknya. 

Menurut badan konservasi internasional atau International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), status konservasi burung maleo adalah EN (Endangered) atau terancam punah. Kelangkaan atau ancaman kepunahan burung maleo tersebut disebabkan oleh kerusakan habitat alami dan perburuan liar. Hal tersebut diperparah dengan tingkat kematian anak burung maleo yang tinggi sehingga jumlahnya di alam liar terus menurun. Tentu saja kondisi ini sangat disayangkan, mengingat burung maleo merupakan burung endemik asli Sulawesi. 

Burung maleo harus dilestarikan agar tidak punah. Burung maleo bermanfaat menambah kekayaan hayati Indonesia yang menjadi kebanggaan sekaligus warisan bagi anak cucu kita. Burung maleo juga digunakan sebagai bagian dari ritual adat seperti ritual adat molabot tumpe. Sudah sebaiknya kita sebagai warga negara Indonesia turut berpartisipasi dalam pelestarian burung maleo dengan tidak melakukan perburuan liar dan memberikan informasi kepada masyarakat tentang eksistensi burung maleo. Dengan ini, diharapkan burung maleo dapat terus lestari dan terus dikenal oleh masyarakat Indonesia bahkan masyarakat dunia. Mari kita jaga kelestarian burung maleo agar tidak punah dari Indonesia!

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

BERITA LAINNYA - 01 June 2020
Juara III Jurusan IPS - Tahun 2020 - Nathania Int...
BERITA LAINNYA - 01 June 2020
Juara I Jurusan IPS - Tahun 2020 - Vanessa Cahyan...
BERITA LAINNYA - 16 June 2020
Jeremy Gunawan_Asisten Dosen_Institut Teknologi B...
BERITA LAINNYA - 16 June 2020
Febiyana Aditya_Asisten Laboratorium _BINUS Unive...
BERITA LAINNYA - 16 June 2020
Daniel Harjuna _ Asisten Dosen _ Universitas Gadj...
BERITA LAINNYA - 08 July 2023
Rapat Kerja (RAKER) 2023-2024
BERITA LAINNYA - 08 July 2023
CASHBACK UANG PANGKAL
PSB AHI
BERITA LAINNYA - 10 July 2023
Ibadah Awal Tahun Siswa TA: 2023-2024
Ibadah Awal Tahun Siswa TA: 2023-2024
BERITA LAINNYA - 10 July 2023
Daily Inspiration, 10 Juli 2023
Daily Inspiration, 10 Juli 2023
BERITA LAINNYA - 13 July 2023
Daily Inspiration, 13 Juli 2023
Daily Inspiration, 13 Juli 2023
BERITA LAINNYA - 28 February 2024
Belajar bersyukur dan tidak mengeluh lewat Proyek...
BERITA LAINNYA - 21 February 2024
Dalam keterbatasan mereka, kami belajar seluas-lu...
Dalam keterbatasan mereka, kami belajar seluas-lu...
BERITA LAINNYA - 22 February 2024
Membuat proyek sosial lewat Character Growth
Membuat proyek sosial lewat Character Growth
BERITA LAINNYA - 08 February 2024
Belajar dari Komik....
Belajar dari Komik....
BERITA LAINNYA - 22 February 2024
Pengalaman Selama CG, Proyek, dan Komitmen
Pengalaman Selama CG, Proyek, dan Komitmen
BERITA LAINNYA - 01 September 2024
Leadership Camp, 2024
BERITA LAINNYA - 25 August 2024
Hidup dalam Kehadiran-Nya
Hidup dalam Kehadiran-Nya
BERITA LAINNYA - 26 August 2024
Mengatasi Segala Rintangan dengan Iman
Mengatasi Segala Rintangan dengan Iman
BERITA LAINNYA - 27 August 2024
Damai Sejahtera di Tengah Badai (1)
Damai Sejahtera di Tengah Badai
BERITA LAINNYA - 28 August 2024
Hidup Menurut Daging atau Roh
Hidup Menurut Daging atau Roh
BERITA LAINNYA - 04 February 2025
ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP ...
BERITA LAINNYA - 14 February 2025
Analisis Faktor yang Memengaruhi Peningkatan Suar...
Artikel
BERITA LAINNYA - 08 February 2025
Analisis Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Ter...
Artikel
BERITA LAINNYA - 14 February 2025
Happy Valentines Day!
Happy Valentines Day!
BERITA LAINNYA - 04 February 2025
Kekuatan yang Berasal dari Harapan
Kekuatan yang Berasal dari Harapan

Choose Your School

GO