Budaya Berjalan Kaki di Kota Besar di Indonesia

BERITA LAINNYA - 26 December 2024

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal). Budaya diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut dengan culture yang berasal dari kata latin colere yaitu mengolah atau mengerjakan, dapat diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani, kata culture juga kadang sering diterjemahkan sebagai “Kultur” dalam bahasa Indonesia. Dengan kata lain, budaya merupakan sesuatu yang terjadi berulang kali baik itu positif atau negatif. 

Budaya tidak hanya mencakup aspek-aspek yang bersifat tradisional (adat istiadat, suku, dan ras), tetapi juga mencakup aspek yang lain. Budaya juga mencakup kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh sekelompok orang. Kegiatan ini bisa disebut sebagai fenomena budaya. Fenomena budaya adalah kumpulan nilai, norma, dan tradisi yang berkembang di sebuah masyarakat. Hal ini karena adanya interaksi antara masyarakat dan lingkungannya. Fenomena budaya berfungsi untuk mengatur perilaku anggota masyarakat.

Fenomena budaya tidak hanya membahas tentang adat istiadat, suku, dan bahasa daerah. Akan tetapi, fenomena budaya juga mencakup berbagai kebiasaan manusia dalam kehidupan sehari-hari yang sering kali dianggap sebagai hal-hal biasa atau rutin. Salah satu fenomena budaya yang seringkali terjadi di kehidupan kita sehari-hari adalah budaya berjalan kaki. 

Berjalan kaki merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik yang setiap hari orang lakukan dan paling sederhana serta paling murah. Dengan berjalan dapat membuat setiap orang tetap sehat serta dapat membantu mencegah timbulnya penyakit pada tubuh. Selain itu, dengan berjalan kaki dapat mendorong kontak sosial setiap orang, sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan mental. Berjalan kaki merupakan sarana transportasi yang menghubungkan antara fungsi kawasan satu dengan yang lain terutama kawasan perdagangan, kawasan budaya, dan kawasan permukiman, dengan berjalan kaki menjadikan suatu kota menjadi lebih manusiawi (Giovany, 1977).

Budaya berjalan kaki di Indonesia masih tergolong rendah. Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), hasil penelitian menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat pertama sebagai negara dengan penduduk yang paling malas jalan kaki. Diketahui, masyarakat indonesia rata-rata hanya aktif berjalan sebanyak 3807 langkah saja. Sangat jauh apabila dibandingkan dengan warga Jepang yang berjalan sebanyak 6010 langkah per harinya. 

Orang Jepang sering berjalan kaki karena mereka mempunyai budaya yang menghargai kesehatan dan kelestarian lingkungan. Negara Jepang juga mempunyai tingkat keamanan yang baik, tingkat polusi yang rendah, dan tidak banyak gangguan di trotoar. Berbanding terbalik dengan jepang, orang Indonesia jarang berjalan kaki. Tingkat keamanan di jalanan yang masih dianggap kurang baik, polusi udara yang tinggi, dan ada banyak gangguan di trotoar yang sering mengganggu orang berjalan kaki. 

Keamanan di jalanan masih dianggap kurang baik karena masih sering ada banyak korban saat mereka berjalan kaki. Saat seseorang sedang berjalan kaki sering kali terjadi kasus pencopetan, penculikan, dan pelecehan. Hal ini menyebabkan banyak warga Indonesia yang enggan untuk berjalan kaki karena takut hal tersebut terjadi kepada mereka. Selain itu, polusi udara yang buruk juga membuat masyarakat malas berjalan kaki. Polusi udara juga menimbulkan beberapa gangguan pada pernapasan seperti batuk, flu, dan sesak nafas. 

Tidak jarang juga ada gangguan saat sedang berjalan kaki di trotoar, ada banyak gerobak kaki lima yang berjualan dan sering kali trotoar digunakan oleh pengendara motor untuk menghindari kemacetan di jalan raya. Seharusnya trotoar hanya digunakan untuk berjalan kaki bukan untuk berjualan maupun untuk menghindari kemacetan. Hal itu menyebabkan tingkat keamanan dan kenyamanan berjalan kaki di Indonesia berkurang. 

Budaya berjalan kaki di kota besar di Indonesia sebaiknya ditingkatkan lebih lagi karena berjalan kaki memiliki banyak manfaat bagi kesehatan seperti mencegah penyakit jantung, menenangkan pikiran dan menambah kekuatan otot. Selain itu berjalan kaki juga dapat mengurangi polusi udara yang cukup parah di Indonesia. Maka dari itu, marilah berusaha untuk menerapkan budaya berjalan kaki.



Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita BPK PENABUR Jakarta - 04 October 2020
Lomba Desain Logo
Berita BPK PENABUR Jakarta - 04 October 2020
PENABUR Talents Day
Berita BPK PENABUR Jakarta - 12 October 2020
Pelantikan Pengurus Majelis Perwakilan Kelas (MPK...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 02 November 2020
Kelompok Tumbuh Bersama - Senin, 2 November 2020
Berita BPK PENABUR Jakarta - 31 October 2020
BINA IMAN
BERITA LAINNYA - 06 February 2022
Kehidupan melalui Termodinamika
BERITA LAINNYA - 09 February 2022
Menilik Sisi Lain Wisata Bali selain Kuta
Menilik Sisi Lain Wisata Bali selain Kuta
BERITA LAINNYA - 07 February 2022
Meneguhkan Hati dalam Mencapai Tujuan Hidup
Meneguhkan Hati dalam Mencapai Tujuan Hidup
BERITA LAINNYA - 08 February 2022
Bejana Berhubungan
Bejana Berhubungan
BERITA LAINNYA - 05 February 2022
DOPPLER INSIGHT
DOPPLER INSIGHT
BERITA LAINNYA - 04 September 2023
E-SPORT: The Next Generation of Sport
BERITA LAINNYA - 05 September 2023
Sejarah Kota Yogyakarta: Kota Hamengkubuwono...
Sejarah Kota Yogyakarta: Kota Hamengkubuwono...
BERITA LAINNYA - 06 September 2023
Hitam Putih hingga Warna: "Film-Film yang Menguba...
Hitam Putih hingga Warna: "Film-Film yang Menguba...
BERITA LAINNYA - 08 September 2023
WORLD INVASION OF INTERNET
WORLD INVASION OF INTERNET
BERITA LAINNYA - 09 September 2023
Abad Pertengahan dan Marie Antoinette: Bagaimana ...
Abad Pertengahan dan Marie Antoinette: Bagaimana ...
BERITA LAINNYA - 18 March 2024
Resensi Buku: "Koala Kumal" karya Raditya Dika
BERITA LAINNYA - 19 March 2024
Resensi buku “LELAKI DITENGAH HUJAN”
Resensi buku “LELAKI DITENGAH HUJAN”
BERITA LAINNYA - 20 March 2024
“Resensi Buku Lima Sekawan Rahasia Harta Karun”
“Resensi Buku Lima Sekawan Rahasia Harta Karun”
BERITA LAINNYA - 21 March 2024
Resensi Buku: Lima Sekawan: Ke Bukit Billycock
Resensi Buku: Lima Sekawan: Ke Bukit Billycock
BERITA LAINNYA - 22 March 2024
“Masa Lalu Mata-Mata Terlihai Klan Bulan”
“Masa Lalu Mata-Mata Terlihai Klan Bulan”
BERITA LAINNYA - 29 October 2024
Yang Tidak Mungkin Menjadi Mungkin Dalam Tuhan
BERITA LAINNYA - 30 October 2024
Berpasrah Dalam Tuhan
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 31 October 2024
Perlindungan Tuhan Itu Sempurna
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 14 July 2024
Ibadah Bersama Guru dan Karyawan Awal Tahun Pelaj...
Ibadah Bersama Guru dan Karyawan Awal Tahun Pelaj...
BERITA LAINNYA - 14 October 2024
Senantiasa Mengucapkan Doa Untuk Sesama
Daily Reminder

Choose Your School

GO