Konsumsi Alkohol dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan

Berita BPK PENABUR Jakarta - 27 May 2022

Konsumsi Alkohol dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan

Apa itu minuman beralkohol?

Minuman beralkohol atau kadang disingkat minol adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Di berbagai negara, penjualan minuman beralkohol dibatasi ke sejumlah kalangan saja, umumnya orang-orang yang telah melewati batas usia tertentu.

Klasifikasi minuman beralkohol yang dilarang dalam Pasal 4 berdasarkan golongan dan kadarnya :

  1. Minuman beralkohol golongan A adalah minuman beralkohol dengan kadar etanol (C2H5OH) lebih dari 1 persen sampai dengan 5 persen
  2. Minuman beralkohol golongan B adalah minuman beralkohol dengan kadar etanol (C2H5OH) lebih dari 5 persen sampai dengan 20 persen
  3. Minuman beralkohol golongan C adalah minuman beralkohol dengan kadar etanol (C2H5OH) lebih dari 20 persen sampai dengan 55 persen, seoerti wiski dan vodka

Konsumsi alkohol di Indonesia

Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2020 BPS, secara nasional ada 4,8 persen dari total penduduk Indonesia yang mengonsumsi miras. Rata-rata per orang menghabiskan 8,8 liter miras setiap bulan. Namun, dari segi banyaknya penduduk yang mengonsumsi miras, Sulawesi Utara berada di urutan kedua dengan 34,4 % penduduknya gemar miras. Penduduk yang paling banyak meminum miras adalah Nusa Tenggara Timur (NTT) yaitu 51,6%.

Kalau diukur dari yang paling royal belanja miras dalam setahun, juaranya dipegang Sumatera Utara (Sumut). Daerah ini dalam setahun penduduknya menghabiskan Rp1,2 triliun hanya untuk belanja miras. Angka ini menyumbang 24,7% dari total belanja miras nasional. Adapun total belanja miras secara nasional sebesar Rp4,89 triliun. Penduduk Sulut membelanjakan total Rp237 miliar dalam setahun hanya untuk miras, dan berada di urutan ke-5 dibawah NTT, Kalimantan Barat, dan Bali.

Papua justru tidak masuk dalam 10 besar provinsi tertinggi rata-rata konsumsi miras per orang per bulan dan 10 besar provinsi terbanyak penduduknya mengonsumsi miras. Namun, dalam hal belanja tahunan miras, Papua berada di urutan 7, dengan total belanja miras sebesar Rp231 miliar.

 

Efek yang muncul setelah minum alkohol

  1. Jantung berdebar tidak teratur
  2. Koordinasi tubuh terganggu
  3. Mual dan muntah
  4. Wajah memerah
  5. Perubahan suasana hati
  6. Perubahan suhu tubuh
  7. Bicara cadel dan meracau
  8. Sering buang air kecil

Dampak negatif kecanduan alkohol bagi kesehatan

  1. Kerusakan Jantung

Dampak kecanduan alkohol pada tubuh yang pertama adalah kerusakan jantung. Konsumsi alkohol secara berlebihan mampu melemahkan otot-otot jantung. Akibatnya, aliran darah ke seluruh tubuh menjadi terganggu. Kondisi ini ditandai dengan sejumlah gejala, seperti sesak napas, detak jantung tidak teratur (aritmia), kelelahan, batuk berkepanjangan, bahkan hipertensi, stroke, dan serangan jantung.

  1. Peradangan Pankreas

Dampak kecanduan alkohol pada tubuh selanjutnya adalah peradangan pankreas. Kondisi ini dikenal dengan istilah pankreatitis. Terlalu banyak konsumsi alkohol memicu penumpukan enzim di dalam pankreas. Peradangan pada pankreas merupakan kondisi yang ditandai dengan sakit perut, mual, muntah, detak jantung meningkat, demam, dan diare.

  1. Merusak Otak

Alkohol dapat memicu kerusakan otak dengan cara memperlambat penyaluran informasi antar saraf. Kandungan etanol di dalam minuman beralkohol dapat memicu kerusakan spesifik pada beberapa area otak. Akibatnya, pecandu alkohol rentan mengalami gejala perubahan perilaku, suasana hati berubah ekstrim (mood swings), halusinasi, hilang ingatan, hingga kejang.

  1. Infeksi Paru-Paru

Infeksi paru-paru menjadi dampak kecanduan alkohol pada tubuh selanjutnya. Konsumsi alkohol berlebih membuat daya tahan tubuh melemah. Alhasil, beberapa organ tubuh (termasuk paru-paru) kesulitan untuk melawan serangan bakteri dan virus penyebab penyakit. Tidak heran jika pecandu alkohol rentan mengalami infeksi penyakit pernapasan, seperti tuberkulosis dan pneumonia.

  1. Kerusakan Hati

Kecanduan alkohol membuat fungsi hati menjadi tidak optimal. Akibatnya, racun dan limbah yang tidak terpakai tetap berada di dalam tubuh dan menyebabkan kerusakan hati, seperti sirosis hati.

  1. Kerusakan Ginjal

Alkohol memiliki efek diuretik yang bisa meningkatkan produksi urine dalam tubuh. Semakin banyak alkohol yang dikonsumsi, maka semakin banyak pula jumlah urine yang diproduksi. Kondisi ini membuat ginjal kesulitan untuk mengatur aliran urine dan cairan tubuh. Keseimbangan elektrolit dalam tubuh menjadi terganggu dan memicu dehidrasi.

Cara Efektif Mengatasi Kecanduan Alkohol

 

1.     Mencari support system

Dalam mengatasi kecanduan alkohol, support system atau dukungan dari orang terdekat, seperti keluarga atau sahabat, sangatlah penting. Selain itu, Anda juga perlu menjauhkan diri dari lingkaran sosial yang dapat menarik Anda untuk kembali minum alkohol.

 

2.     Menerapkan pola hidup sehat

Selain mencari support system, kebiasaan hidup yang buruk pun harus diubah. Anda dapat menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, mengelola stres, dan menerapkan pola tidur yang baik. Kebiasaan ini akan memudahkan Anda mengatasi kecanduan alkohol. Jika selama ini Anda terlalu sering minum minuman beralkohol, cobalah untuk menggantinya dengan minuman lain yang lebih sehat. Misalnya, air putih, infused water, jus buah segar, atau teh.

 

3.     Melakukan kegiatan positif

Untuk mengatasi keinginan mengonsumsi minuman beralkohol, Anda dapat mengalihkannya dengan melakukan kegiatan positif. Lakukan hobi atau aktivitas yang Anda sukai, seperti berkebun, memancing, atau membaca buku. Ketika merasa stres dan ingin minum minuman beralkohol, coba tenangkan pikiran Anda dengan melakukan olahraga, meditasi, atau yoga. Cara-cara tersebut efektif untuk meredakan stres dan kecemasan.

Mengatasi Kecanduan Alkohol dengan Bantuan Medis

Jika berbagai cara di atas sudah dilakukan tetapi Anda belum juga berhasil lepas dari kecanduan alkohol, sebaiknya berkonsultasilah ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Dokter bisa merekomendasikan pilihan pengobatan atau terapi yang sesuai dengan tingkat kecanduan Anda. Beberapa jenis pengobatan kecanduan alkohol yang dapat diberikan dokter adalah:

 

1.     Detoksifikasi

Detoksifikasi bertujuan untuk mengeluarkan alkohol dan zat beracun dari tubuh. Proses ini merupakan langkah penanganan pertama dan paling penting untuk bisa lepas dari kecanduan alkohol. Terapi detoksifikasi alkohol biasanya membutuhkan waktu sekitar 5–7 hari dan bisa dilakukan di rumah sakit ketergantungan obat (RSKO). Dalam proses detoksifikasi, Anda akan merasakan gejala seperti gemetar, kebingungan, halusinasi, dan kejang. Namun, hal ini dapat dicegah dengan pemberian obat-obatan tertentu.

2.     Konseling dan terapi perilaku

Program ini dapat membantu Anda mempelajari cara mengatasi dorongan untuk kembali minum. Ada beberapa jenis terapi perilaku yang bisa membantu Anda mengatasi kecanduan alkohol, di antaranya:

  • Terapi perilaku kognitif, untuk mengidentifikasi pemicu kecanduan alkohol dan mengajarkan cara untuk mengatasinya
  • Terapi peningkatan motivasi, untuk membangun dan memperkuat motivasi sehingga dapat mengubah perilaku kecanduan alkohol
  • Konseling pernikahan dan keluarga, untuk memperbaiki kemungkinan adanya masalah dalam keluarga atau dengan pasangan yang menjadi penyebab kecanduan alkohol

3.     Obat-obatan

Ada beberapa obat medis yang dapat digunakan untuk mengatasi kecanduan alkohol, antara lain:

  • Disulfiram, jenis obat yang dapat memberikan efek rasa sakit pada tubuh saat mengonsumsi minuman beralkohol, sehingga menurunkan keinginan untuk minum minuman tersebut
  • Acamprosate, obat yang berkerja dengan cara menyeimbangkan kimia tertentu di otak, sehingga mampu menahan keinginan untuk mengonsumsi minuman beralkohol
  • Naltrexone, untuk menghalangi munculnya efek senang atau nyaman yang ditimbulkan oleh alkohol

Gabriella R.

 

DAFTAR PUSTAKA

https://hellosehat.com/mental/kecanduan/ragam-efek-alkohol-pada-tubuh/. Diakses pada 8 Mei 2022.

https://zonautara.com/2021/03/10/ankga-48-penduduk-indonesia-konsumsi-miras Secara nasional ada 48 persen penduduknya gemar miras. Diakses pada 8  Mei 2022.

https://nasional.kompas.com/read/2020/11/12/21050441/ini-klasifikasi-minuman-beralkohol-yang-dilarang-dalam-ruu-larangan-minuman. Diakses pada 8 Mei 2022.

https://www.halodoc.com/artikel/ini-dampak-negatif-kecanduan-alkohol-pada-tubuh. Diakses pada 8 Mei 2022.

Amsal 20:1

Anggur adalah pencemooh,

Minuman keras adalah peribut,

tidaklah bijak orang terhuyung-huyung karenanya

 

Program OYE (Open Your Eyes)

OSIS Bidang 7

 

Media bagi warga SMAK PENABUR Harapan Indah untuk mengetahui informasi informasi dan fakta-fakta unik pada hari-hari penting seputar kesehatan

Memberikan informasi seputar informasi dan fakta-fakta unik pada hari-hari penting seputar kesehatan kepada seluruh warga SMAK PENABUR Harapan Indah

 

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita BPK PENABUR Jakarta - 30 October 2020
Tetap Semangat di Masa Pandemi
Berita BPK PENABUR Jakarta - 09 November 2020
Tetap Semangat di Masa Pandemi - 2
Berita BPK PENABUR Jakarta - 06 November 2020
Semakin Giat Meraih Prestasi
Berita BPK PENABUR Jakarta - 18 August 2021
Countdown AMAZING BENEFIT- 3 Days to go
Countdown AMAZING BENEFIT- 3 Days to go
Berita BPK PENABUR Jakarta - 18 August 2021
Pembukaan Masa Penerimaan Siswa Baru (PSB) BPK PE...
Pembukaan Masa Penerimaan Siswa Baru (PSB) BPK PE...
BERITA LAINNYA - 14 November 2021
Pengendalian Diri
BERITA LAINNYA - 17 November 2021
Penerus Harapan Bangsa
Penerus Harapan Bangsa
BERITA LAINNYA - 18 November 2021
Membuat POC & Pupuk Padat untuk Kebun yang Hijau ...
Membuat POC & Pupuk Padat untuk Kebun yang Hijau ...
BERITA LAINNYA - 18 November 2021
Karakter Disiplin sebagai Pencegahan Diabetes
Karakter Disiplin sebagai Pencegahan Diabetes
BERITA LAINNYA - 19 November 2021
Character Corner: Cara Membangun Karakter Yang Ba...
Cara Membangun Karakter Yang Baik
BERITA LAINNYA - 07 August 2023
Pekan ASI Sedunia, mengapa ASI begitu penting? ma...
BERITA LAINNYA - 07 August 2023
Daily Reminder, 07 Agustus 2023
Daily Reminder, 07 Agustus 2023
BERITA LAINNYA - 06 August 2023
Daily REMINDER, 06 Agustus 2023
Daily REMINDER, 06 Agustus 2023
BERITA LAINNYA - 05 August 2023
Daily REMINDER, 05 Agustus 2023
Daily REMINDER, 05 Agustus 2023
BERITA LAINNYA - 08 August 2023
Daily REMINDER, 08 Agustus 2023
Daily REMINDER, 08 Agustus 2023
BERITA LAINNYA - 07 January 2024
Peran Indonesia dalam upaya perdamaian dalam kasu...
BERITA LAINNYA - 09 January 2024
Konflik Rohingya di Myanmar dan Peran Indonesia d...
Konflik Rohingya di Myanmar dan Peran Indonesia d...
BERITA LAINNYA - 10 January 2024
Peran Indonesia dalam upaya perdamaian di Laut Ci...
Peran Indonesia dalam upaya perdamaian di Laut Ci...
BERITA LAINNYA - 11 January 2024
Pembersihan Indonesia dalam Rangka Memperingati 1...
Pembersihan Indonesia dalam Rangka Memperingati 1...
BERITA LAINNYA - 12 January 2024
Bisakah Konflik Dihilangkan?
Bisakah Konflik Dihilangkan?
BERITA LAINNYA - 07 September 2024
Tukarkan Amarah dengan Kasih: Rahasia Hidup Bahag...
BERITA LAINNYA - 07 September 2024
Menghadapi Badai Hidup: Belajar dari Kisah Elia
Menghadapi Badai Hidup: Belajar dari Kisah Elia
BERITA LAINNYA - 22 July 2024
Allah selalu menyertai
DAILY REMINDER
BERITA LAINNYA - 23 July 2024
Nyatakan segala hal dalam Allah
DAILY REMINDER
BERITA LAINNYA - 24 October 2024
Yang terburuk adalah merasa tidak berharga
DAILY REMINDER

Choose Your School

GO