Sabtu, 24 April 2020 SDK PENABUR Summarecon Bekasi bersama dengan siswa dan orang tua bersama-sama mengikuti ibadah keluarga. Ibadah dengan tema “It’s Okay to not be Okay” merupakan ibadah bersama untuk saling menguatkan di masa-masa sulit. Ibadah ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mempererat hubungan antara sekolah dengan orang tua maupun antar orang tua. Pandemi yang tidak kunjung berakhir membuat banyak pihak mengalami masalah. Melalui ibadah keluarga ini, guru, orang tua, dan siswa dapat saling menguatkan satu sama lain agar tetap menyalakan lilin pengharapan dalam hidupnya. Kegiatan dilakukan secara daring dengan 223 orang yang mengikuti ibadah.

Kegiatan diawali dengan sapaan hangat dari Ibu Tabita Juwanapri, selaku kepala sekolah, kepada siswa dan orang tua. Siswa dan orang tua terlihat bahagia dengan senyum manis dan semangat pagi memberikan sapaan. Sapaan hangat juga disampaikan oleh Ibu Merry Gultom  sebagai pembawa acara ibadah keluarga pagi hari ini. Ibu Merry mempersilahkan guru, orang tua, dan siswa untuk mengambil saat teduh sejenak sebagai persiapan mengikuti ibadah.

Nyanyian awal ibadah dibawakan oleh Ibu Nada dengan memainkan gitar sebagai alat musiknya. Nyanyian “Bapa Ku Datang PadaMu” dinyanyikan secara langsung dan diikuti oleh seluruh guru, orang tua, dan siswa. Setelah mengangkat pujian, dilanjutkan dengan doa pembuka. Doa pembuka dibawakan oleh orang tua  dari Christabel dan Pieter.

Firman Tuhan dibawakan oleh Pdt. Alexander Urbinas. Ayat firman Tuhan diambil dari kitab 1 Samuel 22 : 1 – 5. Ayat ini mengisahkan tentang Daud yang melarikan diri dari Raja Saul. Daud melarikan diri ke Gua Adulam. Disana, ia bertemu dengan empat ratus orang yang mengalami banyak permasalahan. Daud menjadi pemimpin mereka. Daud mengalami pemulihan dengan melihat orang lain yang juga memiliki masalah dalam hidupnya. Ia merasa bahwa bukan hanya dirinya sendiri yang memiliki masalah saat ini.

Seperti Daud yang diminta untuk keluar dari gua agar dapat mengalahkan rasa takutnya, kita juga harus keluar dari gua permasalahan hidup kita. Tidak masalah jika kita sedang tidak baik-baik saja. Jangan merasa sedih jika anak-anak tidak sebaik yang kita harapkan, semua anak itu unik dan memiliki talenta yang berbeda-beda. Siswa juga diharapkan tetap percaya diri dan terus belajar menjadi lebih baik. Kita juga harus tetap kuat dalam menghadapi permasalahan hidup. Kita harus mampu menghadapi masalah dengan mengandalkan Tuhan. Apapun yang menjadi pergumulan kita, kiranya sukacita tetap memenuhi hari-hari kita.

Hal menarik selama membawakan firman, Pdt. Alex menggunakan ikon boneka yang banyak diminati oleh siswa. Salah satunya tokoh Kermit si kodok. Tentu saja ini menarik bagi siswa sehingga mereka beberapa kali menyebutkan nama tokoh kartun ini dan menirukan suaranya. Tidak hanya itu, ada juga online quiz yakni pertanyaan mengenai tokoh dan kejadian di dalam Alkitab. Kegiatan ini menarik karena pada umumnya siswalah yang mengikuti berbagi kuis seru di kelas zoom, kali ini orang tua dan siswa bersama-sama menjawab pertanyaan mengenai Alkitab.

Setelah mendengarkan firman, Pdt. Alex membawakan doa syafaat. Bersama-sama mendoakan kesehatan setiap orang  di masa pandemi dan meminta kekuatan dalam menghadapi setiap masalah. Juga agar dapat tetap bersyukur dan bersukacita bahkan di saat tersulit sekalipun.

Selanjutnya persembahan pujian dari keluarga Andrew dan Britanny yaitu membawakan pujian “Jalan Serta Yesus” yang menambah sukacita dengan gerakan kecil yang penuh semangat. Kegiatan ditutup dengan ucapan terimakasih kepada semua orang tua dan siswa yang mengikuti ibadah yang disampaikan oleh Mr. Wahyu. Sesi foto menjadi hal wajib dalam sebuah kegiatan. Senyuman indah diberikan setiap orang tua dan siswa untuk menyimpan kenangan indah pada ibadah keluarga SDK PENABUR Summarecon Bekasi. Semoga melalui ibadah keluarga ini, setiap orang dapat semakin dikuatkan dan bersukacita dalam setiap keadaan. It’s Okay To Be Not Okay.

Tuhan Yesus Memberkati.

Iren Carolina Purba