Kurikulum Merdeka di PENABUR Kota Modern: Masa Iya Bikin Peserta Didik Makin Open Minded dan Kreatif?!
WEB CONTENT - 26 January 2024
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Republik Indonesia Nadiem Makarim telah mengganti kurikulum pendidikan Indonesia menjadi Kurikulum Merdeka Belajar. Dikutip pada situs resmi Kemendikbud Ristek, Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Kurikulum Merdeka adalah platform pengajaran merdeka yang memungkinkan guru mendapatkan inspirasi, referensi, dan pemahaman untuk menerapkan Kurikulum Merdeka dan menjadi pengajar yang lebih baik. Kurikulum belajar fleksibel dan terbuka ini mencerminkan kemajuan dalam sistem pendidikan di Indonesia. (Agus Setiawan, 2023)
Seluruh BPK PENABUR Jakarta memulai Kurikulum Merdeka di Tahun Ajaran 2023/2024. Kurikulum Merdeka diharapkan dapat membantu guru mewujudkan Pelajar Pancasila. Fokus utamanya adalah menggunakan Kurikulum Merdeka secara efektif sebagai sarana belajar untuk meningkatkan keterampilan, sarana berkarya, membangun jaringan, dan menjadi media berbagi informasi. Saat ini, ada sekitar 2.000 referensi perangkat ajar berbasis Kurikulum Merdeka, serta perangkat asesmen siswa yang dapat membantu guru melakukan diagnosis literasi dan numerasi siswa dengan cepat.
Hasil Survei Pelaksanaan Kurikulum Merdeka
Hasil survei yang dilakukan pada siswa kelas 7 SMPK PENABUR Kota Modern menunjukkan bahwa 68% siswa setuju bahwa Kurikulum Merdeka dapat mengeksplorasi minat dan bakat siswa. "Menurut saya Kurikulum Merdeka itu sistem pembelajaran yang merdeka lebih mengutamakan nilai sikap dan mengembangkan kreatifitas siswa, pengaruh dari kurikulum merdeka itu meningkatkan kreatifitas dan hasil nilai belajar siswa,” ujar Melvin C. Cahyadi.
Menurut Yosia C. Pangestu, Kurikulum Merdeka sangatlah menarik. ”Selain belajar kayak biasa, di kurikulum merdeka kita ngelakuin berbagai proyek di setiap pelajarannya yang membuat kita jadi lebih kreatif dan pastinya melatih kerja sama kita dengan teman-teman,” ujarnya. Sesuai hasil survei, 54,4% dari peserta didik kelas 7 di SMPK PENABUR Kota Modern sangat setuju bahwa Kurikulum Merdeka membantu mereka dalam bekerja sama dalam tim dan menemukan Solusi dari suatu permasalahan.
Dalam Kurikulum Merdeka, siswa kelas 10 juga dapat memilih beberapa mata pelajaran pilihannya. Pastinya hal tersebut sangat membantu dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Namun, tetap ada beberapa mata pelajaran yang wajib, seperti Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan PPKn. “Skill untuk berkomunikasi, melihat satu langkah ke depan, dan karakter ada dalam Kurikulum Merdeka, karena Kurikulum Merdeka semacam pra-kuliah. Kami diberi kebebasan, namun ada tanggung jawabnya juga. Secara tidak langsung, kita menjadi bisa melihat kepribadian dan karakter teman-teman sekelas ketika berdiskusi,” ujar Bianca A. Sulyus.
Teknologi sangat berpengaruh dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka, seperti membantu menemukan jawaban dalam mengerjakan tugas. Walaupun dapat mencari di buku, tetapi internet dapat membantu dalam waktu singkat. Teknologi juga membantu dalam membuat presentasi seperti melalui PPT ataupun Canva. Nadine Patricia menjelaskan, bahwa di sekolah kami terdapat fasilitas berupa IFP (Interactive Flat Panel). Fasilitas ini berupa televisi touch screen dengan berbagai fitur (papan tulis digital, media komunikasi, dan lainnya). IFP dapat connect ke laptop guru, sehingga guru-guru dapat mengajar lebih mudah dan menarik. Para murid pun dapat lebih tertarik untuk mendengar penjelasan guru.
Dengan adanya Kurikulum Merdeka, Sekolah di Indonesia mulai menerapkan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang merupakan cara baru untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada pelajar. P5 akan lebih melibatkan kegiatan berbasis proyek. P5 adalah sebuah sistem pembelajaran yang bertujuan untuk mengamati dan menemukan solusi terhadap permasalahan di sekitar menggunakan lima aspek utama, yaitu potensi diri, pemberdayaan diri, peningkatan diri, pemahaman diri, dan peran sosial. Dalam P5, metode pembelajaran yang lebih interaktif digunakan dan siswa didorong untuk aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran. (Yaslinda Utari Kasim, 2023).
Melalui wawancara kepada salah satu teman kami Yosia, dapat diketahui bahwa program P5 sangat penting bagi siswa. “Program P5 sangat penting bagi siswa karena dapat menciptakan pribadi yang mandiri serta siap dalam menghadapi berbagai rintangan di masa depan, entah di dunia pekerjaan manapun. Misalnya, tentang perencanaan, pengolahan, pemilihan, dan masih banyak lagi. Pastinya, P5 juga membentuk dan karakter siswa dalam pembelajaran,” ujarnya. Dalam pembelajaran sehari-sehari, beberapa karakter program P5 dapat diterapkan di dalamnya, karena program P5 bertujuan membentuk karakter sesuai dengan profil Pancasila.
Salah satu karakter yang dapat diterapkan adalah religius, pentingnya menghargai perbedaan agama, dan toleransi supaya hidup rukun. Selain itu, ada contoh lain dari teman kami, Nadine Patricia “Contohnya, tidak membuang sampah sembarangan dan memisahkan sampah organik dan non organik. Setelah program P5, kami menjadi sadar bahwa buang sampah sembarangan dapat membuat lingkungan menjadi rusak,. Hal ini didukung dengan proyek kami yang nyata dan bukan teori semata,” ujarnya.
Tujuan dari adanya P5 bukan hanya “mengetahui” teori saja, tetapi juga “mengalaminya” sendiri. Jadi, yang sudah didapatkan melalui materi juga dapat diimplementasikan dengan berkontribusi bagi sekolah. “Program P5 sendiri sudah merangkum hal-hal yang diperlukan masyarakat Indonesia untuk menerapkan Pancasila, seperti keimanan, gotong royong, bernalar kritis, kreatif, dan berkebhinnekaan global. Ketika menerapkannya dalam materi pembelajaran dan kehidupan sehari-hari, maka nilai-nilai Pancasila tersebut sudah terwujud,” ujar Bianca.
55,3% dari siswa kelas 7 SMPK PENABUR Kota Modern, setuju bahwa program P5 dapat mengembangkan keterampilan komunikasi dan kepemimpinan. Program P5 juga dapat membantu kita mengembangkan kepemimpinan dan kerja sama di antara siswa. Seperti, saat bekerja dengan orang-orang baru dan akhirnya menemukan hal yang tidak sesuai dengan karakter masing-masing, tentunya akan menghambat kerja sama. Di sisi lain, banyak sekali kepribadian yang terdapat di setiap siswa. Di program P5 inilah solusi dari permasalahan tersebut dapat ditemukan. “Dengan kita berinteraksi itu bisa membantu,” ujar Christina M. Santoso. Jadi, program P5 ini sebenarnya cukup efektif untuk mengembangkan kepemimpinan dan kerjasama di antara siswa.
Penulis: Maria Felicya (8C) & Marisca Sriagora (7B)
Guru Pendamping: Renaldo Aditya P., S.Pd.
Sumber:
Narasumber:
- Wakil Ketua OSIS SMAK PENABUR Kota Tangerang periode 2023/2024, siswa X-5, Yosia C. Pangestu (16)
- Wakil Sekretaris OSIS SMAK PENABUR Kota Tangerang periode 2023/2024, siswi X-3, Bianca A. Sulyus (16)
-Anggota Kepengurusan MPK SMPK PENABUR Kota Modern periode 2023/2024, siswi VII-C, Nadine Patricia (13)
- Anggota Kepengurusan MPK SMPK PENABUR Kota Modern periode 2023/2024, siswa VII-E, Melvin Christian Cahyadi (13)
- Anggota Kepengurusan MPK SMPK PENABUR Kota Modern periode 2023/2024, siswi VII-E, Christina M. Santoso (13)
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur