Journey Of Suffering - Penderitaan Bagian Dari Hidup
BERITA LAINNYA - 13 December 2024
Nah, setelah kita mengetahui tentang sebuah nilai dari penderitaan. Aku mau kita sama-sama lebih memahami lagi, bahwa penderitaan merupakan bagian dari hidup. Seperti yang udah aku sampaikan diawal, kita, di dunia ini… Tidak mungkin terlepas dari namanya penderitaan. Ada hal yang bisa kita tolak dalam hidup kita, contohnya nolak seseorang yang confess ke kita, atau menolak hal-hal lainnya. Jadi ada hal yang bisa kita tolak dalam hidup ini, tapi ada hal lain juga yang ga bisa kita tolak. Yaitu, penderitaan. Apakah kita bisa memilih untuk tidak menderita? Tidak bisa. Kita semua tidak bisa memilih untuk tidak menderita. Kita lanjut lagi baca ayat di kitab Wahyu…
Wahyu 2:10a-b
2:10a Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita!
2:10b Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari.
Di ayat ke-10a, dikatakan “Jangan takut” terhadap apa yang akan atau engkau harus derita saat ini. Tapi kalau kita lihat di ayat ke-10b, Tuhan kasih fakta. Walaupun Tuhan bilang jangan takut, setelah ini kamu akan terus mengalami penderitaan. Dikatakan bahwa kamu akan dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan... Penderitaan akan terus ada, dan ga berhenti hari ini aja, tapi terus berlanjut ke hari-hari selanjutnya dengan penderitaan yang lain. Atau mungkin bergumul dengan penderitaan yang sama. Tapi firman Tuhan mengatakan jangan takut, meskipun kamu harus menghadapi realita bahwa penderitaan itu datangnya silih berganti, tapi jangan takut.
Selama masa pandemi, aku sering merasa tertekan dengan berbagai tantangan, mulai dari nilai ulanganku yang sering menurun hingga masalah pertemanan. Aku menjadi pribadi yang tertutup semasa SMP, ketika aku pindah dari sekolah lamaku tanpa keinginanku sendiri. Aku jadi harus berpisah dengan teman-temanku tanpa berpamitan. Rasanya semua beban itu datang sekaligus—aku merasa gagal dan kesepian. Aku menjadi benar-benar malas belajar dan tidak peduli akan sekolah, nilai ulanganku turun sangat drastis. Memasuki kelas 9 aku menjadi merasa ‘tidak cukup baik’ di mata orang lain, aku jadi mengasihani diriku sendiri dan malu karena nilai raportku yang buruk, dan itu membuatku sangat cemas. Di sisi lain aku merasa seolah tidak ada yang mengerti apa yang aku rasakan.
Aku mulai merasakan betapa beratnya menjalani semuanya, tetapi seiring waktu, aku belajar untuk menerima bahwa hidup memang tidak selalu mudah. Terkadang kita perlu melepaskan hal-hal, dan tidak terpaku pada masa lalu. Penderitaan dan kegagalan itu bukan akhir dari segalanya. Aku mulai belajar untuk kembali kepada diriku yang dulu, memahami bahwa setiap kesulitan adalah bagian dari perjalanan hidup yang membentuk siapa aku nantinya. Dan itu yang membuatku memegang prinsip, untuk menahan semua penderitaan ini sebentar saja demi ‘mengurangi’ penderitaanku di masa depan. Perlahan nilaiku mulai membaik, meskipun masih buruk pada mata pelajaran tertentu. Memang semua orang memiliki kekurangan kelebihannya masing-masing, tapi disitu aku tetap berusaha untuk melakukan semuanya semaksimal mungkin, tanpa lupa akan penyertaan Tuhan yang selalu ada dalam setiap kesulitanku. Seiring berjalannya waktu, terkadang aku masih menyesali perbuatanku yang kekanak-kanakan kala itu. Tapi aku mulai bisa melihat semua itu sebagai pelajaran, bukan sebagai hambatan yang tidak bisa diatasi.
Penderitaan memang tidak bisa kita buang dalam hidup kita, penderitaan harus kita hadapi. Lalu, pertanyaannya. Apa tujuan atau akhir dari penderitaan kita? Apakah Tuhan hanya ingin kita menderita saja, dan senang bertepuk tangan saat anak-Nya menderita?
Jawabannya, Tidak. Apa tujuan atau akhir dari penderitaan ini? Kita belajar dari poin pertama bahwa penderitaan adalah agar membuat iman kita semakin bertumbuh didalam Tuhan. Dan di poin kedua kita juga sudah belajar, bahwa penderitaan itu merupakan bagian dari hidup kita, kita mau terima bahwa penderitaan itu merupakan bagian dari hidup kita, supaya kita hidup bersama-Nya. Lalu, apa akhir dari penderitaan itu sendiri?
Lanjut di minggu depan...
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur