BERJUANG MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI

Berita Lainnya - 09 May 2023

BERJUANG MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI

Kolaborasi dengan Peserta Intern Kompas:

Aurelia Tamirin (Mahasiswa Jurusan Kriminologi, Universitas Indonesia) dan

Alethea Pricila Sianturi (Mahasiswa Program Studi Jurnalistik, Universitas Multimedia Nusantara)

 

Saat ini banyak siswa lulusan tingkat menengah atas sedang mempersiapkan diri mengikuti tes ujian masuk perguruan tinggi negeri.

Perguruan tinggi negeri masih menjadi idaman bagi siswa lulusan tingkat menengah atas. Persiapan dilakukan jauh-jauh hari sebelum mengikuti tes ujian masuk kampus negeri. Mereka berebut ribuan kursi di PTN yang tersebar di seluruh Indonesia.

Untuk dapat diterima di PTN, banyak siswa SMA yang sudah mempersiapkan diri sejak kelas 10. Ada tiga jalur masuk PTN yang dibuka secara nasional pada 2023, seperti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Ujian Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dan Seleksi Mandiri PTN 2023. SNBP menjadi seleksi PTN yang dibuka pertama kali melalui jalur undangan dari sekolah. Jalur ini merupakan pengganti dari Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Penerimaan PTN jalur ini biasanya dilakukan dengan melihat hasil nilai akademis dan prestasi yang dimiliki selama belajar di tingkat menengah atas.

Persiapan itulah yang dilakukan Theresia Audrey Adiwinata (17) dari SMAK Penabur Bintaro Jaya yang telah lulus seleksi SNBP di Universitas Indonesia. Dia mengambil Jurusan Ilmu Administrasi Niaga, Fakultas Ilmu Administrasi (FIA). ”Aku lulus dari jalur SNBP karena dapat eligible dari sekolah, jadi nyoba aja selagi ada jalur yang bisa diikuti,” ucap Audrey, Kamis (4/5/2023).

Keberhasilan Audrey tidak luput dari perjuangan selama ini. Sejak kelas 10, Audrey giat belajar demi meningkatkan nilai mata pelajaran. Meski dalam beberapa mata pelajaran ia tidak terlalu andal, Audrey menutupi nilai tersebut dengan tugas atau mata pelajaran lainnya yang ia kuasai. Ini membuatnya harus merelakan waktu tidurnya karena harus belajar hingga dini hari.

”Enggak semua mata pelajaran aku kuasai, tapi di mata pelajaran yang aku ngerasa aku bisa, itu belajarnya lebih ditekenin biar nilainya bisa ningkatin rata-rata rapor. Aku harus fokus, terutama di mata pelajaran yang masih kurang,” ujarnya.

Usahanya untuk mengejar masa depan tidak selalu berjalan mulus. Audrey kerap khawatir, terlebih ketika menunggu pengumuman SNBP. ”Awalnya pas daftar SNBP tenang-tenang aja, tapi pas udah deket pengumuman itu udah kayak apa pun hasilnya, ya, udah mau web-nya warna biru ya bagus, kalo merah ya udah karena pas itu aku bener-bener enggak kepikiran kalau bakalan keterima di UI,” katanya.

Giat belajar

Seleksi jalur SNBP memiliki kuota sedikit sehingga bagi siswa yang belum lolos biasanya akan memilih jalur UTBK-SNBT. Tahun ini, UTBK-SNBT diselenggarakan pada 8-14 Mei 2023 (Gelombang I) dan 22-28 Mei 2023 (Gelombang II).

Berbeda dengan Audrey, saat ini masih banyak siswa yang masih ketar-ketir menunggu UTBK untuk mendapat kampus yang diinginkan. Aurelia Tera Puspita (18), siswi kelas 12 SMAN 101 Jakarta, gagal menembus Universitas Gadjah Mada setelah tidak lolos jalur SNBP. Namun, kegagalan itu tak menyurutkan semangatnya mengejar Jurusan Statistika di UGM.

”Sulit banget dan peluangnya memang kecil buat lolos di Statistika UGM karena jurusan yang unggul dan sedang ramai tentang skill data dan statistika, jadi pasti banyak peminat,” kata Aurelia saat dihubungi melalui telepon pada Kamis (4/5).

Dalam upaya mengejar mimpinya, Aurelia menceritakan, dirinya sudah mengikuti bimbingan belajar tambahan sejak beberapa bulan lalu. ”Dari bulan September, pokoknya selama les, belajar yang bener dan enggak bolos-bolosan masuk les. Oh iya, datang tepat waktu juga karena sayang banget kalau datang telat, jadinya penjelasan beberapa soal sebelumnya bakal kelewat,” katanya.

Selain les, Aurelia melanjutkan belajar di rumah secara mandiri di rumah dengan berlangganan ke aplikasi belajar daring, mengikuti kelas-kelas daring yang tersebar di berbagai media sosial, berlatih soal-soal, serta mengikuti try out daring. Bahkan, Aurelia mendisiplinkan diri dengan tidak sering berselancar di media sosial, apalagi berpacaran.

”Aku mikir, kalau main dan pacaran menjadi faktor penyebab kalau aku enggak lulus, jadi aku menghindari semua itu. Nanti deh kalau udah melewati ini semua, baru bisa main seperti biasa,” katanya.

Sahira Ayla Matilda Magren (18) dari SMAN 6 Tangerang Selatan juga sedang berusaha meraih kursi di Universitas Jenderal Soedirman. Dia akan mengikuti UTBK gelombang 1 untuk masuk ke Jurusan Ilmu Kelautan. ”Aku milih Unsoed karena jurusan yang aku incar ada di situ. Selain itu, passing grade Unsoed untuk Jurusan Ilmu Kelautan tidak setinggi kampus lainnya,” kata Ayla.

Ayla harus belajar lebih giat, apalagi tanpa mengikuti bimbingan belajar tambahan. Dalam sehari, Ayla membagi waktu belajarnya menjadi tiga sesi mulai dari pukul 09.00 hingga 22.00. Ia menyebut topik yang biasanya dipelajari seputar penalaran umum, pengetahuan kuantitatif, dan penalaran matematika. ”Belajar untuk PTN ini aku bikin jadwal belajar sendiri, aku bagi jadi 3 sesi atau terkadang lebih. Kayak aku mulai belajar jam 9 pagi sampai jam 12 siang, lalu dilanjut jam 3 sore sampe jam 6, dan dilanjut dari jam 8 sampai jam 10 atau terkadang lebih,” ujar Ayla.

Menurut dia, pembagian waktu belajar ini dilakukan sesuai keinginannya. Terlebih, kini Ayla sudah tidak masuk sekolah sehingga ia semakin fleksibel dalam mengatur waktu belajar. Meski begitu, Ayla terkadang merasa takut dan cemas saat memikirkan kuliah. Ia bahkan sempat menyerah dan berpikir untuk melanjutkan studi ke kampus swasta.

Istirahat dan hiburan

Kegiatan sehari-hari yang dipenuhi dengan belajar terus-menerus bisa menimbulkan tekanan bagi para siswa. Untuk itulah, perlu adanya istirahat dan mencari hiburan di sela-sela belajar. Psikolog pendidikan dari Grome Hana Talita Margijanto, M.Sc, M.Psi, mengatakan, persiapan ujian tes masuk perguruan tinggi bisa berdampak pada kesehatan mental siswa.

”Berdampak besar terhadap mental dan fisik mereka karena ini, kan, satu tes yang persiapannya banyak dan dibebani ekspektasi untuk lolos dari diri sendiri dan orang lain sehingga jika siswa tidak bisa meregulasi emosi, siswa mungkin sekali merasa stres,” kata Hana pada Jumat (5/5).

Baca juga: Ide Segar Desainer Muda

Kegiatan belajar sebaiknya diimbangi dengan istirahat yang cukup dan hiburan yang bisa dipilih sesuai dengan hobi. ”Kita bukan mesin yang bisa terus belajar sehingga perlu waktu rehat. Tiap orang memiliki preferensi (hiburan) dan ini harus ditemukan setiap orang. Bisa sesederhana jalan-jalan di sekitar rumah, berkumpul dengan teman, minum air yang banyak, olahraga,” kata Hana.

Selain itu, dukungan dari orang-orang di sekitar siswa juga diperlukan. Dukungan itu bisa berasal dari orangtua dan teman-temannya.

”Orangtua perlu untuk mau mendengarkan perasaan anak mereka dan membantu kebutuhan anak mereka selama persiapan ujian. Menurut saya, penting supaya orangtua tetap memperbolehkan anak mereka untuk membuat pilihan dan tidak mengarahkan sepenuhnya,” kata Hana.

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita Lainnya - 05 August 2024
REFLEKSI PKBN2K 5 AGUSTUS 2024
Berita Lainnya - 01 August 2024
NARASI IBADAH HUT PENABUR KE-74
NARASI IBADAH HUT PENABUR KE-74
Berita Lainnya - 10 July 2024
ABJ MAGAZINE EDISI SOSOK: AURELLIA ABIGAEL CAHYAN...
ABJ MAGAZINE EDISI SOSOK: AURELLIA ABIGAEL CAHYAN...
Berita Lainnya - 14 May 2024
ABJ MAGAZINE EDISI XXXI: ABJ GOES TO 8TERNITY 2024
ABJ MAGAZINE EDISI XXXI: ABJ GOES TO 8TERNITY 2024
Berita Lainnya - 14 May 2024
ABJ MAGAZINE EDISI XXX: LOMBA FLOORBALL PUTRI
ABJ MAGAZINE EDISI XXX: LOMBA FLOORBALL PUTRI
Berita Lainnya - 18 March 2024
REFLEKSI PKBN2K 18 MARET 2024
Berita Lainnya - 11 March 2024
REFLEKSI PKBN2K 11 MARET 2024
REFLEKSI PKBN2K 11 MARET 2024
Berita Lainnya - 05 March 2024
PENGARUH TEKNOLOGI DI BIDANG POLITIK
PENGARUH TEKNOLOGI DI BIDANG POLITIK
Berita Lainnya - 04 March 2024
REFLEKSI PKBN2K 4 MARET 2024
REFLEKSI PKBN2K 4 MARET 2024
Berita Lainnya - 29 February 2024
ABJ MAGAZINE EDISI XXV: PERKAJU 2024
ABJ MAGAZINE EDISI XXV: PERKAJU 2024
Berita Lainnya - 20 December 2023
ABJ MAGAZINE EDISI XXIII: MERAYAKAN KEPEDULIAN AL...
Berita Lainnya - 18 December 2023
REFLEKSI PKBN2K 18 DESEMBER 2023
REFLEKSI PKBN2K 18 DESEMBER 2023
Berita Lainnya - 11 December 2023
REFLEKSI PKBN2K 11 DESEMBER 2023
REFLEKSI PKBN2K 11 DESEMBER 2023
Berita Lainnya - 04 December 2023
REFLEKSI PKBN2K 4 DESEMBER 2023
REFLEKSI PKBN2K 4 DESEMBER 2023
Berita Lainnya - 27 November 2023
ABJ MAGAZINE EDISI XXII: THE STORY OF STORYTELLING
ABJ MAGAZINE EDISI XXII: THE STORY OF STORYTELLING
Berita Lainnya - 19 October 2023
ABJ MAGAZINE EDISI XVI: WORKSHOP SENI 2023
Berita Lainnya - 16 October 2023
REFLEKSI PKBN2K 16 OKTOBER 2023
REFLEKSI PKBN2K 16 OKTOBER 2023
Berita Lainnya - 13 October 2023
ABJ MAGAZINE EDISI XV: PERAN MENGINGAT DALAM PENG...
ABJ MAGAZINE EDISI XV: PERAN MENGINGAT DALAM PENG...
Berita Lainnya - 11 October 2023
POJOK LITERASI ABJ
POJOK LITERASI ABJ
Berita Lainnya - 09 October 2023
REFLEKSI PKBN2K SENIN 9 OKTOBER 2023
REFLEKSI PKBN2K SENIN 9 OKTOBER 2023
Berita Lainnya - 24 August 2023
ABJ MAGAZINE EDISI VII: SEMINAR GONG LITERASI
Berita Lainnya - 23 August 2023
ABJ MAGAZINE EDISI VI: PELANTIKAN MPK
PELANTIKAN MPK
Berita Lainnya - 22 August 2023
ABJ MAGAZINE EDISI V: SEMINAR HASIL PSIKOTES
SEMINAR HASIL PSIKOTES
Berita Lainnya - 18 August 2023
ABJ MAGAZINE EDISI IV: KECERIAAN KEMERDEKAAN SMAK...
KECERIAAN KEMERDEKAAN SMAK PENABUR BINTARO JAYA
Berita Lainnya - 21 August 2023
ABJ MAGAZINE EDISI SOSOK: AUDREY MARIA NAULI PASA...
AUDREY MARIA NAULI PASARIBU

Choose Your School

GO