Semoga Tuhan senantiasa menyertai pelayanan Bapak...
Read Moreakarta,bpkpenabur.or.id, Vanessa Shania lahir di ...
Read MoreMemasuki era Disrupsi menjadi tantangan baru bagi dunia pendidikan di Indonesia, salah satunya BPK PENABUR yang tak henti-hentinya mengembangkan berbagai program unggulan untuk menyambut era modern ini. Era disrupsi teknologi kini semakin maju bahkan sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, termasuk pendidikan. Semua pihak yang terlibat, termasuk guru dan murid, diharapkan mampu mengikuti perkembangan zaman.
Kita diperhadapkan pada masa yang membutuhkan pemikiran tingkat tinggi, analitis, dan tidak manual yang hanya mengikuti kebiasaan yang ada selama ini. Perihal tentang era disrupsi ini bahkan ditanggapi serius oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Bapak Totok Suprayitno. Ia menegaskan bahwa ada tiga tantangan yang harus dihadapi oleh pelaku pendidikan saat ini, diantaranya;
1.Kurikulum
Tantangan pertama adalah tentang kurikulum, karena ini merupakan pegangan sebagai bekal kegiatan belajar anak-anak di sekolah. Selama ini Indonesia mempunyai tradisi mengganti kurikulum setiap 10 tahun, padahal perubahan dunia terjadi setiap hari.
Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud, hal ini harus dipikirkan bagaimana caranya membentuk kurikulum yang bisa beradaptasi, ini mendisrupsi kebiasaan yang ada selama ini. Mungkin lebih baik secara bertahap sehingga polanya mengikuti zaman. Melalui kurikulum, kita ditantang untuk menyiapkan anak-anak yang bisa mempunyai pemikiran antisipatif, kritis, analitis, kreatif dalam memecahkan masalah, berinovasi, dan mempunyai karakter yang bisa beradaptasi untuk hal-hal baru. Karakter itu akan membekali anak-anak kita agar bisa hidup dalam zaman yang penuh kompleksitas dan ketidakpastian, tapi pada saat yang sama penuh dengan kesempatan.
2.Pembelajaran
Tantangan kedua yakni mengenai pengajaran atau penyampaian. Materi pelajaran yang bisa diajarkan oleh guru dengan mudah biasanya akan mudah pula digantikan dengan teknologi. Kalau guru mengajarkan hanya menyampaikan materi yang tertulis di buku, maka tidak ada bedanya dengan internet. Bahkan informasi di internet jauh lebih banyak dan kaya, dimana anak-anak sekarang sudah bisa mencarinya sendiri tanpa bantuan guru. Namun, untuk mengubah kebiasaan mengajar bukan persoalan mudah. Selama ini segala macam hal mengenai pengajaran diatur dari pemerintah pusat. Pengajaran seolah-olah pekerjaan manual, padahal sebenarnya penuh dengan kreativitas, inovasi. Maka dari itu, harus ada perubahan aspek di semua lini. Jadi, tantangan yang sebenarnya adalah perubahan paradigma mengajar. Hal yang mudah biasanya akan mudah juga di otomasi.
3.Asesmen
Tantangan terakhir yakni mengenai tes atau asesmen. Saat ini pemerintah terus berusaha memperbaikinya. Sebab, asesmen diperlukan untuk mengetahui keberhasilan suatu sistem belajar. Asesmen yang baik adalah yang benar-benar bisa menunjukan kemajuan dan perkembangan seorang siswa dengan jujur, tanpa dibuat-buat. Asesmen harus melibat diri kita apa adanya untuk mengetahui kemajuan hasil pembelajaran anak-anak dan bisa memperbaiki diri sehingga dapat belajar lebih baik.
Baca Juga: Ini Dia Biaya Pendidikan Anak Dari SD hingga S1 yang Harus Anda Sediakan
Era disrupsi teknologi dalam dunia pendidikan merupakan sebuah tantangan yang harus dijawab. Masa modern ini adalah kesempatan kita untuk dapat menjadi generasi yang lebih baik. Hal ini pula yang ditanamkan pada para siswa/siswi BPK PENABUR dalam menghadapi era disrupsi teknologi. Dengan bekal visi misi yang kuat, BPK PENABUR yakin pendidikan di Indonesia akan terus berkembang dengan baik seiring perkembangan zaman
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG