Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read MoreKita semua tahu bahwa seiring berkembangnya zaman membuat metode pembelajaran di dunia pendidikan ikut berkembang. Namun meski demikian bukan berarti metode pembelajaran tradisional harus ditinggalkan begitu saja. Karena sebenarnya bapak/ibu guru bisa memanfaatkan permainan tradisional sebagai alat pendukung pembelajaran di sekolah. Selain dianggap dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik, dengan bermain permainan tradisional, saat-saat belajar di sekolah juga bisa lebih menyenangkan sehingga materi yang diajarkan oleh bapak/ibu guru akan mudah dipahami oleh para siswa.
permainan-permainan tradisional yang juga bisa dimainkan bersama-sama ini akan membuat para siswa melatih kemampuan kerja samanya. Itulah sebabnya permainan tradisional sangat penting diterapkan sebagai metode pembelajaran di sekolah. Nah, apa saja sih permainan-permainan tradisional yang bisa dimanfaatkan? Berikut ulasan lengkapnya.
1.Petak Umpet
Bisa dibilang permainan tradisional tidak sulit dan sangat mudah dimainkan. Salah satu siswa hanya perlu berjaga, sementara siswa lainnya mencari lokasi sembunyi. Namun, ketika dibawa ke dalam metode pembelajaran, memang rasanya sedikit sulit karena perlu dicari tahu dulu materi apa yang sekiranya pas.
Salah satu materi pembelajaran yang bisa dibawa dengan metode pembelajaran yang satu ini adalah bahasa Inggris. Dalam permainan petak umpet, seorang siswa yang berjaga harus bisa menghitung menggunakan bahasa Inggris yang dipelajari di kelasnya. Atau bisa juga menghitung menggunakan kosakata bahasa Inggris. bapak/ibu guru bisa menyepakati terlebih dulu berapa jumlah yang harus dihitung.
Selain itu, bapak/ibu guru bisa menentukan ketentuan ketika siswa yang berjaga menemukan teman-teman lainnya yang bersembunyi, sang siswa harus menyebutkan nama teman-temannya itu dengan istilah-istilah lain yang sedang dipelajari dalam materi pembelajaran bahasa Inggris. Hal-hal seperti inilah yang membuat pembelajaran menjadi lebih seru dan menyenangkan.
2.Congklak
Permainan tradisional ini juga tak kalah serunya untuk dimainkan. Dengan mengandalkan alat tertentu permainan yang dikenal sebagai dakon, congklak masih mudah ditemukan di pasar tradisional. Bapak/ibu guru bisa menjadikan permainan ini sebagai alat belajar juga lho.
Cara memainkan congklak juga cukup mudah. Pemain hanya perlu mengambil biji-bijian yang terdapat pada setiap lubang di dakon untuk kemudian mengisi lubang-lubang lain satu per satu dengan biji yang diambil. Jika biji jatuh di lubang yang terdapat biji-bijian lain, pemain bisa meneruskan mengisi lubang. Tapi bila jatuh di lubang yang kosong, maka pemain tidak bisa melanjutkan permainannya.
Nah, materi yang cocok untuk diterapkan pada permainan tradisional ini adalah mata pelajaran matematika. Bapak/ibu guru bisa mengajarkan konsep dasar kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dengan permainan congklak.
Caranya adalah cukup siapkan congklak lalu beri nomor untuk setiap lubang pada dakon. Siapkan biji-bijian yang terdiri dari dua warna, misalnya merah dan biru. Nah, sebelum memulai bermain, berikan permasalahan untuk nantinya dijawab oleh para siswa, misalnya mencari KPK dari angka 2 dan 3.
Masukkan biji merah untuk kelipatan 2, jadi letakan pada lubang nomor 2, 4, 6, 8, 10, 12, dan seterusnya. Lalu masukkan biji biru untuk kelipatan 3, jadi letakan biji-bijian itu pada lubang bernomor 3, 6, 9, 12, 15, dan seterusnya. Dari sini bapak/ibu guru akan menemukan bahwa lubang dengan nomor 6, 12, dan kelipatan berisi 2 biji yang sama. Bapak/ibu guru bisa menjelaskan bahwa 6, 12 dan kelipatannya merupakan KPK dari 2 dan 3. Dari persekutuan itu, bilangan kecilnya adalah 6.
3.Engklek
Permainan tradisional ini juga dikenal sebagai dampu, permainan tradisional sudah pasti banyak dikenal di seluruh Nusantara. Cara memainkannya juga mudah dan unik. Pemain hanya perlu melompati bidang-bidang datar yang digambar di atas tanah menggunakan satu kaki. Pada ujung petak, dibuat bentuk mirip gunung. Kemudian sebelum melompat, seorang pemain harus melempar sebuah batu yang dikenal sebagai "Gaco". Gaco sendiri wajib dilempar ke petak sesuai urutan, yang mana petak yang terdapat gaco dilarang untuk diinjak. Setelah mencapai petak gunung, pemain berbalik untuk mengambil gaconya, yang kemudian akan dilemparkan lagi ke petak urutan selanjutnya.
Dengan permainan tradisional ini bapak/ibu guru bisa menggunakannya dalam semua materi. Salah satunya bisa digunakan sebagai alat bantu untuk mengingat dan menghafal sebuah konsep pelajaran. Caranya bapak/ibu guru bisa meletakan kartu soal pada masing-masing petak, lalu setiap siswa yang masuk ke petak itu harus menjawab soal yang ada.
4.Gobak sodor
Bisa dibilang dari permainan-permainan tradisional di atas, inilah yang paling seru. Gobak sodor dapat melatih kekompakan, kerja sama, dan yang utama; keberanian para siswa. Permainan gobak sodor adalah permainan kelompok. Diperlukan satu kelompok sebagai tim laku dan satu kelompok lainnya adalah tim jaga. Inti dari permainan ini sendiri adalah tim jaga harus berdiri tepat di garis depan petak gobak sodor agar tim laku tidak bisa melewati garis petak tersebut secara bolak-balik. Kalau tim laku mau menang, maka seluruh anggota timnya harus bolak balik.
Materi pembelajaran dalam permainan tradisional ini adalah pembelajaran PKN atau materi yang berhubungan dengan kerja sama. Para siswa akan merasakan pengalaman langsung bagaimana permainan tradisional ini dapat mengajarkannya cara bekerjasama yang baik dan benar. Berikan juga kesempatan para siswa berdiskusi sendiri menentukan formasi dan strategi timnya. Sehingga, para siswa bisa belajar memecahkan masalah dan bertanggung jawab.
Baca Juga: Bagaimana Manajemen Waktu yang Baik untuk Anak Usia Sekolah
Demikianlah beberapa permainan-permainan tradisional yang bisa dimainkan sebagai metode pembelajaran bagi para siswa di sekolah. Berbagai sekolah terbaik yang memiliki fasilitas seperti taman bermain dan lapangan olahraga bisa dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan permainan tradisional sehingga metode belajar siswa menjadi lebih menyenangkan.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG