Semoga Tuhan senantiasa menyertai pelayanan Bapak...
Read Moreakarta,bpkpenabur.or.id, Vanessa Shania lahir di ...
Read MoreSebagai orang tua tentu ingin anaknya dapat melindungi dirinya sendiri tanpa kehadiran mereka. Sering kali maraknya perundungan pada anak kerap membuat orang tua khawatir. Itulah sebabnya beberapa orang tua mengirim anaknya belajar bela diri.
Olahraga tersebut memang memiliki banyak manfaat bagi anak, diantaranya meningkatkan kebugaran fisik, melatih ketangkasan, serta baik untuk kesehatan mentalnya. Namun, belajar bela mandiri bagi anak tentu tidak boleh sembarangan. Yang lebih utama, anak harus memahami bahwa bela diri bertujuan untuk melindungi diri sendiri, bukan menjadikannya jagoan yang lebih unggul dari anak-anak lainnya.
Selain itu, perlu dilakukan dengan aman agar anak terhindar dari cidera. Tentunya hal ini membuat para orang tua bertanya - tanya, kapan waktu yang tepat mengirim anak berlatih bela diri? Dan jenis bela diri apa yang aman untuk anak? Berikut ini ulasan selengkapnya.
Waktu yang tepat untuk belajar bela diri
Meskipun tidak ada aturan baku pada usia berapa anak dapat mulai berlatih bela diri. Namun, kebanyakan ahli berpendapat olahraga ini dapat mulai diajarkan anak sejak usia 6 tahun. Sebab, pada usia tersebut, sebagian besar anak sudah dapat mengikuti instruksi dengan baik sehingga akan lebih memahami pelatihnya.
Jenis bela diri yang aman untuk anak
Ada banyak jenis bela diri dengan berbagai aliran di dunia. Masing-masing juga memiliki risiko tersendiri bagi anak-anak. Namun, umumnya masing-masing perguruan memiliki materi pembelajaran untuk anak-anak. Namun, anak-anak hanya akan dilatih dengan materi tingkat dasar, seperti berdiri sempurna, kuda-kuda, menendang, dan menangkis serangan. Nah, berikut ini beberapa jenis bela diri yang dapat diperkenalkan pada anak.
1.Taekwondo
Olahraga bela diri asli Korea ini sudah dikenal di Indonesia sejak lama, dan semakin populer sejak demam budaya Korea masuk ke Indonesia. Olahraga ini memang dirancang untuk melindungi diri dari bahaya mengedepankan gerakan tangan dan kaki.
Menurut beberapa studi, taekwondo bisa meningkatkan konsentrasi anak dan menumbuhkan rasa percaya diri.
2.Pencak silat
Olahraga bela diri ini merupakan seni bela diri asli Indonesia yang tidak hanya mengedepankan latihan fisik tetapi juga mental. Setiap gerakannya memiliki filosofi tertentu yang tidak hanya indah tetapi juga syarat dengan makna.
Di Indonesia ada sekitar 840 perguruan yang terdaftar dalam Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) setiap daerah biasanya memiliki aliran silatnya tersendiri yang kental dengan tradisi wilayah masing-masing. Dengan belajar pencak silat, anak-anak tak hanya berilmu bela diri, tapi juga bisa turut andil melestarikan warisan budaya asli Indonesia.
3.Aikido
Aikido merupakan olahraga bela diri asal Jepang yang lebih menekankan pada perlindungan diri bukan menyerang lawan secara agresif. Oleh karena itu, jurus yang diajarkan berupa teknik mengunci lawan. Bela diri ini juga tidak diperuntukan untuk duel bahkan tidak ada pertandingan laga seperti bela diri yang lain.
4.Karate
Merupakan seni bela diri asal Jepang yang cukup populer di Indonesia. Karate berasal dari bahasa Jepang yang artinya tangan kosong. Bela diri tersebut menekankan seni membela diri tanpa menggunakan senjata. Selain belajar tata gerak, anak-anak juga diajarkan tentang nilai moral dan memperlakukan orang lain dengan hormat. Jadi sangat bermanfaat untuk diajarkan pada anak-anak.
5.Manfaat anak belajar bela diri
Tentunya banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan bagi anak-anak usia dini yang sudah mulai belajar bela diri. Selain untuk kesehatan mental dan fisik, belajar bela diri dapat meningkatkan ketangkasan dalam berpikir dan bergerak. Nah, berikut ini beberapa manfaat lainnya dari belajar bela diri.
6.Bermanfaat untuk kebugaran tubuh anak
Bela diri merupakan salah satu olahraga yang direkomendasikan Persatuan Dokter Anak Amerika Serikat (AAP). Bahkan mereka menyebut anak-anak setidaknya membutuhkan waktu 60 menit untuk beraktivitas fisik seperti olahraga.
Tentunya durasi tersebut tidak dilakukan dalam waktu singkat. Sesi bela diri biasanya berlangsung selama satu jam. Selain untuk kesehatan, berat badan anak pun menjadi terkontrol dan melatih fleksibilitas dan kelincahannya.
7.Meningkatkan kemampuan motorik anak
Ketika berlatih bela diri, anak melakukan gerakan-gerakan yang menggambarkan kemampuan motoriknya seperti koordinasi, peregangan otot, keseimbangan, dan kekuatan. Selain itu, anak juga dapat belajar memahami instruksi.
Mengontrol emosi anak
Sebelum anak berlatih gerakan bela diri lebih dalam, biasanya pelatih akan memberikan pemahaman kepada para peserta latihan untuk lebih rendah hati dan menghindari sifat sombong. Para peserta latihan diminta untuk mengontrol emosi mereka bahkan saat pertandingan berlangsung.
Baca Juga: 5 Ekstra Kurikuler di Sekolah yang Mengajarkan Mandiri dan Berkelompok
Nah, itulah beberapa jenis olahraga bela diri yang bisa diajarkan pada anak di usia dini. Dengan berlatih bela diri, hal ini akan menumbuhkan rasa percaya diri dan keberanian. Karena saat berlatih anak akan termotivasi untuk percaya pada kemampuan diri sendiri untuk melakukan gerakan yang rumit. Dengan gerakan dan motivasi yang baik, maka belajar bela diri dapat memberikan dampak positif pada kesehatan mental dan fisik.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG