Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read MoreSering kali pelajaran Matematika membuat anak merasa cemas, takut bahkan stres. Padahal sebenarnya ada cara belajar matematika yang menyenangkan untuk anak. Nah, untuk orang tua maupun guru sekolah mari simak selengkapnya pada artikel ini. Sebenarnya anak-anak bisa menyukai kegiatan menghitung, menyortir, mengerjakan teka-teki, dan menemukan pola. Akan tetapi ketika aktivitas seperti ini diberi label 'Matematika' mereka sering kali kehilangan minat terhadapnya.
Terlebih lagi jika anak diperkenalkan pada soal matematika yang kompleks oleh gurunya di sekolah sebelum benar-benar memahami konsep dasarnya. Hal inilah yang mungkin menyebabkan anak menganggap matematika adalah pelajaran yang tidak menyenangkan. Lantas bagaimana agar anak menyukai matematika?
Cara belajar matematika yang menyenangkan untuk anak
Untuk membuat matematika menjadi pelajaran yang digemari anak, ada beberapa cara belajar matematika yang menyenangkan, terutama bagi orang tua yang ingin menerapkan di rumah. Berikut beberapa cara belajar matematika yang bisa diterapkan.
1.Tunjukkan pentingnya matematika
Saat belajar matematika, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah memperlihatkan pentingnya belajar matematika dalam kehidupan sehari-hari. Ada beberapa cara yang bisa Anda terapkan misalnya;
Dengan begitu, anak akan mengerti bahwa matematika tidak hanya sekedar menghafal tabel perkalian atau rumus, tapi juga keterampilan yang dibutuhkan pada kehidupannya sehari-hari.
2.Belajar sambil bermain
Dalam membantu si kecil belajar matematika, Anda bisa membuat pelajaran matematika jadi menyenangkan. Misalnya, Anda bisa mengajaknya untuk membuat prakarya yang memerlukan pengukuran, membuat kue dan menghitung bahan-bahan yang harus digunakan, atau bermain jual beli sehingga si kecil bisa belajar menghitung kembalian.
3.Bantu si kecil berpikir positif
Sebuah studi menemukan, anak yang diberi tahu bahwa ia pandai matematika akan lebih berpeluang untuk menguasai matematika, terlepas dari apakah mereka memang benar-benar mampu atau tidak. Oleh sebab itu, penting bagi orang tua untuk membantu si kecil berpikir positif lebih dulu bahwa ia bisa mengerjakan soal matematika.
4.Bantu anak jika mengalami kesulitan
Biasanya saat di kelas 1 SD, anak-anak akan belajar penambahan dan pengurangan yang terbatas hanya pada satu angka, kemudian meningkat menjadi dua angka pada kelas 2. Ketika duduk di kelas 3-4, anak akan mulai belajar perkalian dan pembagian. Seiring waktu Anda mungkin akan menyadari bahwa si kecil menguasai beberapa jenis perhitungan tapi lemah pada bagian lain. Jika si kecil sudah terlihat sering tidak gembira saat belajar matematika, coba cari tahu bagian mana yang dirasa paling susah dan bantu ia agar lebih semangat belajar.
Jika ia memang selalu terlihat kesulitan dan harus terus menggunakan jari saat menghitung, mungkin ia mengalami diskalkulia. Sebagai orang tua Anda bisa mengatasinya dan menunggu hingga kira-kira 1 tahun sebelum mencari bantuan dokter atau psikolog. Namun jangan memberikan cap bahwa si kecil tidak mampu menguasai matematika.
Karena yang pasti kesulitan yang dihadapi si kecil tidak seharusnya membuat Anda panik dan justru membuat anda ingat untuk terus memotivasinya. Anda bisa mengatakan padanya bahwa ia tidak perlu sempurna dalam matematika, dengan tetap ajanya berusaha sebaik mungkin.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Mengingat dan Memahami Bacaan dalam Jangka Panjang
Mungkin empat hal di atas bisa Anda terapkan agar si kecil dapat belajar matematika dengan baik. Ingat, jangan selalu mengandalkan guru di sekolah, meskipun Anda telah memasukan anak di sekolah terbaik, peran orang tua juga sangat penting dalam membantu mengajari anak matematika. Selanjutnya, Anda bisa berdoa dan terus mendukung pembelajarannya agar ia tetap semangat belajar dan bisa meraih prestasinya.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG