Semoga Tuhan senantiasa menyertai pelayanan Bapak...
Read Moreakarta,bpkpenabur.or.id, Vanessa Shania lahir di ...
Read MoreSeiring tumbuh kembang anak, ia akan mencapai usia yang cukup untuk masuk sekolah dan mendapatkan pendidikan formal. Namun, terkadang orang tua bingung, kapan usia yang tepat untuk mendaftarkan anak ke sekolah? Jika berkaca dari luar negeri, kita tidak akan mendapatkan jawaban yang pasti. Pasalnya setiap negara memiliki standar usia yang berbeda-beda, contoh anak-anak di Swedia mulai bersekolah pada usia empat tahun sedangkan anak-anak di Inggris, Skotlandia, Belanja dan Australia dimulai ketika berusia lima tahun. Pemerintah Indonesia sendiri menetapkan usia 4-5 tahun sebagai usia standar masuk ke sekolah (TK atau sederajatnya). Nah, untuk menghilangkan kebingungan, berikut ini kamu rangkum fakta-fakta penting yang berkaitan dengan anak dan usia sekolah.
1.Usia tidak bisa dijadikan tolak ukur
Meski pemerintah Indonesia telah menetapkan batas usia untuk mendaftarkan anak ke sekolah formal. namun nyatanya usia tidak bisa dijadikan patokan untuk mendaftarkan anak ke sekolah, misalnya ada anak yang sudah bisa membaca pada usia tiga tahun, tapi ada juga yang baru bisa membaca dengan baik pada usia yang lebih tua. Oleh karena itu, kesiapan anak, baik secara fisik dan mentallah yang seharusnya menjadi patokan. Menurut Greg Brooks, seorang profesional bidang pendidikan dari Sheffield University, anak akan tertekan jika masuk sekolah saat belum siap dan hal tersebut seharusnya tidak boleh terjadi.
2.Kesepian anak akan mempengaruhi keberhasilan
Yah, kesiapan anak akan mempengaruhi keberhasilannya di sekolah. Pasalnya, ia akan merespon perubahan tersebut dengan negatif. Akibatnya, bisa saja anak melihat sekolah sebagai sesuatu yang menakutkan dan menolak untuk datang ke sekolah. Bahkan, anak bisa kehilangan kepercayaan dirinya jika ia merasa gagal mengikuti kegiatan di sekolah. Tak heran bila beberapa ahli berpendapat lebih baik anak terlambat masuk sekolah dari pada terlalu dini.
3.Menunda anak masuk sekolah memberikan banyak manfaat
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Stanford University menemukan bahwa anak-anak yang masuk usia pada usia lebih tua memiliki kontrol diri yang lebih baik. Mereka pun lebih mudah mengikuti materi pelajaran karena memiliki tingkat fokus yang lebih tinggi. Hal itu, bukanlah satu-satunya manfaat yang dirasakan anak lho.
4.Kemandirian sebagai indikator kesiapan anak
Lalu, bagaimana cara menilai bahwa anak sudah siap untuk masuk sekolah? Sebenarnya ada banyak hal yang bisa kita amati sebelum memutuskan bahwa anak sudah siap. Apakah anak sudah tidak menangis jika berpisah dari orang tua, terutama ibunya? Apakah anak sudah bisa berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, baik sesamanya maupun orang dewasa? Apakah anak sudah mampu bertanggung jawab menjaga barang-barang miliknya? Pertanyaan-pertanyaan tersebut perlu dicari tahu jawabannya sebelum orang tua memutuskan.
Jika bisa disimpulkan, kemandirian adalah kuncinya. Saat anak sudah mandiri, itulah saat untuk mendaftarkannya ke sekolah.
5.Anak harus sudah memiliki kemampuan motorik sebelum masuk sekolah
Selain kemandirian, kita juga harus mengamati kemampuan motorik pada anak. Pasalnya, kemampuan ini adalah kemampuan dasar yang dibutuhkan anak untuk mengikuti pelajaran di sekolah. Kemampuan tersebut meliputi kemampuan menulis, menggambar, melipat kertas hingga memakai baju sendiri dan mengikat tali sepatu. Jangan sampai kegiatan belajar di sekolah terlambat karena hal-hal tersebut.
Baca Juga: Serunya Mengisi Liburan Sekolah dengan Kegiatan Menulis
Itu dia beberapa fakta menarik yang wajib diketahui para orang tua sebelum memutuskan untuk mendaftarkan anak ke sekolah. Sebagai orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya, salah satunya melalui pendidikan formal. Namun, dengan waktu yang tepat tentu hal ini jauh lebih baik untuk kita dan anak. Untuk itu, sebaiknya persiapkan terlebih dahulu mental dan fisik anak.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG