Semoga Tuhan senantiasa menyertai pelayanan Bapak...
Read Moreakarta,bpkpenabur.or.id, Vanessa Shania lahir di ...
Read MorePandemi Covid-19 tak hanya berdampak pada sektor ekonomi, tetapi juga berimbas pada sektor pendidikan di Indonesia. Salah satu dampak yang kita lihat dari sektor pendidikan adalah pengubahan sistem pembelajaran tatap muka menjadi Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). Pendidikan Jarak Jauh adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya dengan menggunakan berbagai sumber belajar, yakni melalui teknologi informasi dan komunikasi, serta media lainnya. Pendidikan semacam ini digunakan untuk meminimalkan penyebaran Covid-19.
Tahapan Efektivitas Pembelajaran Jarak Jauh
Meskipun sebagai dasar solusi mengatasi situasi pandemi, sistem PJJ juga harus dapat dijalankan secara baik dengan memperhatikan nilai efektivitas dalam pembelajaran. Salah satu masalah yang sering ditemui dalam PJJ adalah pemberian tugas serta strategi pembelajaran yang dinilai kurang tepat.
Strategi PJJ yang kurang tepat dan tidak menyenangkan bagi peserta didik, tentu saja akan mengurangi efektivitas pada hasil belajar siswa. Seperti pernyataan seorang profesor Universitas Pendidikan Indonesia yang mengartikan bahwa pendidikan Indonesia yang mendefinisikan strategi pendidikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan.
Melalui pengertian tersebut maka kita dapat melihat betapa pentingnya strategi dalam pendidikan terkhusus pada masa PJJ ini untuk mencapai tujuan serta keefektifan pembelajaran. Nah, berikut ini beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam menjaga efektivitas pendidikan di masa PJJ.
Pertama. Penggunaan aplikasi yang lazim, seperti WhatsApp, Telegram, dan Google Classroom merupakan hal yang sangat penting. Hal tersebut diperlukan untuk menunjang komunikasi seluruh peserta didik dalam mengakses pendidikan dan pembelajaran.
Kedua. Menerapkan kedisiplinan dalam pembelajaran. Peserta didik selama masa PJJ merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Pendidik harus memastikan bahwa seluruh peserta didik mengikuti serta memperhatikan semua materi yang diberikan.
Dalam memeriksa kedisiplinan mengikuti pembelajaran, pendidik dapat melihat aktivitas daring peserta didik pada aplikasi chatting seperti telegram ataupun WhatsApp dan memperhatikan siswa pada aplikasi video call seperti Zoom. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan nilai tanggung jawab yang sama kepada siswa baik di sekolah maupun di rumah.
Ketiga. Pentingnya ice breaking. Secara umum otak kita hanya bisa menyerap informasi yang diberikan pada dua puluh menit pertama. Ice breaking dapat berfungsi untuk menghasilkan kebosanan, kelelahan, serta mengembalikan fokus siswa terhadap materi yang diberikan. Pada pelaksanaan PJJ, ice breaking bisa dilakukan dengan permainan yang dapat dilakukan secara daring, seperti tebak-tebakan, teka-teki dan masih banyak lagi.
Keempat. Menggunakan metode pembelajaran yang berbeda-beda. Dengan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda, maka diharapkan akan meminimalisir kebosanan siswa dalam melaksanakan PJJ. Metode yang digunakan pada PJJ bisa berupa diskusi pesan, diskusi suara atau panggilan, dan lain-lain.
Penggunaan metode dapat disesuaikan dengan kepentingan tujuan maupun model materi pembelajaran yang akan dilaksanakan. Seperti penggunaan panggilan video dalam pembelajaran drama, panggilan suara dalam pembelajaran puisi, dan diskusi pesan saat pembelajaran menulis surat resmi.
Baca Juga: 4 Manfaat Liburan di Rumah dengan Mengajak Anak Memasak
Cobalah memulai dengan langkah-langkah dan strategi di atas. Agar efektivitas sistem PJJ dapat dilakukan secara maksimal di masa pandemi ini. Selanjutnya jangan lupa memperhatikan kondisi peserta didik yang prima, baik secara psikis maupun psikologis, sehingga tujuan pembelajaran akan lebih mudah dicapai.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG