Semoga Tuhan senantiasa menyertai pelayanan Bapak...
Read Moreakarta,bpkpenabur.or.id, Vanessa Shania lahir di ...
Read MoreBanyak anak yang senang menunda-nunda pekerjaan mereka, tidak terkecuali mereka yang bersekolah di sekolah terbaik. Anak-anak akan mengatakan mereka berencana mengerjakan PR mereka tidak sekarang, besok ataupun nanti. Namun, ada perbedaan antara penundaan sesekali dan seseorang yang memiliki pola penundaan yang mapan dan melumpuhkan dan dapat dipicu oleh masalah mendasar. Bagi orang tua, menghadapi salah satunya bisa menjadi tantangan dan membuat frustasi. Jadi, apa yang bisa dilakukan orang tua? Berikut 5 cara untuk membantu anak yang suka menunda-nunda pekerjaan mereka.
1.Tanyakan pada anak Anda
Kenali bagaimana anak Anda memandang diri mereka sendiri, ekspektasi yang diberikan kepada mereka, dan realitas situasinya. Ajukan pertanyaan seperti, “Standar apa yang Anda terapkan untuk diri Anda sendiri? Menurut Anda apa yang kami harapkan darimu? Apa yang sebenarnya terjadi jika Anda tidak menyelesaikan tugas berdasarkan standar yang diterapkan untuk diri Anda sendiri?” memahami bagaimana anak Anda saat ini menafsirkan situasi akan membantu Anda mengembangkan tanggapan orang tua yang sesuai.
2.Perjelas ekspektasi Anda
Anak-anak cenderung melebih-lebihkan ekspektasi orang tua, jadi pastikan Anda menjelaskan dan realistis tentang apa yang Anda harapkan dari anak. Misalnya, banyak orang tua mungkin berfokus pada upaya yang dilakukan pada ujian akhir sekolah, bukan pada nilainya, tetapi banyak anak yang berpikir orang tua mengharapkan mereka untuk mendapatkan nilai terbaik dalam setiap mata pelajaran. Mungkin realistis untuk anak-anak yang secara konsisten berprestasi tinggi, tetapi untuk anak-anak yang berjuang dengan hanya menyerahkan PR mereka, harapan seperti itu mungkin terlalu berlebihan. Dalam kasus ini, condong ke arah menetapkan ekspektasi yang spesifik seperti waktu terstruktur untuk mengerjakan PR atau belajar. Juga jelaskan pada anak maksud dari ekspektasi tersebut. Hal itu agar anak lebih memahami tugas mereka sebagai seorang pelajar.
3.Ajarkan keterampilan pemecahan masalah
Pertimbangkan scenario anak yang mengatakan bahwa jika dia tidak unggul dalam satu pelajaran saja, nilai rata-rata di rapor bisa turun, dan berarti Anda harus menghukumnya untuk mengurangi bermain bersama teman. Ini bisa membuat anak berpikir dirinya tidak punya teman dan merasa menjadi pecundang. Apakah scenario tersebut masuk akal? Bagi Anda tentu tidak. Namun, banyak anak yang takut gagal karena seringkali berubah untuk sesuatu yang tidak realistis. Hal ini disebut pemikiran katastropik. Anda dapat membantu melatih anak dengan mengajarkan teknik pemecahan masalah yang efektif. Cobalah memecah tugas menjadi beberapa bagian yang lebih mudah diatur atau tetapkan tujuan yang lebih kecil dan lebih dapat dicapai. Dengan membantu anak Anda memahami bagaimana mengembangkan rencana untuk mengatasi masalah, mereka mungkin merasa tidak terlalu terbebani oleh jumlah pekerjaan yang terlibat dengan tugas tersebut.
4.Tunjukan kualitas positif
Minta anak Anda untuk mengidentifikasi atribut yang menurut mereka mengarah pada kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidup, misalnya integritas, kreativitas, keterampilan orang, gairah. Buatlah anak berfokus pada ciri-ciri kepribadian yang sudah mereka miliki, atau kemungkinan besar akan berkembang, akan meningkatkan harga diri mereka, dan menyoroti standar tinggi yang tidak realistis.
5.Gunakan pengalaman Anda untuk mengajarkan anak
Ungkapkan sendiri beberapa ketakutan Anda sendiri saat masa sekolah dan jelaskan bagaimana Anda melaluinya. Dengan mengakui ketidaksempurnaan dan kekurangan diri Anda, Anda dapat mencegah anak merasa tidak berguna, seperti dia satu-satunya yang tidak dapat mengelola secara efektif.
Baca Juga: 4 Langkah Mengubah Mental Anak Saat Usia Sekolah Agar Lebih Baik
Tidak semua anak terlahir menjadi orang yang rajin, butuh perjuangan yang berat meskipun sudah bersekolah di sekolah terbaik. Namun, sebagai orang tua, sudah sepatutnya membimbing anak untuk menjadi lebih baik lagi.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG