Semoga Tuhan senantiasa menyertai pelayanan Bapak...
Read Moreakarta,bpkpenabur.or.id, Vanessa Shania lahir di ...
Read MoreKita tampaknya selalu mendengarkan cerita anak-anak kita. Namun, sebelum membiarkan anak Anda sekolah di sekolah terbaik, Anda perlu tahu bahwa Anda-lah orang yang pertama mereka cari saat mereka ingin menumpahkan ceritanya. Cerita-cerita yang akan kita dengar adalah tentang bagaimana teman-temannya di sekolah, dan apa saja yang mengganggu anak di sekolahnya. Namun, tidak semua orang tahu bagaimana cara menjadi pendengar yang baik, apalagi mendengarkan anak-anak. Dengan berhasil menjadi pendengar yang baik baik anak Anda, anak Anda pun akan merasa bahwa mereka didengarkan oleh Anda.
Jika anak Anda mengatakan sesuatu kepada Anda, hentikan apa yang Anda lakukan jika bisa. Hentikan aktivitas yang sedang Anda lakukan dan perhatikan apa yang ingin anak Anda katakan pada Anda. Saat Anda duduk dan memperhatikannya, seorang anak mungkin akan lebih rileks untuk menceritakannya. Dengan menunjukkan sikap seperti ini, Anda juga membuat anak Anda berpikir bahwa mereka penting bagi Anda. Mereka pun akan menerapkan pada orang lain dengan menjadi pendengar yang baik.
Posisikan diri Anda sebagai anak Anda yang sedang berbagi cerita. Ingatkan diri Anda untuk memperhatikan. Jika Anda saat itu sedang banyak kerjaan dan anak Anda mulai bercerita saja dan anda melewatkan beberapa ceritanya, mintalah anak untuk mengulangi bagian yang tidak Anda pahami. Saat anak Anda bercerita, Anda tidak perlu merespons secara mental atau langsung beralih ke mode pemecahan masalah. Biarkan anak Anda menyelesaikan ceritanya dan tanya bagaimana perasaannya.
Meskipun demikian, inti dari mendengarkan yang efektif tidak harus selalu diam. Saat Anda mengajukan pertanyaan, Anda pastikan umpan balik seperti apa yang diharapkan Anak Anda. Pertanyaan mendasar yang harus diajukan ketika seorang anak merasa kesal adalah “Apakah kamu membutuhkan bantuan saya atau kamu hanya ingin melepaskan perasaan?” Anda juga harus memastikan Anda memahami yang anak Anda katakan. Berusahalah sebaik mungkin untuk mengajukan pertanyaan yang tidak menyulitkan anak. Pendengar yang baik biasanya akan mengajukan pertanyaan yang bagus. Pertanyaan-pertanyaan itu harus berupa pertanyaan yang tidak disamarkan sebagai upaya untuk menasehati, meyakinkan, atau mengoreksi orang lain.
Ini juga dikenal sebagai mendengarkan secara aktif atau reflektif. Ini bisa disebutkan dalam kata seru yang singkat dan responsif seperti “Seru sekali!” “Coba sini Ibu mau dengar”. Untuk memastikan bahwa Anda mendengar apa yang Anda pikir Anda dengar, akan sangat membantu jika menggunakan nada yang sedikit tentatif. Untuk anak kecil, mendengarkan reflektif seringkali sesederhana mengidentifikasi emosi mereka. “Kamu pasti sedih!” “Wah, kamu senang ya?” Ketika Anda secara akurat dan tegas menyebutkan apa yang seseorang rasakan itu mengatur seluruh sistem saraf mereka. Jantung mereka akan berdetak lebih lambat.
Ini berarti Anda bukan hanya mendengarkan dengan telinga, tetapi juga dengan mata, otak, dan hati Anda. Mendengarkan seseorang itu membutuhkan kehadiran. Anda tidak hanya harus menyiapkan hal-hal verbal tapi juga nonverbal. Saat kita menggunakan perangkat kita, kita mungkin hanya mendengar kata-katanya. Hal tersebut membuat anak Anda merasa tidak disimak. Dengan mendengarkan menggunakan seluruh indera membuat Anda lebih fokus dan memusatkan perhatian pada anak Anda.
Baca Juga: Anak Mengalami Masalah di Sekolah, Ini 5 Tips untuk Orang Tua
Sekolah terbaik memang menyediakan guru-guru terbaik pula, namun orang tua pun wajib memperhatikan tumbuh kembang anak dengan menjadi pendengar yang baik. Oleh karena itu, tips di atas diharapkan mampu membuat Anda lebih aktif dalam mendengarkan cerita-cerita anak Anda.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG