Mencoba Menikmati hari-hari di Masa Pandemi - Gonjales D. Hutagalung
Cerpen Siswa & Guru - 10 December 2021
Wabah virus Corona yang akhir-akhir ini merebak di seluruh penjuru dunia, mau tidak mau memaksa kita berdiam diri di rumah. Di rumah saja untuk sampai waktu yang tak ditentukan tentu membuat kita tidak nyaman.
Bagaimana tidak, kondisi ini memaksa kita untuk mengubah rutinitas kita. Secara naluriah, perubahan adalah hal yang paling tidak disukai, bahkan merupakan hal yang paling ditakuti oleh manusia. Jadi, wajar saja kalau kita merasa gelisah karena perubahan ini.
Namun, tidaklah baik kalau lama-lama murung dan bersedih. Oleh karena itu, sebagai anak muda saya berusaha untuk menyesuaikan diri dan menikmati hari-hari yang saya jalani. Awalnya memang tidak mudah, tetapi seiring berjalannya waktu, saya mulai terbiasa menjalani new normal yang saya alami saat ini.
Sebelum adanya virus Corona/COVID -19 ditempat saya sangatlah ramai terlebih lagi pada saat sore hari . Pada saat sore hari banyak orang yang bermain permainan seperti bermain layangan, bermain bola, bermain lompat tali, bermain slodoran, bermain engklekan, bermain bulu tangkis, dan masih banyak lagi permainan yang dimainkan pada sore hari.
Pada saat itu saya dan kelompok bola saya mengikuti lomba sepak bola yang bertujuan untuk membantu teman saya yang sedang mendapatkan musibah. Saat itu lawan yang harus kami hadapi berjumlahkan 12 tim dan pemenang akan mendapatkan hadiah berupa sepatu bola untuk satu tim, medali untuk satu tim per orang, dan kaos juga uang senilai Rp 10.000.000,00.
Pada saat itu kami langsung mendaftarkan diri dan kami pun diterima oleh panitia lomba untuk mengikuti lomba sepak bola dan besok kami langsung bermain. Walaupun lawan kami tangguh tangguh kami tetap berjuang keras dan kami lolos sampai ke final dan saya serta kelompok bola memenangkan lomba itu dan kami mendapatkan medali itu juga uang tetapi uang yang kami dapatkan bukan untuk kami melainkan untuk teman kami yang sedang dapat musibah.
Tetapi semua itu hanya menjadi kenangan yang membanggakan tetapi kita harus berjuang keras agar pandemi ini cepat hilang dari negara kita yaitu Indonesia.
Tetapi mengingat kondisi saat ini, kegiatan sekolah pun dilakukan secara daring. Jadi, saya punya waktu yang jauh lebih banyak ketimbang saat masih sekolah seperti biasa. Biasanya, karena jadwal kuliah yang padat dan kesibukan di organisasi sekolah, saya jarang memiliki waktu untuk mengembangkan diri. Namun, karena sekarang memiliki waktu luang yang lebih banyak, saya manfaatkan waktu tersebut untuk melakukan hal-hal yang saya sukai, seperti membaca buku.
Waktu masih sekolah, saya hanya membaca buku dan literasi sekolah yang berkaitan dengan buku fiksi dan novel yang saya ambil. Tetapi di samping itu saya juga membaca buku yang berkaitan dengan mata pelajaran SMP.Ngomong-ngomong, membaca cerita fiksi tidak melulu bersantai, loh! Sesekali membaca cerita fiksi mengharuskan kita berpikir untuk memahami alurnya, apalagi kalau membaca fiksi detektif. Coba saja kalian baca cerita Hercule Poirot karangan Agatha Christie, dijamin kalian akan menebak-nebak apa yang akan terjadi!
Kegiatan lain yang paling sering saya lakukan adalah menggambar dan bermain piano. Kebetulan, menggambar dan bermain piano bukan hanya sekadar hobi, melainkan juga merupakan bidang yang saya dalami dan tekuni sejak lama.
Dalam seni musik, sangat dibutuhkan kedisiplinan dan kesungguhan hati. Tidak hanya sekadar memencet kunci not yang benar saja, tetapi juga harus menjiwai lagu yang dibawakan. Untuk itu, kunci utama dalam seni musik adalah latihan setiap hari. Jika dihitung-hitung, sudah kurang lebih enam bulan saya tidak menyentuh piano sama sekali! Baru semenjak masa pandemi ini saja saya mulai belajar bermain piano lagi. Memang sulit untuk belajar lagi dari awal.
Sebagai mahasiswa, saya sudah jarang berada di rumah bersama keluarga. Komunikasi dengan keluarga biasanya hanya melalui video call dan terkadang saya pulang kerumah pada hari Jumat sampai minggu .
Karena wabah ini, keluarga pun menyuruh saya untuk pulang kembali ke rumah. Tanggung jawab saya yang semula diambil alih oleh yang lain selama tidak ada di rumah kini dikembalikan lagi kepada saya.
Jadi, di rumah tidak seutuhnya bisa rebahan dan bermalas-malasan karena saya harus membantu ibu saya menyelesaikan pekerjaan rumah, seperti nyapu-ngepel, dan terkadang mencuci piring.itupun dibagi dengan adik saya.
Selain itu saya juga suka berolahraga di GYM bersama teman teman, tempatnya pun tak jauh dari rumah. Disana saya tak lupa untuk melakukan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, dan menggunakan hand sanitizer. Semenjak saya berolahraga, fisik saya menjadi kuat dan saya menjadi sehat.
Selain itu semenjak pandemi ini saya memiliki peluang waktu untuk belajar masak dengan Ibu saya. Kadang – kadang saya mengikuti cara-cara memasak di internet dan karena itu sekarang saya bisa masak seperti memasak ayam, ikan, sayuran, dan terkadang saya mencoba masakan luar.
Pada setiap hari saptu saya pergi ke rumah saudara Saya untuk Wifian dan juga main bareng game dan kadang kadang saya dan saudara saya pergi mencari penjual reptil seperti iguana, ikan arwana, kura-kura, biawak, dan masih banyak lagi reptil Yang saya cari.karena saya pecinta reptil dan ikan hias.
Selain reptil dan ikan hias saya juga suka berkebun.waktu itu saya berkebun dengan keluarga besar saya. di sana saya menanam pohon pisang, kelapa, jambu, mangga, lengkeng, dan masih banyak lagi.
Selain berkebun saya juga suka bereksperimen sains tentang lumpur menyala, awan dalam gelas, pelangi dalam botol, membuat hujan, ilusi air, balon tahan api dan masih banyak lagi.
Terlepas dari itu semua, saya akhirnya dapat menghabiskan waktu bersama keluarga saya lagi. Memang, harta yang paling berharga adalah keluarga. Kejadian ini membuat saya semakin menghargai betapa berartinya keluarga.
Entah kapan wabah ini akan berakhir, hanya Tuhan semesta yang tahu. Namun di kala yang sulit ini, alangkah baiknya kita memanfaatkan waktu yang ada untuk terus mengembangkan potensi diri dan menanamkan kebiasaan yang baik, serta tak lupa untuk saling menguatkan sesama.
- Gonjales Diamond Hutagalung -
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur