YUMM! ADA TOMAT SALSA DI RUMAH !
Berita Sekolah - 17 October 2024
Indonesia dikenal memiliki keragaman budaya dan tradisi yang menjadi kekayaan identitas bangsa. Namun, perkembangan zaman dan globalisasi membawa tantangan baru dalam menjaga budaya lokal, termasuk nilai-nilai kearifan dan kesopanan yang telah diwariskan turun-temurun. Generasi muda kini lebih sering terpapar budaya asing melalui internet dan media sosial, yang tanpa disadari mulai mengubah cara mereka berkomunikasi dan berinteraksi.
Apa itu TOMAT SALSA?
Apakah sejenis makanan sehat?
“Tomat Salsa” menjadi salah satu istilah yang familiar digunakan oleh lingkungan BPK PENABUR Jakarta untuk membentuk karakter santun peserta didik sejak usia dini. “Tomat Salsa,” singkatan dari Tolong, Maaf, Terima Kasih, Salam, dan Sapa, diterapkan kepada seluruh siswa, staf pengajar, dan karyawan di lingkungan BPK PENABUR Jakarta. Di TKK PENABUR Jakarta, nilai-nilai ini diajarkan melalui aktivitas yang menyenangkan, sehingga anak-anak semakin terbiasa bersikap sopan dalam keseharian mereka.
Sebagai lembaga pendidikan Kristen, BPK PENABUR Jakarta memiliki komitmen untuk tidak hanya mengembangkan potensi akademis siswa, tetapi juga menanamkan nilai-nilai karakter yang kuat sejak dini. BPK PENABUR Jakarta ingin memastikan bahwa lulusannya tidak hanya mahir dalam pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga memiliki sikap santun dan hormat dalam setiap interaksi mereka.
Untuk membiasakan anak menggunakan konsep TOMAT SALSA di rumah, berikut adalah beberapa langkah praktis yang Papa dan Mama bisa coba di rumah. Yuk, kita baca bersama-sama!
-
Memberikan Contoh Langsung
Orang tua bisa menjadi contoh langsung. Saat berinteraksi dengan anak atau anggota keluarga lain, gunakan TOMAT SALSA. Misalnya, saat meminta tolong, ucapkan “tolong,” dan saat anak melakukan sesuatu, ucapkan “terima kasih.” Anak akan belajar dari kebiasaan yang dilihat setiap hari dari orang tua. -
Bermain Peran (Role Play)
Ajak anak bermain peran untuk berbagai situasi yang memungkinkan stimulasi kata-kata dalam TOMAT SALSA. Misalnya, “tolong” saat minta bantuan, atau “maaf” saat merebut mainan atau membuat mainan seseorang rusak. Permainan ini bisa membuat anak lebih terlatih dan nyaman menggunakan kata-kata tersebut. -
Reinforcement Positif
Beri pujian setiap kali anak mengucapkan “tolong,” “maaf,” “terima kasih,” “salam,” atau “sapa.” Pujian seperti “Bagus, kamu sudah bilang ‘tolong’ tadi!” akan memberikan motivasi dan membuat mereka merasa dihargai dan membuat potensi mengucapkan kata - kata positif menjadi lebih sering. -
Jadikan Pembiasaan di Rumah
Masukkan TOMAT SALSA dalam rutinitas sehari-hari. Misalnya, setiap pagi, ajarkan mereka untuk menyapa dengan senyuman dan salam. Setelah makan bersama, orang tua dan anak bisa mengucapkan terima kasih kepada anggota keluarga yang sudah menyiapkan makanan. -
Merefleksikan Hal Positif bersama Anak
Para orang tua bisa meluangkan waktu bersama anak di akhir hari untuk merefleksikan pengalaman mereka. Orang tua dapat menanyakan, “Apa hal yang membuat kamu senang?”, "Apakah hari ini membuat teman di sekolah merasa marah atau sedih?", "Apakah hari ini menyapa guru atau teman di sekolah?". Hal ini dapat menstimulasi anak untuk berpikir secara kritis dan menyadari hal-hal yang terjadi disekitarnya.
Dengan langkah-langkah ini, anak akan terbiasa menggunakan TOMAT SALSA dalam kehidupan sehari-hari.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur