Mengenal Lebih dalam Makanan Tradisional Bersama PENABUR

WEB CONTENT - 25 January 2024

Kerak Telor

Hai skrigers, kalian tahu nggak nih makanan kesukaan siswa PENABUR yang satu ini? Ya, kerak telor! Teman-teman yang hobi kulineran pasti tahu street food Indonesia berbahan dasar telur ini. Harganya yang ramah di kantong anak sekolah dan popularitas yang tinggi merupakan alasan paling cocok jika ditanya mengapa memilih kerak telor dibanding jajanan lainnya.

Jika dikaitkan dengan nama kota, sebagian besar dari kalian pasti menyebut Jakarta. Bukan hanya karena Jakarta adalah daerah asal olahan berbahan dasar telur ini, tetapi juga karena penjualnya acap kali ditemui menjelang ulang tahun kota Jakarta. Warga Jakarta tentu mengenal festival Pekan Raya Jakarta (PRJ) yang digelar setiap tahunnya di daerah Kemayoran, Jakarta Pusat, pada pertengahan atau akhir Mei, hingga akhir Juni. Selama itu juga kita punya kesempatan melihat puluhan pedagang kerak telor dari yang menggunakan pikulan, gerobak, maupun membuka stand booth. Lantas, apakah kerak telor hanya bisa ditemukan di daerah Jakarta?

Jawabannya, ya tentu tidak. Kerak telor memang sudah terkenal di tanah air, tetapi belakangan ini beredar desas-desus bahwa bukan hanya di tanah air, melainkan sampai ke Kota Cinta dunia. Dikutip dari situs kemlu.go.id, sekolah gastronomi ternama dunia, Le Cordon Bleu di Paris, didatangi Kerak Telor dan Bir Pletok yang disajikan oleh selebriti Chef Indonesia, Chef Marinka, seorang juri Master Chef Indonesia. Acara bertemakan “Culinary Voyage to the Archipelago of Indonesia” ini, menuai ribuan komentar positif dari masyarakat Indonesia dan para mahasiswa Le Cordon Blue. "Indonesia menyimpan banyak resep lainnya yang perlu dicicipi dan dipelajari. Sebagian besar bumbu dasar masakan Indonesia sudah diekspor ke seluruh dunia, sehingga para calon chef ternama dunia bisa ikut mempromosikan cita rasa makanan khas Indonesia di restorannya masing-masing kelak," ujar Duta Besar RI, Mohamad Oemar, yang menghadiri acara tersebut pada hari Senin (17/10/2023), di Paris, Prancis.

(Sumber: https://jogja.antaranews.com)

Keren banget ya skrigers, pantas saja kalau kerak telor jadi makanan jagoan orang Betawi. Untuk teman-teman yang masih penasaran tentang kerak telor, kami sudah menggali lebih dalam berbagai informasi menarik tentang kerak telor, dan jelas dikemas dengan singkat, padat, dan mudah dipahami.

Kerak telor berasal dari 2 kata, yaitu kerak dan telor. Kerak diambil dari wujud kerak telor itu sendiri, karena ketika telur memasuki fase setengah matang wajan akan dibalik menghadap langsung ke arang sehingga membentuk kerak. Telor sendiri berasal dari kata telur (dengan pelafalan masyarakat Betawi menjadi telor) yang merupakan bahan dasar hidangan ini. Meskipun namanya sebatas kerak telor, sebenarnya hidangan ini menyimpan bahan dasar lain yang tak boleh ketinggalan. Sudah bukan kerak telor namanya semisal tidak menggunakan bahan satu ini, sobat skriga tahu kan bahan yang dimaksud? Jika jawabanmu adalah kelapa parut, maka kamu benar, dan jika jawabanmu adalah serundeng, maka kami yakin kamu pasti sudah pernah mencicipi kerak telor secara langsung. Kedua jawaban tersebut benar, secara spesifiknya serundeng adalah parutan kelapa yang sudah dibumbui sedemikian rupa, lalu digoreng hingga menghasilkan aroma sedap yang khas dan tidak terlalu tajam. Bahan lain yang tidak kalah penting adalah beras ketan putih. Memasak dengan media air itu sudah biasa, minyak sebagai media juga sudah umum dan sering kita jumpai, tapi pernahkah kamu melihat rebusan beras ketan putih digunakan sebagai media memasak? Inilah keunikan lain dari kerak telor. Beras ketan putih juga berperan penting dalam pembentukan kerak pada kerak telor.

Kerak telor diyakini telah ada sejak abad ke-17 atau bahkan sebelumnya. Namun, tidak ada catatan resmi yang mencatat waktu pasti munculnya makanan ini. Layaknya makanan tradisional lainnya, kerak telor juga memiliki sejarah sendiri yang dapat dikategorikan cukup unik dan beragam. Melansir dari kumparan.com, ada yang menyebutkan bahwa kerak telor konon diciptakan karena ketidak sengajaan masyarakat betawi saat membuat makanan dari bahan dasar kelapa yang berarti kerak telor merupakan hasil dari eksperimen yang tidak terduga.

Ada juga yang menyebutkan bahwasannya kerak telor muncul dari kebiasaan pedagang kue keliling pada zaman dahulu. Mereka mencampurkan bahan-bahan yang mudah didapat, seperti beras ketan putih, telur ayam, kelapa parut, ebi (udang kering yang dibentuk menjadi bubuk), dan bawang merah yang kemudian dipanggang di atas arang atau tungku tradisional yang disebut congklak.

Nggak sampai disitu saja loh skrigers, beberapa teman kita sudah mengunjungi salah satu pedagang kerak telor terdekat dari SMPK 3 PENABUR JAKARTA. Berikut kami sajikan informasi yang sudah kami ulik dari sang pedagang sendiri.

“Kerak telor itu makanan tradisional berbahan dasar ketan sama telor, terus dicampur bawang goreng sama serundeng biasanya” begitulah penjelasan singkat dari seorang penjual kerak telor di daerah lapangan banteng, Jakarta Pusat. Seorang ibu rumah tangga yang sudah berpengalaman selama 14 tahun dalam berjualan kerak telor ini menjelaskan bahwa menurutnya kerak telor mudah dikenal dan diingat masyarakat karena  masyarakat dapat melihat proses memasaknya langsung yang terbilang cukup unik, yaitu adonan kerak telor tidak akan tumpah saat wajan dibalik menghadap api/arang yang digunakan untuk memasak. Hal tersebut dikarenakan oleh penggunaan ketan dalam adonan kerak telor yang membuat adonan menjadi lebih lengket dan menempel pada permukaan wajan. Selain itu, ia mengatakan bahwa kerak telor unik karena memasaknya masih menggunakan arang dan tidak bisa disubstitusi dengan kompor jenis apapun.

Lalu, apa saja faktor yang memengaruhi cita rasa kerak telor? Faktor utamanya adalah pemilihan bahan mentah dan seberapa baik bahan tersebut diolah, “Ketannya itu harus yang benar-benar bagus kualitasnya, jangan yang asal. Serundengnya juga harus kering, biasanya serundengnya saya buat sendiri. Memang yang paling lama itu buat serundengnya, bisa habis waktu berjam-jam. Kalau serundengnya nggak kering, bukan cuma kurang enak saat dimakan, tapi juga jadi cepat basi.” “Bumbu lain yang paling umum sih biasanya ebi, bawang goreng, cabai, paling perbedaannya telur ayam atau telur bebek. Kalau pilihan rasa ya dari dulu kerak telor begini-begini saja, nggak ada varian topping seperti makanan-makanan lain.” jelas sang penjual. Hal tersebut berhasil menjaga kearifan dan standar rasa kerak telor sehingga tidak jauh berbeda antara pedagang yang satu dengan pedagang lainnya. 

Cara melestarikan yang paling efektif? Kita lihat dari dua sisi berbeda yuk! Sebagai penjual, ia mengaku bahwa menjaga kualitas produknya adalah prioritas utama. Menurut pendapatnya, pembeli akan cenderung berhenti membeli produknya jika menerima hasil yang mengecewakan, walau hanya sekali saja. Terlebih pada zaman sekarang, informasi mengenai segala sesuatunya beredar dengan sangat cepat. Dengan memberikan pelayanan dan kualitas barang yang baik, ia percaya bahwa pembeli akan kian datang untuk membeli lagi, lagi, dan lagi, bahkan bisa mengenalkan kepada orang-orang lain hal-hal positif tentang kerak telor yang telah mereka rasakan sendiri. Sedangkan dari sisi pembeli, kita bisa mempromosikan keunggulan-keunggulan dari hidangan ini, baik secara langsung maupun melalui media sosial yang kita punya.

Kita juga dapat membuat kerak telor sendiri di rumah dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan, lho. Seperti yang dikerahkan pada happyfresh.id, bahan-bahan utama yang diperlukan untuk membuat kerak telor, antara lain,

  • 2 butir telur ayam/bebek
  • 2-3 sdm ketan
  • Serundeng/kelapa parut
  • 1 sdt garam, kaldu bubuk, atau lada
  • Bumbu sesuai selera seperti bawang goreng, cabai bubuk, dsb.

Langkah-langkah pembuatan kerak telor :

  1. Siapkan alat dapur, tungku arang, dan bahan yang diperlukan.
  2. Rebus ketan di atas penggorengan hingga memiliki tekstur yang lengket.
  3. Masukkan telur diiringi dengan bumbu yang sudah disiapkan dan aduklah.
  4. Oleskan adonan yang sudah diaduk pada permukaan penggorengan secara merata.
  5. Panaskan terlebih dahulu bagian bawah penggorengan selama kurang lebih 5 sampai 10 detik, lalu baliklah penggorengan dengan posisi permukaannya yang menghadap api.
  6. Geser dan sesuaikan posisi wajan secara berkala supaya adonan matang merata
  7. Sajikanlah kerak telor yang sudah selesai dimasak selagi panas.

Nah, sekarang kita sudah lebih mengetahui mengenai makanan tradisional dari negara asal kita sendiri yang bahwasannya menjadi salah satu ciri khas bagi bangsa Indonesia. Andai kata kali ini kerak telor baru sampai Paris, Prancis maka semoga kedepannya dapat menjangkau negara yang lebih jauh dan cakupan daerah yang lebih luas kelak. Orang sukses pernah berkata gantunglah cita-citamu setinggi langit, maka tidak salah kan jika kita usahakan mendorong kuliner tradisional Indonesia untuk go internasional? Angklung dan batik telah memperoleh hak patennya dan diakui oleh seluruh negara di dunia, lantas bisakah kerak telor menjadi produk lokal pertama yang memperoleh hak paten dalam bidang kuliner?  Kemungkinannya bukanlah 0%, dan angka kemungkinan tersebut dapat kita tingkatkan bersama dengan menjaga kelestarian dan eksistensi kerak telor. Satu-dua sentuhan yang hinggap dari ujung jari kita pada layar gawai bisa mengubah dunia di masa depan. Maka maukah kamu menggunakan kemampuan tersebut untuk memperkuat identitas bangsa? Jadikan kata kata "kerak telor dari Indonesia" sama terkenalnya dengan "pizza dari Italia". Kita para remajalah yang turut berperan besar dalam zaman yang terus berkembang, maka lakukanlah hal yang bermanfaat, demi mendorong Indonesia menuju kemajuan!

 

Penulis: Clarissa Putri Setiawan & Gabriella Joy Elin

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita BPK PENABUR Jakarta - 07 January 2022
Ibadah dan Perayaan Natal Keluarga Besar BPK PENA...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 10 January 2022
Webinar Internal Satisfaction 2022
Webinar Internal Satisfaction 2022
Berita BPK PENABUR Jakarta - 29 January 2022
Parents Webinar: Ekspektasi Orang Tua vs Ekspekta...
Parents Webinar: Ekspektasi Orang Tua vs Ekspekta...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 29 January 2022
ACE Carnival
ACE Carnival
Berita BPK PENABUR Jakarta - 12 February 2022
Talk Show YES GENERATION
Talk Show YES GENERATION
Berita BPK PENABUR Jakarta - 13 August 2022
PENABUR Fair 2022
Berita BPK PENABUR Jakarta - 20 September 2022
ANBK Tahun 2022
ANBK Tahun 2022
Berita BPK PENABUR Jakarta - 26 September 2022
Pelatihan SDM: Effective Communication
Pelatihan SDM: Effective Communication
Berita BPK PENABUR Jakarta - 14 October 2022
Webinar internal: "Respek dalam keberagaman"
Webinar internal: "Respek dalam keberagaman"
Berita BPK PENABUR Jakarta - 27 October 2022
Webinar Siswa: "BERKARAKTER DAN BERPRESTASI DI ER...
Webinar Siswa: "BERKARAKTER DAN BERPRESTASI DI ER...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 20 July 2023
Perayaan HUT BPK PENABUR Ke-73 SMPK 3 PENABUR
Berita BPK PENABUR Jakarta - 23 July 2023
Hari Anak Nasional
Hari Anak Nasional
Berita BPK PENABUR Jakarta - 29 July 2023
Pertemuan Orang Tua (P.O.T) Siswa
Pertemuan Orang Tua
Berita BPK PENABUR Jakarta - 01 August 2023
Lomba Poster
Lomba Poster SMPK 3 PENABUR
Berita BPK PENABUR Jakarta - 01 August 2023
Open House SMPK 3 PENABUR Tahun 2023
Open House
Berita BPK PENABUR Jakarta - 29 September 2023
Upacara Pelantikan MPK SMPK 3 PENABUR 2023
Berita BPK PENABUR Jakarta - 01 November 2023
Leadership Camp SMPK 3 PENABUR
Leadership Camp SMPK 3 PENABUR
Berita BPK PENABUR Jakarta - 01 November 2023
Seminar Narkoba SMPK 3 PENABUR Bersama BNN
Seminar Narkoba SMPK 3 PENABUR Bersama BNN
Berita BPK PENABUR Jakarta - 26 October 2023
PMR Madya se SMP PENABUR 2023
PMR Madya se SMP PENABUR 2023
Berita BPK PENABUR Jakarta - 17 January 2024
Hari Sekolah Kristen Indonesia
Hari Sekolah Kristen Indonesia
Berita BPK PENABUR Jakarta - 15 July 2024
MPLS SMPK 3 PENABUR 2024
Berita BPK PENABUR Jakarta - 20 July 2024
Pertemuan Orang Tua Murid SMPK 3 PENABUR 2024
POTM 2024
Berita BPK PENABUR Jakarta - 27 July 2024
Dream Star SMPK3 PENABUR 2024
Dream Star
Berita BPK PENABUR Jakarta - 19 July 2024
HUT PENABUR KE-74 SMPK 3 PENABUR
HUT PENABUR KE-74
WEB CONTENT - 19 February 2022
E-libku Sayang E-libku Malang
E-libku Sayang E-libku Malang

Choose Your School

GO